KEB

KEB

BPN

BPN

About Me

About Me
Diah is here! Mom of three boys.

Cara Mengatasi Kecanduan Gadget Pada Anak Usia Sekolah

mengatasi-kecanduan-gadget

Hai, assalamu alaikum.

Sudah empat bulan lamanya pemberlakuan sekolah dari rumah. Kegiatan di rumah, sih tidak berubah. Selesai mengerjakan tugas sekolah yang dikirim lewat grup Whats App, anak-anak pinjam ponsel atau main laptop. Waduh, kalau jadi kecanduan gimana? Ada ga cara mengatasi kecanduan gadget pada anak?

Semakin lama pemberlakuan sekolah dari rumah itu ya ada dampak buruknya. Terlebih kalau orang tua kesulitan mengatur jadwal kegiatan di rumah. Meskipun begitu, dengan segala keterbatasan saya, saya lebih memilih opsi sekolah dari rumah diperpanjang hingga Covid-19 benar-benar sirna.

Alasannya bisa disimak di podcast saya ini:


Kembali ke soal mengatasi kecanduan gadget pada anak, ya. 

Sebetulnya, gadget itu punya banyak manfaat. Namun sayangnya, gadget juga punya sisi gelap, yaitu penyebab kecanduan. Anak dengan kecanduan gadget bisa memiliki perilaku yang menyimpang.

Kalau kita perhatikan fakta kecanduan gadget, kita bisa melihat anak mengalami kesulitan tidur akibat pikirannya terpaku pada gadget. Ada juga yang marah dan mengamuk bila gadgetnya diminta atau disita; merasa gelisah ketika baterainya habis. 

Ada juga yang kemudian mengurung diri di rumah demi bisa terus-menerus main gadget.

Pernah dengar istilah hikikimori? Hikikimori (yang berarti menarik diri dalam bahasa Jepang) adalah fenomena orang menghindar dari kehidupan sosial sehingga tidak punya keinginan untuk keluar dari kamarnya setidaknya selama 6 bulan. Kalau menurut saya, sih ini sudah masuk problem kejiwaan.

Kegiatan mereka hanya di kamaaar saja. Bahkan bertemu orang serumah pun jarang sekali. Kecanduan gadget juga bisa menyebabkan perilaku seperti ini, meskipun hikikimori biasanya menimpa orang berusia 20-an tahun.

Gangguan jiwa akibat kecanduan gadget sangat berbahaya. Belum lagi kerusakan pada saraf dan mata. Tidak sedikit anak usia SD yang sudah berkacamata minus, bahkan silindris, pun dengan angka yang mencengangkan.

Teman satu kelas si Mas Kecil, anak saya yang tengah, di kelas 3 sudah ada yang berkacamata. Satu anak perempuan dan satu anak laki-laki, tetapi yang anak laki-laki ini sangat jarang pakai kacamata di sekolah. Entah kalau di rumah.

Faktor Penyebab Kecanduan Gadget

mengatasi-kecanduan-gadget

Nah, sebetulnya apa penyebab kecanduan gadget itu? Yang saya amati, faktor penyebab terbesar itu adalah orang tua. Lho, kok bisa? Yuk, kita lihat bersama.

Orang tua membelikan gadget terlalu dini. Ini terjadi karena terlalu sayang, tetapi sayang yang tidak pada tempatnya.

Kalau dulu saat saya masih anak-anak, istilah anak manja itu berlaku pada anak yang serba difasilitasi sehingga mentalnya lembek. Ternyata definisi itu masih cocok hingga kini.


Orang tua memberikan gadget kepada anak dengan berbagai alasan: ingin anaknya mengikuti zaman atau ingin anaknya terlihat mengikuti perkembangan zaman. Beda sedikit, ya, tapi maknanya besar. 

Orang tua tidak bisa mengontrol penggunaan gadget. Ini akibat orang tua termakan tren, ingin anaknya terlihat mengikuti perkembangan zaman, tetapi orang tua sendiri tidak meng-upgrade diri. Orang tua tidak peduli atau tidak tahu karena kurang ilmu. Ini sangat berbahaya. Bagaikan memasukkan anak ke kandang singa tanpa tahu bahwa singa itu berbahaya.

Lingkungan yang juga kecanduan. Ini juga dilematis. Di satu sisi anak-anak seharusnya bersosialisasi dengan teman sebaya, di sisi lain teman yang kecanduan gadget juga bisa menulari.

Bergaul dalam lingkungan yang kecanduan itu sangat berbahaya. Lengah sedikit, anak bisa masuk ke dalam jurang.

Cara Mengatasi Kecanduan Gadget Pada Anak

Misalnya anak kita menunjukkan gejala kecanduan gadget, apa yang harus kita lakukan? Bisakah mereka selamar dari perbudakan mental itu? Beberapa cara ini ada baiknya dicoba.

