KEB

KEB

BPN

BPN

About Me

About Me
Diah is here! Mom of three boys.

7 Penyebab Kerusakan Pada Mesin Cuci Bukaan Depan

1 komentar

Tujuh penyebab kerusakan pada mesin cuci bukaan depan. Kehadiran teknologi mesin cuci otomatis sangat menggembirakan. Sekarang mencuci baju jadi sangat sederhana dan tidak melelahkan sama sekali. Cukup dengan menekan atau memutar tombol saja pekerjaan mencuci, membilas, dan mengeringkan pakaian bisa terlaksana.

Kalau dulu mencuci baju dengan mesin cuci semi otomatis itu harus memutar tombol beberapa kali, membuang air kotor, memindah pakaian ke tabung pengering, dengan mesin cuci bukaan depan tidak lagi. Bahkan dengan alat cuci baju otomatis ini tidak perlu khawatir harus menunggui cucian untuk memutar tombol.

Banyak keunggulan mesin cuci otomatis, misalnya tidak repot harus bolak-balik menyetel waktu, cucian kering dalam sekali pengerjaan. Meski demikian, kekurangannya tentu saja ada, seperti mesin berat sehingga sulit jika akan dipindah. Tidak ada mesin yang sempurna. 

Saya masih ingat dulu sewaktu pertama kali tertarik menggunakan mesin cuci otomatis bukaan depan. Waktu itu saya masih gadis dan masih tinggal dengan orangtua. Ibu saya ditawari oleh pemasar salah satu merk peralatan rumah ternama. Mesin cucinya harganya setara dengan harga sepeda motor kredit. Muahal. Gara-gara mahal itu pula sempat terpikir menggunakan mesin cuci bukaan depan untuk usaha laundry, tapi ga jadi.

Si pemasar menjelaskan keunggulan mesin cuci front load itu, salah satunya adalah bisa langsung kering dalam sekali kerja. Lalu ibu saya bertanya, "Ada ga yang sekaligus udah disetrika gitu, Mbak?"

Si Mbak pemasar bilang, "Oh, ada, Bu. Tapi dari dalam negeri (sambil menyebut satu nama daerah). Merknya Mbak Ini atau Mbak Itu."

Kontan yang mendengar ketawa semua. Maksudnya adalah, kalau mau langsung yang jadi rapi terseterika, pakai tenaga asisten rumah tangga. Ada-ada saja si mbak pemasar itu. 

Memang belum ada mesin cuci yang sesuper itu. Masuk kotor, keluar bersih, rapi, licin. Mungkin nanti di masa depan, ya. 

Penyebab-kerusakan-mesin-cuci-bukaan-depan


Kesalahan Penyebab Kerusakan pada Mesin Cuci Bukaan Depan

Pengalaman saya pribadi menggunakan mesin cuci otomatis bukaan depan itu memang penggunaan air lebih hemat. Selain itu pakaian juga tidak mudah melar dibangkan bila menggunakan mesin cuci dua tabung.

Tapi di balik kelebihannya, konon katanya kekurangan mesin cuci front loading adalah cepat rusak. Belum apa-apa sudah harus ganti tabung.  Ternyata kelemahan mesin cuci bukaan depan ini mungkin terjadi karena kesalahan penggunaan yang sering dilakukan orang. Apa saja itu?

Penggunaan Deterjen Bubuk atau yang Berbusa Banyak

Anggapan sebagian orang mungkin seperti ini: semakin banyak busa, cucian semakin bersih. Pada kenyataannya, justru busa yang banyak adalah musuh bagi mesin cuci front loading

Prinsip kerja mesin cuci bukaan depan adalah menggunakan gaya gesekan antarpakaian. Semakin menggesek, semakin banyak kotoran yang luruh. Adapun busa sabun, dia mengisi jarak antara pakaian, sehingga gesekan berkurang. Banyaknya busa ternyata membuat mesin cuci tidak bisa mencuci baju dengan efisien. Apa gunanya dicuci jika begitu, kan?

