KEB

KEB

BPN

BPN

About Me

About Me
Diah is here! Mom of three boys.

Hukum Memboikot Produk Orang Kafir

1 komentar

Hukum memboikot produk orang kafir. Bolehkah ini dilakukan menurut Islam? Berikut ini saya nukilkan pertanyaan dan jawaban dari sebuah pembahasan mengenai pemboikotan produk milik orang kafir dalam sebuah grup kajian agama Islam yang saya ikuti.

Pertanyaan:

Ummi, hari ini saya baca berita beberapa negara memboikot produk Perancis berkenaan dengan penghinaan mereka kepada Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam. Apakah ini diperbolehkan?

Berikut ini jawaban yang diberikan pengasuh kajian:

MENGECAM, MENGUTUK DAN MEMBOIKOT PRODUK ORANG KAFIR??

Sudah sejak lama Allah Azza wa Jalla dan Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam memperingatkan umat islam akan bahaya kaum kafir.

Allah Azza wa Jalla berfirman :

Sesungguhnya kamu akan dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik (Al-Maidah 82).

Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda :

Sungguh kalian benar-benar akan mengikuti cara atau jalan orang-orang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Sampai-sampai bila mereka masuk ke liang dhabb (binatang sejenis biawak yang hidup di padang pasir), niscaya kalian pun akan mengikuti mereka. Kami berkata : Wahai Rasulullah, apakah mereka itu orang-orang Yahudi dan Nasrani? Beliau menjawab : Siapa lagi kalau bukan mereka?  (HR. Al-Bukhari dan Muslim, dari sahabat Abu Sa'id Al-Khudri radhiyallahu anhu. Lihat Al-Lu'lu' wal Marjan, hadits no. 1708).

Disisi lain, umat Islam sendiri tanpa disadari sudah menapaki langkah-langkah kaum kafir mulai dari budaya, tradisi, cara hidup, maupun pola pikir.

Namun ketika terjadi pelecehan terhadap Islam, seakan-akan umat Islam tersadar bahwa mereka sedang dilecehkan. Padahal selangkah demi selangkah dalam meninggalkan Islam justru menjadi tujuan utama kaum kafir terhadap setiap muslimin, dan ini di luar kesadaran kaum muslimin karena langkah-langkah meninggalkan ajaran Islam dibungkus dengan sesuatu hal yang "tampak" baik, bermanfaat dan menyenangkan. Ini semua di luar kesadaran kaum muslimin selama ini.

Adapun boikot produk orang kafir sebenarnya tidak begitu berpengaruh, apalagi yang diboikot adalah negara "kaya". Seperti contoh kasus Negara Perancis dengan karikatur yang dinisbahkan kepada Rasulullah, secara berita banyak negara yang memboikot produk dari Perancis. 

Perancis


Secara kritis, ada beberapa hal yang perlu dipertanyakan :

1. Apakah si pedagang dari Perancis ini, punya andil dalam pembuatan atau dukungan terhadap karikatur tersebut? Jika iya, maka sudah sewajarnya, karena untuk memakmurkan umat islam maka berjualbelilah kepada sesama muslim. Jika tidak, apa salah mereka? Toh mereka berdagang, dan tidak memaksakan umat Islam untuk wajib membeli.

2. Bagaimana semisal ada seorang pedagang muslim dari Perancis, apakah produk mereka akan diboikot juga hanya karena mereka orang Perancis meskipun muslim?

3. Bagaimana jika kasus Perancis ini terjadi pada negara China, apakah akan diboikot juga HP semacam Xiaomi, Oppo atau bahkan iPhone? Atau misal terjadi kasus yang sama di Amerika, apakah akan diboikot juga produk Microsoft, Apple Macintosh atau mungkin Pizza Hut, McD dan KFC? Apakah kita tidak malu mengetikkan kata "boikot" di komentar atau status akan tetapi kita masih "gemar" memakai produk-produk yang kita boikot?

Pake kaos La Coste bermake up L'Oreal pakai parfum Dior, lalu naik Grab ke KFC, sampai di sana hidupkan laptop dengan Windows, buka Excel, lalu lihat status di grup Whats App di iPhone, setelah itu pakai Zoom. Sambil ngobrol minum Coca-Cola dan Le Mineral atau Aqua. Update story di Instagram lalu buka Google Chrome dan pesan belanja online tas Louis Vuitton, bayar pakai Mastercard, pulang dijemput Toyota.

Kira-kira sudah berapa macam produk orang kafir yang sudah dipakai dalam siklus di atas?

Jika memang kita "niat" memboikot produk orang kafir, maka mulai sekarang gunakanlah produk sesama muslim, hentikan menggunakan produk orang kafir. Apakah kita berani?

Untuk masalah kecaman terhadap Macron, iya kita mengecam terhadap kata-katanya yang mendukung karikatur yang dinisbahkan kepada Rasulullah. Namun untuk masalah doa keburukan kepada Macron atau berdemonstrasi dalam hal ini, Islam tidak mensyariatkan.

