KEB

KEB

BPN

BPN

About Me

About Me
Diah is here! Mom of three boys.

Menjalin Silaturahmi Lewat Liebster Award, Siapa Yang Dapat?

Liebster-award

Hai, assalamu alaikum.

Senang sekali rasanya bisa menulis lagi di blog damarojat ini setelah akhir-akhir ini fokus ke bulan Ramadan dan juga hari raya. Melalui tulisan ini saya mengucapkan Selamat Idul Fitri bagi yang merayakannya dan mohon maaf lahir dan batin kepada semua pembaca.

Idul Fitri yang identik dengan silaturahmi kini di era wabah Covid-19 berubah warna menjadi silaturahmi daring. Saya juga, lho kemarin waktu Idul Fitri di hari pertama berjumpa dengan sanak-saudara lewat Zoom. Siapa yang begitu juga?

Sebetulnya sebagian dari anggota keluarga yang sudah sepuh merasa agak keberatan, soalnya, kan aplikasi ini baru. Belum juga mereka menguasai WhatsApp kini harus belajar Zoom, hehehe…

Tetapi alhamdulillah semua berjalan lancar karena adanya perpaduan dua generasi. Yang muda mengajari yang lebih tua.’ Kebo nusu gudel’ kalau kata orang Jawa. Yang lebih tua berguru kepada yang lebih muda, begitu artinya.

Nah, dalam artikel ini juga saya mau membayar utang. Hehehe… Jadi ceritanya sebelum Idul Fitri tiba saya mendapatkan kehormatan sebuah award dari teman blogger saya. Yaitu Liebster Award dari Sulis pemilik blog coretanbunda.my.id dan dolanjajan.com.

Sulis memang teman lama saya jauh sebelum kami terjun jadi blogger. Tepatnya Sulis ini teman kantor waktu zaman muda dulu di tahun 2003-2005. Meskipun teman lama, dapat penghargaan seperti ini tetap saja terasa spesial. Gimana enggak? Liebster Award ini pernah merajai dunia blogosphere di saat saya masih baru nyemplung ke dalamnya.

Seingat saya dulu pernah satu kali dicolek seorang blogger, tapi waktu itu saya belum ngeh gimana cara kerjanya sehingga Liebster Award waktu itu saya cuekin. Mohon maaf kepada teman blogger yang merasa pernah memberi saya award yang saya cuekin itu. Saya juga sudah lupa siapa orangnya. Duh, maafkan saya.

Liebster Award Itu Apa, Sih?

Liebster Award ini merupakan sebuah penghargaan yang digulirkan berantai dari satu blogger ke beberapa blogger lain. Tujuannya adalah untuk silaturahmi.

Liebster Award ini mengingatkan saya akan masa-masa indah ketika teman-teman blogger banyak membuat giveaway dengan hadiah yang bukan berupa uang. Seru, asyik, bikin deg-degan meskipun hadiahnya sederhana.

Saya aja yang ngeblog sejak Juli 2013 baru berani mengadakan giveaway mini di tahun 2019. Hahaha…

Oiya, Liebster Award ini diambil dari bahasa Jerman ‘liebster’ yang berarti tersayang. Jadi kalau seseorang menerima Liebster Award, berarti orang tersebut termasuk teman tersayangnya si pemberi.

Aturan Main Liebster Award

Dalam Liebster Award, seorang blogger memilih 7 teman bloggernya untuk dianugerahi award. Tidak harus sampai 7 orang sih, tapi setidaknya mendekati tujuh. 

Kemudian sang pemberi award membuat sebuah blog post tentang Liebster Award ini yang didalamnya berisi tentang 7 fakta mengenai dirinya, kemudian memberikan 7 pertanyaan yang harus dijawab oleh blogger yang dianugerahi award. Pertanyaannya boleh bermacam-macam, asalkan bermanfaat bagi pembaca. Iya dong, blogger seyogianya memberikan tulisan yang membawa kebaikan bagi banyak orang.

Setelah itu para penerima award melakukan hal yang sama: menulis sebuah blog post yang berisi 7 fakta tentang dirinya, memberikan award kepada 7 blogger dan memberikan 7 pertanyaan kepada 7 blogger tersebut. Selain itu, penerima award diwajibkan mencantumkan tautan menuju tulisan blogger pemberi award tadi. Oh iya, selain itu si penerima award wajib juga menjawab 7 pertanyaan yang diajukan oleh blogger pemberi award.

