KEB

KEB

BPN

BPN

About Me

About Me
Diah is here! Mom of three boys.

Makanan Khas Daerah Madiun, Memperkaya Khazanah Makanan Khas Daerah Jawa Timur

1 komentar
Makanan-khas-daerah-madiun

Makanan Khas Daerah Madiun, Memperkaya Khazanah Makanan Khas Daerah Jawa Timur. Madiun itu terbagi menjadi dua wilayah administrasi, yaitu Kota Madiun dan Kabupaten Madiun. Stasiun Madiun ada di wilayah Kota Madiun.

Sebagai orang kabupaten, kami kalau mau ke kota menyebutnya dengan, "Ke Madiun". Ini yang bikin saya bingung dulu, 11 tahun lalu, saat pertama kali tinggal di sini.

Ibu saya juga bingung pas berkunjung ke rumah saya. Diajak jalan-jalan ke Madiun sama cucu-cucu beliau.

"Ke Madiun, yuk, Eyang."

"Lho, lha ini memangnya di mana?"

Hahaha...

Setelah dijelaskan, barulah beliau paham. Konon kejadian serupa juga 'menimpa' warga Cirebon yang bukan Kota Cirebon. Bener ga nih, teman-teman yang dari Cirebon?

Kota Madiun adalah pusatnya keramaian. Luasnya tidak seberapa, cuma terdiri dari 3 kecamatan. Seperlimanya kabupaten!

Seperti yang saya sebutkan tadi, di kota Madiun ada Stasiun Madiun dan PT. INKA (Industri Kereta Api). Pusatnya perkeretaapian Indonesia ada di Madiun.

Kabarnya, sebagian dari INKA sedang dipindahkan ke Banyuwangi yang memiliki pelabuhan. Hal ini juga menjadi keresahan warga sekitar yang mencari nafkah dari berjualan makanan dan rumah kos. Gejolak sosial pasti akan muncul kalau sektor ekonomi terganggu. Tapi, ya rezeki sudah diatur Alloh, kan?

Madiun terkini sedang sibuk bersolek. Walikota yang memerintah saat ini tampaknya punya ambisi menjadikan Madiun sebagai tujuan wisata domestik.

Proyek-proyek besar dijalankan. Antara lain merombak Jalan Pahlawan yang merupakan poros utama kota menjadi bergaya Malioboro. Jalur pejalan kaki dirombak, diperlebar, dihiasi lampu khas Malioboro, kursi-kursi tanam dan bolard.

Mirip Malioboro, deh. Bedanya, di Madiun juga ditambahi taman ikon dunia. Ada boks telepon merah a la London, miniatur Kabah dan konon juga menyusul ikon-ikon lain.

Kota Madiun juga punya Sunday Market. Ditata khusus di Taman Bantaran Kali Madiun. Ada bus Mabour (Madiun Bus Tour), yaitu keliling kota naik bus sambil ngopi santai.

Juga ada proyek menyulap wilayah kumuh tepi sungai menjadi cikal-bakal tempat wisata budaya dan kuliner.

Kok cikal-bakal? Iya. Soalnya wabah Covid-19 kadung meluluh-lantakkan dunia.

Nah, itu Kota Madiun. Kalau Kabupaten Madiun bagaimana?

Kabupaten Madiun ini luas. Terdiri dari 15 kecamatan dan rencananya akan dimekarkan karena saking padatnya.

Kabupaten Madiun beribukota di Caruban, arahnya ke timur Kota Madiun, menuju Nganjuk.

Dulunya Madiun ini cuma satu, lalu dimekarkan menjadi kota dan kabupaten. Sehingga tidak heran kalau beberapa kantor pemerintahan kabupaten masih berada di wilayah kota. Saat ini proses pemindahan masih terus berlangsung.

Kalau teman-teman keluar tol di pintu tol Madiun, sesungguhnya teman-teman masuk ke wilayah Kabupaten Madiun. Dengan adanya pintu tol ini perekonomian Kabupaten Madiun terkerek naik.

Saking signifikannya dampaknya, Kabupaten Magetan ingin menyusul Kabupaten Madiun. Pemerintah daerahnya mengusulkan supaya ada pintu tol di wilayah Magetan. Memang, ya transportasi yang lancar bisa membuka peluang baru, terlepas dari dampak lainnya yang mungkin ada kekurangannya juga.

Kabupaten Madiun tidak punya mal, tapi punya lahan persawahan dan hutan jati yang luas.

Wisata alam yang ada di Kabupaten Madiun adalah wisata alam. Ada Wana Wisata Grape, Taman dan Kebun Binatang Umbul Square, Wisata Tubing Brumbun, Wisata Air Terjun Denu dan lain-lain.

Ada juga wisata sejarah Monumen Kresek di Desa Kresek, Kecamatan Wungu, tempat para kyai korban pembantaian PKI 1948 ditemukan. Konon tempat ini baru ditemukan puluhan tahun setelah kejadian. Saksi mata baru berani buka mulut setelah pelaku meninggal dunia.