Allah Azza wa Jalla berfirman :

Orang-orang Yahudi berkata : ‘Tangan Allah terbelenggu’, sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu, dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang mereka katakan itu. (Tidak demikian), tetapi kedua tangan Allah terbuka; Dia menafkahkan sesuai dengan kehendak-Nya.  (Al-Ma'idah 64).

Tetapi sebenarnya Allah telah mengutuk mereka karena keingkaran mereka. Maka sedikit sekali dari mereka yang beriman. (Al-Baqarah 88).

Bagaimana pun dan apa pun usaha yang dilakukan umat Islam, tidak akan bisa membuat orang kafir patah semangat dalam menghancurkan Islam.

Allah Azza wa Jalla berfirman :

Orang-orang Yahudi dan Nasrani sekali-kali tidak akan rela kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka.  (Al-Baqarah 120).

CUKUP ALLAH YANG AKAN MENIMPAKAN HUKUMAN KEPADA ORANG-ORANG YANG MENGOLOK-OLOK RASUL-NYA ï·º


Al-Imam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata :

Termasuk sunnatullah adalah barangsiapa dari kaum mukminin yang tidak mampu menimpakan hukuman terhadap orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh Allah Subhanahu wa ta'ala yang akan membalaskan untuk Rasul-Nya dan mencukupi beliau darinya.

(Ash-Sharim al-Maslul Ala Syatimir Rasul, hlm. 164).

Kita menunggu sunnatullah pada Macron dan setan-setan dari golongan manusia yang semisalnya.

MEMBELA NABI MUHAMMAD ï·º HARUS DIAWALI DARI DIRI UMAT ISLAM SENDIRI


Al-Allamah Shalih al-Fauzan hafizhahullah :

Sebagaimana yang kalian ketahui, bahkan sampai sebagian anak-anak kaum muslimin ada yang menyakiti Rasulullah ï·º!!

Bagaimana bentuknya?! Ada ucapan-ucapan buruk yang disebarluaskan di berbagai surat kabar yang menuntut untuk menanggalkan hijab dan menyuruh para wanita agar melepas hijab yang diperintahkan oleh Allah dan diperintahkan oleh Rasul-Nya ï·º.

Bukankah ini menyakiti Rasulullah ï·º?! Rasulullah ï·º memerintahkan agar memuliakan jenggot dan membiarkannya tumbuh, dan beliau memerintahkan agar merapikan kumis, maka orang yang melakukan sebaliknya yaitu dengan mencukur habis jenggotnya dan tidak merapikan kumisnya, bukankah dia ini durhaka kepada Rasulullah ï·º?!

Eiffel


Barangsiapa yang mendurhakai beliau berarti dia telah menyakiti beliau ï·º.

Demikian juga orang yang menyuruh para wanita agar bercampur baur dengan pria, dan menyuruh para wanita agar menanggalkan rasa malu, bukankah ini termasuk menyakiti Rasulullah ï·º dan menyelisihi beliau?!

Jadi jika kita ingin membela Rasulullah ï·º maka hendaklah kita membela beliau pada diri kita terlebih dahulu; yaitu dengan kita mengagungkan beliau, mengagungkan sunnah beliau, mengagungkan kedudukan beliau ï·º, memuliakan beliau dengan sebenarnya, tidak kurang ajar terhadap ajaran yang beliau bawa, tidak menyuruh untuk menyelisihi beliau, dan tidak mengatakan, "Ini tidak sesuai lagi dengan masa ini dan tidak cocok dengan peradaban masa kini."

Bukankah ucapan semacam ini termasuk perkara terbesar yang menyakiti Rasulullah ï·º?!

Masih banyak orang yang mengaku muslim justru melakukan pelecehan terhadap agama islam, entah kurangnya ilmu mereka atau sebab lain.

Pelecehan yang datang dari kaum kafir, itu sudah biasa dan wajar terjadi sejak awal Islam ada, karena kaum kafir memang tidak beriman. Mirisnya adalah pelecehan terhadap Islam terjadi dan dilakukan oleh orang yang mengaku muslim, sementara mereka melakukannya dengan terang-terangan, dan itu dianggap lumrah serta baik di mata manusia meskipun menyelisihi apa yang dibawa oleh Nabi ï·º.

Nas'alullahas salamah wa afiyah,
Allahul musta'an

Demikian pembahasan mengenai hukum memboikot produk orang kafir. Semoga bermanfaat.

Related Posts

1 komentar

  1. Kalau kita memang mencintai Rasulullah, mulailah dari diri kita sendiri ya mba... Makasih sharing-nya. Kalau mengingat perjuangan Baginda Nabi dulu, sungguh sedih ya...

    BalasHapus

Posting Komentar