Eh, gimana? Pusing, ga? Ringkasnya begini (nyontek punya Sulis):

  • Mengucapkan terima kasih kepada pemberi tantangan atau pemberi anugrah Liebster Award.
  • Menyematkan tautan tulisan tantangan Liebster Award dari si pemberi award. Ingat, tautan ke tulisan ya, bukan tautan ke beranda blog.
  • Menuliskan 7 fakta tentang diri sendiri.
  • Menjawab 7 pertanyaan yang diajukan oleh pemberi tantangan Liebster Award.
  • Menantang 7 teman blogger untuk melakukan hal yang sama. Tapi kalau nggak sampai 7, boleh kok.
  • Memberi 7 pertanyaan kepada para blogger terpilih tadi.
  • Menyisipkan alamat blog dari teman-teman yang kita anugrahi Liebster Award.
  • Menyusun poin-poin tersebut dalam sebuah blog post.

Baiklah, mari kita mulai!

Pertama, saya mengucapkan terima kasih kepada teman blogger saya Tri Sulistiyowati alias Sulis (Bunda Raka-Alya) yang telah memberi saya Liebster Award. 

Selanjutnya saya lanjutkan dengan langkah berikutnya, yaitu mengungkap tujuh fakta tentang diri saya dan menjawab pertanyaan dari Sulis.

Tujuh Fakta Tentang Saya Untuk Liebster Award

1. Saya seorang introver. Sering gugup kalau bertemu banyak orang, apalagi dalam suasana ramai. Saya lebih suka menepi daripada terlibat dalam percakapan skala besar. Kalau disuruh ngobrol dengan sedikit orang, saya masih sanggup, hehehe… 

2. Saya kurang nyaman dengan hubungan yang sangat dekat, kecuali dengan sedikit sekali orang, terutama keluarga saya. Ga tahu kenapa, rasanya tidak nyaman kalau berteman terlalu dekat. Ini sejak saya masih SD, ya, bukan karena saya sudah berkeluarga yang kalau kata orang Jawa sudah punya wadi (rahasia).

3. Saya suka kertas. Guntingin kertas, bikin prakarya dari kertas. Saya juga suka stationary. Pokoknya kalau disuruh masuk toko buku dan stationary sambil dikasih duit banyak, wah bisa habis itu uang. 

4. Mata saya sudah plus. Ini terbukti saat saya baca buku atau apapun yang memerlukan jarak baca dekat. Sehingga kalau belanja di toko dan perlu melihat label harga atau baca komposisi di kemasan, saya terpaksa melepas kacamata minus saya. Maklum ya, sudah kepala empat, hehehe…

5. Saya tidak suka dan tidak ingin punya utang. Semoga terlaksana sepenuhnya.

6. Saya senang belajar bahasa asing. Saya pernah belajar Bahasa Inggris (iyalah, di sekolah), Bahasa Jepang tapi otodidak dan enggak maju-maju, Bahasa Mandarin tapi kok enggak mahir juga. Dari ketiga bahasa asing itu yang dua saya pernah ikut kursusnya, yaitu Bahasa Inggris di LIA Jogja dan Bahasa Mandarin di CILACS UII Jogja. Semuanya ga sampai tamat. Duitnya habis, hihihi…

7. Saya senang melihat langit malam. Kalau langit siang enggak, soalnya silau, hihi… Maksudnya saya senang lihat bintang, baca-baca mengenai astronomi. Kepingin banget lihat The Heart of Milky Way lagi setelah dulu waktu SMP pernah lihat. Saya juga sudah ikutan program kirim nama ke Mars 2020. Ga tahu proyek ini jadi diluncurkan apa tidak. 

Menjawab Pertanyaan Liebster Award Dari Sulis

Ada nggak pengalaman waktu kecil yang berkesan banget, hingga kamu tetap ingat bahkan setelah puluhan tahun berlalu?

Buanyak, hahaha... 

Salah satunya adalah dikejar binatang peliharaan! Jadi ceritanya dulu pas masih tinggal di kompleks AURI Lanud Adisutjipto, satu blok tetangga saya itu yang jumlahnya 16 rumah, 6 di antaranya pelihara anjing. Ada yang galak, ada yang cuek. Tapi ga tahu kenapa jumlah yang galak lebih banyak dari yang ga galak.

Bahkan ada anjing yang sok jaim ga mau kenal tetangga. Jadilah tiap kali saya lewat anjing itu menggonggong. Ga jarang dia mencoba mengejar. Hei, aku nih tetanggamu!