Saya pernah lewat jalan tembus dari dekat wisata tubing ke Monumen Kresek. Suasananya beda. Ada aura nggak enak, gitu. Menurut penduduk, jalan itu dulu dilalui para kyai korban kebiadaban PKI saat akan dihabisi secara kejam.

Makanan Khas Daerah Madiun


Sekarang kita ngomongin soal makanan khas daerah Madiun, yuk! Nah, untuk makanan khas ini kita sebut saja makanan khas daerah Madiun tanpa dikotomi kota-kabupaten, ya.

Coba, apa makanan khas daerah Madiun yang teman-teman kenal? Pecel Madiun? Eh, ternyata bukan cuma itu. Apa saja, sih?

Pecel Madiun

"Apa sih yang spesial dari pecel Madiun? Kenapa Madiun disebut sebagai Kota Pecel padahal pecel juga ada di daerah lain?"

Begitu pertanyaan saya kepada suami saya yang orang Madiun asli.

Pecel boleh sama, tapi kenapa Kota Pecel? Karena di Madiun, penjual pecel bisa dijumpai di mana-mana. Di depot makan, di warung. Bahkan pecel di sini tersedia 24/7. Ngalahin restoran cepat saji yang itu deh pokoknya, hahaha...

Memang betul. Di sini orang sarapan nasi pecel. Mulai dari yang kelas wisatawan, sampai kelas tetangga.

Pecel Madiun pada umumnya berupa sayur-mayur hijau yang direbus, disiram sambal pecel, diberi lalapan mentimun, daun kemangi dan buah lamtoro, dimakan dengan tempe goreng garing dan atau peyek.

Pecel-madiun
Pecel madiun. Foto dari detikfood.


Banyak variasi pecel. Sayurannya bermacam-macam. Ada bayam, kangkung, kecipir, daun pepaya, daun singkong, daun kenikir, kacang panjang. Ada juga yang menambahkan kembang turi putih. Intinya, sayurnya apa, tergantung persediaan. Yang jelas tidak ada itu kubis dan tomat. Kalau ada itu, nanti jadinya mirip lotek atau gado-gado, ya. Haha...

Untuk lauknya juga beragam. Yang standar adalah tempe dan atau peyek/kerupuk. Ada yang agak mewah dengan telur ceplok, perkedel kentang, ayam goreng atau empal daging. Kalau mau pecel dengan empal daging bisa beli di Kota Madiun, di Yu Gembrot, misalnya. Kalau di seputar Pagotan bisa coba manpir ke Sri Tanjung yang bukanya malam hari kecuali Sabtu malam.

Oya, kadang ada variasi lain dari Pecel Madiun, yaitu penambahan kering tempe, serundeng ataupun mie. Kalau saya bilang, pecel itu open source. Diapain aja bisa. Hehehe... yang penting sambal pecelnya.

Memangnya seperti apa, sih sambal pecel itu? Mau coba bikin? Ini bahan dan caranya.

Bahan:
Kacang tanah disangrai
Bawang putih
Cabai
Daun jeruk
Kencur
Gula jawa (gula kelapa)
Garam
Air asam jawa

Cara membuatnya:
Sangrai bawang putih, cabai, kencur dan daun jeruk (dimasukkan paling akhir).

Haluskan semua bahan jadi satu, kecuali air asam jawa.

Untuk penyajian, encerkan dengan air asam jawa.

Brem

Camilan khas Madiun yang ini istimewa karena termasuk jajanan kering. Mungkin lebih tepatnya masuk kategori permen tradisional. Eh, permen tradisional? Iya, kan dikulum, kayak ting-ting jahe.

Brem ini terbuat dari sari tape ketan. Brem Madiun penampakannya berupa batangan padat, yang mudah dipatahkan. Berbeda dengsn brem bali yang cair.

Yang khas adalah, brem ini saat dimasukkan ke mulut akan meleleh dan mengeluarkan sensasi di lidah. Rasanya manis alami dan ada sedikit rasa asamnya.

Kalau dulu brem dikenal dengan warna kekuningan, sekarang kekinian banget. Ada warna hijau, pink, kecoklatan, dan lain-lain. Cita rasanya pun ada tambahan perisa buah seperti perisa strawberi dan leci. Bahkan ada brem karakter, brem isi mete dan brem yang dicelup cokelat!

Sentra pembuatan brem madiun ada di Desa Kaliabu, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun.

Proses pembuatan brem bisa dilakukan dalam skala usaha kecil. Bahan baku utamanya adalah beras ketan putih yang kadar airnya rendah. Bisa didapat dengsn memilih beras ketan yang sudah berumur 2 bulan sejak dipanen.

Beras ketan dicuci bersih kemudian dikukus selama 30-60 menit. Setelah itu beras ketan didinginkan dengan cara diratakan di atas papan. Tahap selanjutnya adalah menaburi ragi. Simpan beras ketan selama 7 hari. Inilah tahap fermentasi. Jangan lupa tutup wadah dengan baik.