Beri aturan yang jelas. Anak-anak butuh aturan. Mereka harus dibatasi meski tidak suka. Tegaskan aturan main gadget: apa saja yang boleh dilakukan dengan gadget

Tekankan bahwa gadget adalah milik orang tua, anak hanya meminjam, sehingga lebih mudah bagi orang tua untuk mengontrol.

Jika orang tua sudah telanjur membelikan gadget atas nama anak, atau anak sudah dinilai cukup bisa bertanggung jawab atas tindakannya, sepakati jam pemakaian gadget.  

Sepakati juga hukuman apa yang diterapkan bila anak melanggar, serta hadiah apa bila disiplin pada aturan.

Hukuman tidak perlu yang menyeramkan, ya. Misalnya, tidak boleh bermain gadget seharian di keesokan harinya bila anak melanggar. Hukuman seperti ini akan sangat ditakuti pecinta gadget.

Sedangkan hadiah yang diberikan bisa berupa bonus main gadget selama satu jam, misalnya. Pokoknya pilih hukuman dan hadiah yang berhubungan dengan penggunaan gadget.

Larang anak memasang kata sandi atau kunci pada gadget. Orang tua harus lebih berkuasa atas anak, bukan sebaliknya.


Cara Agar Tidak Kecanduan Gadget

Memang tidak mudah mengatasi kecanduan hp, komputer atau laptop, namun bukan berarti mustahil. Sebelum kecanduan, ada baiknya orang tua menerapkan pula langkah pencegahannya.

Menanamkan pemahaman betapa buruknya kecanduan gadget itu. Ini berarti orang tua harus duduk bersama anak, berbagi obrolan sesering mungkin. 

Ceritakan dampak buruk kecanduan gadget, mulai dari penglihatan yang rusak, jadwal tidur yang kacau, hingga saraf yang terganggu.

Jangan berharap anak akan menurut dalam sekali perintah. Kita saja yang sudah dewasa sering lupa dan lalai meski sudah diingatkan. Lihat saja, berapa banyak di antara kita yang bergegas melaksanakan solat begitu adzan selesai dikumandangkan?

Beri contoh dengan tidak sering bermain gadget. Orang tua harus menjadi teladan bagi anak dalam segala hal, terutama bagi hal yang kita larang. 

Sangat tidak lucu kalau orang tua melarang anak bermain gadget tetapi malah orang tua terus-menerus bermain gadget. Kalaupun orang tua pegang gadget, itu dalam rangka bekerja. Beri pemahaman kepada anak, dan segeralah berhenti memakai gadget jika pekerjaan sudah selesai.

Ikuti juga jadwal sebagaimana jadwal anak bermain gadget, sehingga anak merasa orang tuanya satu tim dengannya. Cara ini meningkatkan rasa hormat dan rasa percaya anak kepada orang tua.

Beri kegiatan lain seperti membaca buku atau membuat prakarya atau olahraga bersama setiap hari. Rencanakan kegiatan harian untuk dilakukan saat jeda waktu bermain gadget.

Doakan agar anak selamat dari kecanduan gadget. Langkah ini sangat penting, sebab anak hadir atas kehendak-Nya. Jangan pernah lepas dari mendoakan anak untuk keselamatan mereka, terlebih di akhir zaman seperti ini.

Nah, itulah beberapa cara mengatasi kecanduan gadget pada anak usia sekolah. Teman-teman ada yang punya pengalaman lain seputar kecanduan gadget? Bagi, dong ceritanya di kolom komentar. Yuk, yuk!





Related Posts

3 komentar

  1. Dilema hampir di setiap orang tua zaman sekarang kayaknya Mbak, harus pinter otak dan mengalihkan kencaduan gadgetnya. Semangat!

    BalasHapus
  2. memang ortu jaman sekarang hrs pintar2 untuk atasi anak yg kecanduan gadget

    BalasHapus
  3. Saya masih belum sepenuhnya setuju sih dengan istilah anak-anak kecanduan gadget.
    Kalau menurut saya, anak-anak kecanduan koneksi internet hahaha.

    Anak saya yang pertama, saya belikan gadget di usia belom 2 tahun deh kayaknya.
    Beliin tablet Mito yang gede itu loh.

    Dan ternyata berfungsi untuk melatih dia pencet-pencet smartphone.
    Si kakak malah sejak bayi saya kasih hape, dengan cara saya mainan hape di dekatnya.

    Sisi baiknya dia jadi kenal apa itu hape dan tahu kalau itu benda yang lumayan berharga, jadi nggak dibanting.

    Cuman kejelekannya, kalau saya bilang itu barangnya, kalau kalah main diinjak dong hahaha.

    Btw saya cuman kasih game offline terbatas sih di gadget, jadi anak-anak mudah bosan, kalau semua udah dimainkan, ya udah nggak tertarik lagi.

    Tapi kalau yutub atau vidio lainnya, dia betah deh nontonnya.

    BalasHapus

Posting Komentar