Bukan cuma anjing, tetangga blok sebelah pelihara angsa. Satu gerombolan angsa itu ada 3-4 ekor kalau ga salah. Apesnya, rumah si pemilik angsa itu ada di jalan yang harus saya lewati kalau pulang sekolah.

Pernah suatu ketika udah deg-degan jalan sendirian, ga tahunya gerombolan itu sedang ada di depan rumah. Waduh...perasaan saya udah ga enak tuh. Benar saja, mereka melihat saya dan mulai nguber dengan merendahkan leher mereka sambil mengeluarkan bunyi.

Waaa...kabur deh saya, ambil langkah seribu...


Seandainya tiba-tiba kamu mendapatkan rejeki uang 500 juta rupiah, apa yang akan kau lakukan dengan uang tersebut?

Kayaknya saya bakalan beli sebidang sawah, deh. Atau tanah kebun gitu untuk ditanami dan untuk anak-anak bermain sambil belajar. Musim wabah Covid-19 kayak sekarang yang belum ketahuan ujungnya kapan membuat banyak orang harus waspada dan bersiap terutama dalam hal ketahanan pangan.

Semoga wabah segera berlalu, ya sehingga tidak perlu ada ketakutan seperti dunia akan menghadapi akhir zaman.

Adakah penyesalan dalam hidupmu dan ingin kamu perbaiki saat ini?

Tidak ada. Hidup itu kata orang Jawa 'sawang-sinawang'. Rumput tetangga belum tentu lebih hijau. Keadaan saya yang sekarang ini mungkin bisa saya cari kekurangannya, tapi bagi orang lain bisa jadi hidup saya yang sekarang ini terlihat sempurna. ~ Diah Dwi Arti (2020)


Keterampilan apa yang ingin banget kamu kuasai, namun belum terlaksana alias masih sebatas wacana?

Buanyak...!!! Hahaha...

Salah satunya yang menyangkut keterampilan bertahan hidup alias life skill, yaitu menjahit! Saya tahu saya ga bisa menjahit, makanya saya kepingin bisa. Hihihi...

Diantara sekian banyak makhluk hidup di bumi, apakah ada yang menurutmu spesial/unik dan apa alasannya?

Manusia. 

Manusia itu sungguh unik dan sempurna. Tidak ada makhluk lain penghuni bumi ini yang setara dengan manusia dalam hal kecerdasan akalnya.

Manusia terbaik tentu saja adalah yang memanfaatkan potensi akalnya dengan baik dengan landasan keimanan yang kokoh.

Apa pertimbanganmu dalam memilih seorang sahabat yang bisa kamu jadikan partner curhat?

Yang sevisi dan yang amanah. Satu visi dalam hal-hal mendasar, ya. Misalnya satu pemikiran soal keimanan. Kemudian harus amanah. Ya, kan kita ga mau udah susah-susah curhat malah dijadiin status di facebook. Hehehe... (((Jangan-jangan itu diriku sendiri)))

Seandainya kisah hidupmu dituangkan dalam sebuah lagu...adakah lagu yang saat ini sudah sesuai?

Waduh, apa, ya? Mungkin Tayo the Little Bus. Hihihi...

Tujuh pertanyaan Untuk Teman Blogger Tersayang Di Liebster Award

Pertanyaan saya untuk teman-teman yang saya beri award adalah sebagai berikut:
1. Akibat pandemi Covid-19, rencana apa saja yang tidak jadi terlaksana?

2. Masih soal wabah, hal apa saja yang justru terkabul gara-gara corona?

3. Menurut pengamatan teman-teman, pekerjaan atau profesi apa yang bisa tetap hidup semasa dan atau setelah pandemi?

4. Kalau pekerjaan atau profesi yang tidak bisa bertahan setelah pandemi  apa?

5. Kalau teman-teman punya satu kesempatan membuat sebuah kelas daring berbayar, topik apa yang akan dibahas?

6. Apakah teman-teman punya hobi atau keahlian baru akibat wabah Covid-19? Ceritakan, dong.

7. Apakah teman-teman bahagia menjadi blogger selama masa pandemi ini?

Duh, pertanyaannya kok tentang wabah Covid-19 semua sih? Hahaha…mohon maaf, Cuma itu yang terpikirkan dalam benak saya. Eh, siapa tahu jadi inspirasi untuk tulisan baru atau bisnis baru juga, kan?