Brem-madiun
Brem madiun kekinian. Foto dari IG omahbrem.

Setelah 7 hari, beras ketan telah bertransformasi menjadi tape. Teksturnya menjadi berair. Inilah yang diharapkan. Peras hasil fermentasi, tampung sari tapenya yang berupa cairan, lalu didihkan hingga mengental.

Dari situ, sari tape diputar dengan mesin hingga lebih kental lagi. Di tahap ini bisa ditambahi perisa buah atau moka secukupnya. Kalau mau original, ya tidak perlu ditambahi apapun.

Perlu ditambahi gula? Oh, tidak. Proses fermentasi tadi sudah menghasilkan gula dari pati ketan dengan bantuan enzim amilase.

Setelah itu adonan brem diratakan di papan besar dan ditutup selama 8 jam. Biarkan mendingin dan mengeras, lalu dicetak atau dipotong-potong.

Kalau sudah dipotongi, brem dijemur dulu di bawah sinar matahari untuk mengurangi kadar air. Setelah kering baru dikemas.

Ada yang bertanya, brem kan dibuat dari sari tape? Haram, dong karena mengandung alkohol?

Tidak semua makanan yang mengandung alkohol haram. Yang haram dikonsumsi adalah yang bersifat memabukkan (khamr).

Dalam buah-buahan pun terdapat alkohol, namun tidak memabukkan sehingga tidak digolongkan sebagai khamr. Adapun brem madiun, makanan ini tidak memabukkan sehingga halal. Berbeda dengan brem cair yang bersifat memabukkan.

Baca juga: Minuman 'Halal' Yang Haram

Bluder Cokro

Bluder tuh apa, sih? Bluder adalah sejenis roti yang lembut dan mengembang. Bisa dibilang roti kasur atau roti sobek termasuk bluder.

Bluder Cokro di Madiun kini jadi tempat yang wajib disinggahi para pelancong. Outletnya ada di Jalan Hayam Wuruk 51-53 Madiun. Gedungnya keren dan tinggi plus outletnya itu instagramable.

Dulunya berada di Jalan Cokroaminoto, makanya namanya Bluder Cokro. Sebetulnya bluder di Madiun bukan cuma Bluder Cokro, tapi yang paling ngetop memang Bluder Cokro.

Kalau ke outletnya harus siapin diri dulu. Soalnya pilihannya buanyaaak banget sampai bisa bikin bingung. Kalau ada uangnya sih silakan aja dicoba semua, ya. Hehehe...

Untuk bludernya aja ada aneka rasa. Ada original, keju, kismis, kacang, nanas, strawberi, abon sapi, abon ayam, smoked beef, dan lain-lain.

Bludernya dikemas per satuan. Sudah mengantongi logo halal MUI, selalu baru dan lezat.

Ih, senangnya. Madiun ga cuma punya makanan khas tradisional, tapi juga yang kekinian!

Cemoe

Cemoe, dibacanya ce-mo-e ini adalah wedang jahe khas Madiun dan sekitarnya. Bukan makanan, tapi kuliner khas daerah Madiun, jadi saya masukkan ke sini juga.

Wedang jahe yang terkenal adalah wedang ronde. Nikmat diseruput saat udara dingin. Nah, cemoe ini juga begitu. Biasanya dijual di warung di malam hari.

Pertama kali saya minum cemoe, saya kaget. Nggak begitu suka sama rasanya yang manis tapi ketambahan gurihnya bawang merah goreng. Kok aneh, gitu.

Ternyata yang saya minum itu adalah salah satu variasi cemoe. Ada juga yang tidak pakai bawang merah goreng.

Kalau cemoe yang bisa ditemui di seputar Pagotan, itu adalah wedang jahe manis yang dimasak dengan santan, disiramkan ke potongan roti tawar, kacang tanah goreng dan ditaburi bawang merah goreng.

Sedangkan variasi lain yang pernah saya temui di Kota Madiun, cemoenya berupa wedang santan manis yang disiramkan ke potongan roti tawar, kacang tanah goreng dan ketan kukus. Kalau yang versi ini saya kurang yakin ada jahenya. Tampaknya memang tidak pakai jahe. Lebih mirip kolak jadinya.

Mungkin ada juga variasi lain dari cemoe. Tidak pakai kacang tanah goreng tapi mete goreng. Wah...harganya bisa mihil kalau gini. Tapi kalau mau coba bikin sendiri, boleh juga, hehehe...


Wedang-cemoe
Cemoe. Foto dari rinaresep.


Nah, itulah tadi makanan khas daerah Madiun. Teman-teman sudah pernah nyicipi yang mana?

Related Posts

1 komentar

  1. Pecel udah pernah...brem udah pernah, tapi sik warna kuning itu mba kemasane. Camoe tadi pas lihat fotone...tak kira kupat dikasih kuah. Ternyata wedang to? Blm pernah nyoba klo yang ini ...

    BalasHapus

Posting Komentar