KEB

KEB

BPN

BPN

About Me

About Me
Diah is here! Mom of three boys.

7 Cara Agar Anak Tidak Ribut Saat di Masjid

Tujuh cara agar anak tidak ribut saat di masjid. Pergi ke masjid untuk beribadah sholat wajib jelas penting dikenalkan sejak dini. Sholat yang merupakan rukun Islam kedua memang bukan perkara sepele. Dilaksanakan 5 waktu dalam sehari semalam tentunya menjadi sangat penting untuk dipelajari dan dilaksanakan.

Sholat berjamaah di masjid sebanyak 5 waktu dalam 24 jam adalah perkara wajib bagi muslimin alias muslim laki-laki. Bahkan seorang sahabat yang buta sekalipun tidak mendapat privilege dari Rasulullah sholallahu alaihi wa sallam untuk tidak sholat berjamaah di masjid.

Dalam sebuah hadits dikisahkan:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kedatangan seorang lelaki yang buta. Ia berkata, ‘Wahai Rasulullah, aku tidak memiliki seorang penuntun yang menuntunku ke masjid.’ Maka ia meminta kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk memberinya keringanan sehingga dapat shalat di rumahnya. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberinya keringanan tersebut. Namun ketika orang itu berbalik, beliau memanggilnya, lalu berkata kepadanya, ‘Apakah engkau mendengar panggilan shalat?’ Ia menjawab, ‘Ya.’ Beliau bersabda, ‘Maka penuhilah panggilan azan tersebut.’ (HR. Muslim, no. 503)

Sholat

Manfaat Sholat 5 Waktu

Sholat 5 waktu merupakan pembeda antara muslim dengan yang bukan muslim. Selaim tertera sebagai rukun Islam, sejarah diwajibkannya sholat 5 waktu juga sangat istimewa, yaitu melalui peristiwa Isra' Mi'raj. Kejadian luar biasa itu adalah perjalanan yang tak terbayangkan dari seorang Rasulullah sholallahu alaihi wa sallam, dalam semalam pergi dari Makkah ke Palestina lalu naik ke langit untuk bertemu Allah subhanahu wa ta'ala. Padahal waktu tempuh bumi ke langit itu kadarnya 50.000 tahun bumi.

تَعْرُجُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ وَٱلرُّوحُ إِلَيْهِ فِى يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُۥ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ

Para malaikat dan Jibril naik menghadap kepada Tuhan, dalam sehari yang setara dengan lima puluh ribu tahun.
(Al-Ma'arij (70): 4)

Tambahan lagi di masa itu belum ada kendaraan yang mampu membawa manusia dengan kecepatan tinggi.

Sholat 5 waktu termaktub dalam Al-Quran. Tidak seperti ucapan seseorang yang mengatakan sholat wajib di Al-Quran hanya disebutkan 3 waktu, kelima waktu sholat benar-benar dirinci dalam Al-Quran. Kiranya butuh kemampuan berbahasa Arab yang baik dan iman yang kuat untuk bisa memahami kandungan Al-Quran. Ditambah dengan mencari ilmu kepada ahlinya, tentu saja, bukan bertanya kepada selebriti dunia maya.

Apa sebetulnya manfaat sholat? Dalam Al-Quran disebutkan keuntungan yang diterima saat seorang muslim melaksanakan sholat adalah terhindar dari perbuatan keji dan munkar.

Dalam surat Al-'Ankabut (29):45 disebutkan:

ٱتْلُ مَآ أُوحِىَ إِلَيْكَ مِنَ ٱلْكِتَٰبِ وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَۖ إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ تَنْهَىٰ عَنِ ٱلْفَحْشَآءِ وَٱلْمُنكَرِۗ وَلَذِكْرُ ٱللَّهِ أَكْبَرُۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

Bacalah kitab (Al-Quran) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (sholat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui yang kamu kerjakan.

Anak Ribut Saat Di Masjid?

Mengajak anak ke masjid itu penting, sedini mungkin agar anak mengenal dan mencintai aktivitas di masjid. Namun tentu saja semua niat dan amal baik itu selalu bertemu tantangan. Tidak jarang anak malah ribut di masjid, terutama balita. Ada yang berlari-lari, kejar-kejaran dengan teman sebaya, berbicara keras-keras, mengganggu orang sholat.

Anak yang lebih besar juga bisa bikin ribut saat di masjid, kebanyakan dengan mengobrol dan bercanda ditambah dorong-dorongan dan ketawa cekikikan saat sholat berlangsung. Juga ciprat-cipratan di tempat wudhu. Hayo siapa yang pas kecil begini?

Air-keran


Tentu saja agar anak tertib di masjid, ada cara yang harus dilakukan. Apa saja? Ini dia 7 langkah mencegah anak ribut di masjid:

1. Beri tahu anak bahwa masjid adalah tempat sholat, bukan taman bermain. Sebelum berangkat buatlah janji dengan anak, misalnya, "Nanti di masjid Adik akan sholat, ya. Sholat di dekat Ibu. Tidak lari-lari. Oke?"

Kalau perlu siapkan sajadah kecil untuknya supaya anak tahu tempatnya di masjid. Katakan juga kepadanya agar tetap diam di tempatnya, tidak usah ikut-ikutan kalau ada anak lain yang berlari-lari di masjid atau berbicara keras-keras.