Nah, sekarang, siapa saja yang akan saya beri Liebster Award? Harapan saya teman-teman yang saya colek di sini berkenan juga membuat tulisan agar award ini terus bergulir.

Mbak Annisa Nurjannah alias Mbak Ica, pemilik blog icajahe.blogspot.com.

Saya kenal Mbak Ica ini dari satu grup kolaborasi KEB beberapa tahun yang lalu. Beliau ini tinggal di Bogor, aslinya Bekasi kalau ga salah, tapi suaminya orang Klaten. Jadi masih tetangaan lah sama saya kalau lagi pulang kampung, hihihi…

Mbak Ica ini seusia keponakan saya, tapi tetap asyik diajak ngobrol di WA. Mbak Ica juga punya bisnis di bidang crafting, saya aja pernah dikirimi hasil karyanya. Duh, berasa istimewa, kan.

Mbak Ade Delina Putri pemilik celotehbunda.com dan sohibunnisa.com.

Ketemu Mbak Ade juga di grup kolaborasi  KEB. Dan juga ketemu di beberapa grup WA, hehehe… Mbak Ade ini teman sekolahnya Mbak Ica. Nah lho. Asli Bekasi, kini tinggal di Surabaya. Ga jauh lah dari rumah saya sekarang kalau dilihat pake GMaps. 

Anak bungsu saya dan anak kedua Mbak Ade lahirnya hampir bersamaan. Selisih 6 hari kalau ga keliru. 

Mbak Tarry Kitty, pemilik blog tarrykittyblog.com

Mbak Tarry ini tetangga desa saya. Satu kecamatan sama saya, tapi jarang ketemu. Baru dua kali jumpa darat. Yang pertama bareng keluarga pas buka puasa bersama, yang kedua berdua aja di tempat yang sama. 

Wealah…enggak kreatif amat, ya. Tapi itu yang paling memungkinkan buat kami, paling dekat dan aman, soalnya kami berdua ama-sama tak punya SIM. Hihihi…

Mbak Tarry juga punya anak balita kayak saya, yang lahirnya selisih 2 bulan kalau ga salah dengan anak saya. Laki-Laki juga. Bedanya Mbak Tarry sudah punya anak perempuan, sementara saya belum, eh, tidak.

Mbak Tarry ini blogger senior. Beliau ngeblog jauh sebelum saya. Mbak Tarry ini juga pernah menjelajah negeri beton, Hong Kong.

Mbak Prita HW, pemilik blog pritahw.com 
dan thejannahinstitute.com

Mbak yang ini barusan punya baby. Laki-laki lagi. Ibu dua anak ini super sibuk. Bukan Cuma ngeblog, beliau juga kerap jadi pembicara di berbagai kelas. Asli Jember, pernah tinggal di ibukota dan sekarang kembali ke Jember. Betul gitu, ya, Mbak?

Harapan saya, semoga teman-teman blogger yang beri Liebster Award tadi berkenan melanjutkan estafet award ini agar silaturahmi tetap terjalin. Ada juga teman blogger lain yang berminat saya beri Liebster Award? Boleh kirim email ke saya di diah.d.arti@gmail.com, ya.


Related Posts

4 komentar

  1. Maturnuwun...tongkat edtafet dariku dilanjutkan mba .. :-) bbrp point sifat kita jebul Podo mba...misal males di keramaian, mending belakang layar... Tp ada pula bedanya. Aku nggak suka klondi suruh bikin prakarya dr kertas.

    Btw, suka sama quotenya yang sawang sinawang...eh, itu ada filmya lho mba...judulnya Rumput tetangga. Pesan yang ingin disampaikan...ya mirip2 gitu.

    BalasHapus
  2. wahhh tersanjung, belum pernah tahu Liebster Award nih, tapi kalo yg GA bergulir iya, hihi. Makasih emak, akan kubikin segera biar ga alesan, wkwk

    BalasHapus
  3. Duh terima kasih sudah dijadikan teman tersayang, Mbak Diah. Soon aku bikin ya postnya. BTW pertanyaannya rada berat nih, karena biasanya aku malas ngomongin soal pandemi wkwk :D

    BalasHapus
  4. Seneng bgt dapet award. Mudah2an bisa segera posting. Oh iya, beberapa fakta ttg Mbak Diah ternyata mirip dgn saya, jadi tambah merasa dekat. Semoga pertemanan ini bisa terus terjalin. :)

    BalasHapus

Posting Komentar