Permasalahan berikutnya akibat busa sabun yang banyak adalah kerusakan pada mesin cuci. Busa lama-kelamaan menempel pada karet yang memisahkan ruang cuci dengan bearing alias pemutar mesin. Jika terjadi terus, karet menjadi kaku dan kehilangan kelenturannya. Akibatnya karet tidak bisa menjalankan fungsinya mencegah air dari ruang cuci masuk ke wilayah bearing. Yang terjadi kemudian adalah bearing berkarat dan rusak.

Kerusakan ini pernah saya alami sendiri. Bisa dilihat kondisi bearingnya di video ini:

Bagaimana cara mencegahnya? Gunakanlah deterjen yang rendah busa (low suds) atau deterjen cair. Hindari penggunaan deterjen bubuk sebab busanya banyak dan berisiko menggumpal di laci deterjen sebab ada kemungkinan makan waktu lama untuk larut. Ini ada hubungannya dengan kesalahan berikutnya.

Mencuci Saat Debit Air Kecil

Inilah tidak enaknya menggunakan mesin cuci otomatis sebab harus mencuci saat debit air besar. 

Mesin cuci otomatis memiliki pompa untuk memasukkan air dengan cara menyedotnya dari keran. Bila debit air kecil, kerja pompa menjadi berat dan kalau sering terjadi mesin bisa cepat rusak.

Seringkali pengguna mesin cuci membiarkan hal ini dan tetap menyalakan mesin cuci meski air seret. Mesin cuci akan mengatur sendiri jumlah air yang dibutuhkan dalam tiap modenya, namun bila air sulit didapat mesin biasanya akan berhenti bekerja dan memberikan sinyal eror. Kalau hal ini sering terjadi, tentunya bisa menimbulkan masalah pada mesin cuci.

Solusinya, ya gunakan mesin saat air kencang. Bagi yang pakai toren, pastikan penyimpanan air penuh. Kalau mau ditinggal, pastikan juga ketersediaan air cukup agar mesin cuci tidak cepat rusak.

Melebihi Beban

Setiap mesin cuci punya beban maksimal yang bisa ditanggungnya. Bukan cuma kita aja, kan yang punya keterbatasan menahan beban? Makanya curhat, dong! Eh.

Di badan mesin atau di buku petunjuknya biasanya sudah tertulis beban maksimalnya. Misalnya beban maksimal mesin cuci Sharp FL862 milik saya adalah 6 kilogram. Berat di mesin cuci itu berat pakaian kering atau basah? Berat pakaian kering. Jadi nanti saat basah beratnya akan lebih dari 6 kilogram.

Terbayang, ya beratnya saat basah. Pasti berat banget. Untuk itu kita harus memgikuti petunjuk. Jangan beri beban yang melebihi kemampuan mesin untuk mengerjakannya.

Bagaimana cara mudah untuk mengetahui berat beban mesin cuci? Apakah kita harus timbang dulu cuciannya? Kalau bisa, bagus. Kita jadi benar-benar yakin bebannya ga akan berlebihan. Kalau tidak sempat atau tidak bisa menimbang, cara mudahnya adalah dengan mengisi mesin cuci separuh tabung saja. JANGAN DIPADATKAN! Misalnya ditekan dengan tangan. Jangan! Biarkan beban bebas apa adanya di dalam tabung.

Penuh tidaknya tabung ini juga dipengaruhi oleh bahan yang dicuci. Ada bahan yang berat yang tidak memenuhi ruangan. Ada juga yang berat dan makan tempat seperti handuk besar. 

Tanda mesin cuci bukaan depan kelebihan beban adalah badan mesin bergeser saat mengeringkan. Jadi ada ketidakseimbangan beban di dalam tabung. 

Apa akibatnya kalau terus-menerus kelebihan beban? Dudukan tabung akan retak dan kemudian patah. Tandanya adalah mesin cuci berisik saat mengeringkan dan akhirnya berhenti berputar. Kalau sudah begini terpaksa ganti tabung. Pengalaman saya di tahun 2021 harga ganti tabung di servis resmi Sharp sekitar 700 ribuan termasuk biaya servis dan pengangkutan.

Supaya tidak terjadi yang demikian, solusinya mencucilah beberapa kali dalam jumlah tidak berlebihan. Bagi cucian menjadi 3-4 sesi. Sedikit repot tapi daripada mesin cuci rusak. Iya, kan? Nah, tapi untuk mencuci beberapa kali dalam sehari juga ada triknya. 