Mungkinkah anak langsung menurut? Bisa ya, bisa tidak. Tergantung anaknya juga. Seandainya ia menurut, pujilah. Jika ia melanggar janjinya tadi, beri tahu kesalahannya.

Oya, saat kita sedang sholat, sangat mungkin tiba-tiba anak tertarik untuk berjalan-jalan. Sebisa mungkin, cegahlah. Kita bisa menahan tangannya meskipun sambil sholat. Inilah ikhtiar alias cara pertama mengatasi anak ribut di masjid.

2. Orangtua ikut ke masjid. Ini penting banget. Untuk mencegah anak ribut di masjid, ya orangtua harus ke masjid juga. Langkah 1 yang sudah saya sebutkan tadi hanya bisa efektif jika langkah 2 juga dilakukan.

Lagipula ketika anak melihat orangtuanya ikut ke masjid, ia akan merasa senang ditemani. Tingkah laku orangtua di masjid juga punya peluang akan ditirunya.

Bagaimana kalau ibu sedang datang bulan dan tidak bisa ke masjid sedangkan sang ayah juga tidak bisa ke masjid? Kalau orangtua khawatir anak bikin ribut di masjid, tunda saja ke masjidnya. Tetapi kalau yakin anak bisa tertib di masjid, tidak masalah.

Perempuan kok sholat di masjid? Boleh saja. Hukum wanita sholat di masjid itu boleh, asal terhindar dari bahaya dan tidak memakai wewangian. Akan tetapi sholat perempuan di rumahnya itu lebih baik. Hanya saja pada beberapa kasus, hanya ada ibu di rumah yang bisa mengenalkan kegiatan sholat di masjid kepada anak, maka tak ada jalan lain selama aman.

3. Cegah anak bergerombol dengan teman-temannya. Nah, kadang-kadang anak ingin sholat di masjid karena melihat teman-teman sebayanya melakukannya. Hal ini baik, tentu saja, tetapi berpeluang bikin anak ribut di masjid karena sibuk mengobrol.

Untuk itu, jangan biarkan anak bergerombol dengan sesamanya saat di masjid. Kembali ke langkah 1, ingatkan anak untuk tetap diam di tempatnya. Cara ini cukup efektif mengatasi keributan anak di masjid.

4. Datang menjelang iqomah. Cara ini juga bisa dilakukan jika khawatir atau sangat besar kemungkinan anak ribut di masjid. Hadir ke masjid saat iqomah dalam keadaan sudah berwudhu. Dengan begini kemungkinan anak untuk bergerombol dengan temannya menjadi kecil dan anak akan langsung ikut dalam jamaah sholat.

5. Atur anak dalam shof dengan diselang-seling orang dewasa. Langkah ini memerlukan kerja sama dari seluruh jamaah masjid. Biasanya anak-anak yang tidak didampingi orangtuanya saat ke masjid, atau yang dibiarkan bergerombol dengan temannya punya peluang untuk mengobrol selama sholat. Ada juga yang dorong-dorongan dan bercanda.

Agar hal itu tidak terjadi, tempatkan anak dalam shof sholat di antara orang dewasa. Misalnya dengan perbandingan 1:2 berikut ini: anak - orang dewasa - orang dewasa- anak - orang dewasa - orang dewasa.

Susunan seperti itu sudah bagus. Tapi jangan dengan susunan 1:1. Kalau dengan susunan 1:1 adanya nanti anak masih bisa saling colek. Ini pengalaman pribadi, sih.

6. Umumkan sebelum sholat dimulai agar anak bersiap sholat bukannya ngobrol. Bagus sekali kalau sebelum mulai sholat sang imam memberitahukan agar jamaah khusyuk, mengecek susunan shof, ditambahi dengan pesan untuk anak-anak agar tenang selama pelaksanaan sholat.

Meskipun misalnya masih saja ada anak yang ribut di masjid dan membuat orang lain sulit khusyuk, insya Alloh tidak mengapa sebab sudah didahului dengan niat menegakkan sholat berjamaah di masjid.

Jamaah pun seyogianya tidak bereaksi keras terhadap anak yang bikin ribut saat sholat, terutama anak kecil. Dimarahi seringkali menjadikan anak enggan lagi ke masjid, padahal masjid harus ramah terhadap anak. Tapi tentunya ribut di masjid tetap tidak boleh kita anggap normal. Harus ada perbaikan meskipun sedikit demi sedikit.

7. Kawal anak saat pulang dari masjid agar tidak bergerombol. Selaras dengan langkah 3, pencegahan agar anak tidak bergerombol dengan teman-temannya ini perlu dilanjutkan hingga keluar dari masjid. Tak jarang, sesudah salam anak-anak langsung berhamburan keluar yang kadang mengganggu jamaah lain, seperti melangkahi orang lain dan mengobrol di luar atau di belakang jamaah sehingga mengganggu.

Mencegah anak bergegas keluar dari masjid juga memberi orangtua kesempatan untuk mengajarkan anak berdzikir sesudah sholat. Bacaan dan adab berdzikir dengan tangan kanan bisa langsung dipraktikkan di saat-saat seperti ini.



Kalau sudah selesai, anak boleh bertemu teman mereka. Kadang memang bagi anak, yang asyik itu kalau bisa ketemu teman. Ngobrol, bercanda, pulang bareng. Hmm...ini juga pengalaman pribadi, sih.

Oke. Itu tadi 7 cara agar anak tidak ribut saat di masjid. Semoga bermanfaat.

Related Posts