Jemuran-cucian


Berturut-turut Tanpa Jeda

Cucian setiap hari banyak, tapi kita jangan langsung mencuci beberapa kali berturut-turut. Bisa jebol nanti, apalagi bila dengan mode pencucian lama. 

Berilah jeda setidaknya 15 menit per pencucian agar mesin tidak panas berlebihan. Saya sendiri belum pernah mengalami, tapi untuk jaga-jaga saja, jika mencuci beberapa kali saya beri waktu mesinnya beristirahat dulu. 

Tetangga saya pemakai mesin cuci otomatis tapi yang bukaan atas, pernah terpaksa menserviskan mesin cucinya gara-gara mencuci tiga kali berturut-turut dengan beban maksimal. Waktu itu sampai mesinnya terbakar dan mati total. Maklum, saat kejadian itu mereka baru pulang dari kampung halaman dan cuciannya menumpuk. Ya gitu deh, kadang-kadang pulang kampung atau berlibur itu cuma jadi acara pindah jadwal mencuci. Hehehe...

Meletakkan Mesin Cuci di Tempat Lembap

Nah, ini juga jadi salah satu penyebab mesin cuci cepat rusak. Idealnya mesin cuci diletakkan di tempat yang kering dengan aliran udara yang lancar. Ini berfungsi mencegah mesin cuci lembap dan lalu berkarat. Kalau sudah begini biasanya harus ganti tabung.

Cara mencegahnya adalah dengan meletakkannya di tempat kering dan berventilasi bagus. Kalau tidak ada tempat lain, usahakan badan dan tabung mesin cuci dilap kering setelah selesai digunakan. Juga hindari melakukan hal berikut.

Menempatkan Barang Basah Di Atas Mesin Cuci

Sudahlah mesin cuci di tempat lembap, sering dipakai meletakkan barang basah pula. Sempurnalah sudah. 

Seharusnya bagian atas mesin cuci tidak dipakai untuk menaruh barang apalagi yang basah, seperti cucian basah atau sabun. Akibat yang bisa ditimbulkan adalah bagian panel mesin cuci (yang berupa tombol dan layar) akan lembap sehingga tidak berfungsi. Maklumlah karena bagian ini bersambungan dengan perangkat elektroniknya. 

Kesalahan bisa timbul di sini gara-gara tombol salah diartikan oleh komputer si mesin. Sudah dipencet tapi belum terbaca dipencet. Atau indikator lampu akan melompat-lompat dari satu pengaturan ke pengaturan lain.

Cara mengatasinya adalah dengan membuka bagian panel dan mengeringkannya dengan lap atau tisu. Tips supaya tidak kejadian, ya jangan letakkan barang di atas mesin cuci bukaan depan. Terlebih lagi barang yang basah.

Mesin Cuci Tidak Dibilas Sesudah Dipakai 

Sebagus-bagusnya mesin cuci dan sabun cucinya tetap ada risiko residu sabun tertinggal di bagian ruang cuci. Menurut teknisi di pusat pelayanan, sebaiknya mesin cuci dibilas setelah selesai digunakan untuk mencuci.

Cara membilas mesin cuci adalah dengan mencuci tanpa cucian dan tanpa sabun alias cuma dipakai untuk memutar air. Mode pengeringan tetap dipakai untuk membuang bekas sabun atau pewangi yang mungkin tertinggal. Bisa sehari satu kali. Cara ini bisa membantu memperpanjang harapan hidup tabung mesin cuci. Sederhana, ya tapi sering dilupakan. 

Nah, itulah 7 penyebab kerusakan pada mesin cuci bukaan depan. Semoga mesin cuci kita panjang usianya. 

Related Posts

1 komentar

  1. Kadang sih mesin cuci menjadi hal sepele yang dianggap gak akan rusak kok kalau ditaruh di sini kalau dipakai begini dan lain-lain. Padahal bisa menjadi penyebab rusaknya mesin cuci bukaan, jadi harus hati-hati dan ekstrak dalam merawatnya.

    BalasHapus

Posting Komentar