KEB

KEB

BPN

BPN

About Me

About Me
Diah is here! Mom of three boys.

Trik Menulis Dalam Bahasa Inggris Bagi Yang Ga Jago-Jago Amat

7 komentar
Trik-menulis-dalam-bahasa-inggris


Hai, assalamu alaikum.

Selain menulis di blog damarojat ini saya juga menulis di blog berbahasa Inggris, Mommy's Next Step.

Sok gaya deh, ya. Ga ada latar belakang pendidikan Bahasa Inggris, pun juga belum pernah tinggal di negeri yang berbahasa Inggris.

Sebenarnya artikel-artikel di blog itu juga bahasanya 'ya gitu deh' banget. Indonesian English, hahaha...

Terus, kenapa bikin blog 'bule' kalau memang ga jago? Alasannya karena saya suka. Udah itu aja.

Hmm...ga mahir amat tapi nulis, emang ga kesulitan?

Ya pasti ada dong kesulitan itu. Nulis di bahasa kita sendiri aja sering ketemu kendala, apalagi bahasa asing. Ya, kan?

Problem yang sering saya hadapi saat menulis dalam Bahasa Inggris adalah kosakata dan grammar.

Lhadalah...

Dua hal itu kalau ga dikuasai, gimana bisa nulis?

Iya memang. Makanya saya pakai trik untuk mengatasinya.

Trik ini murni berdasarkan pengalaman saya menulis di Mommy's Next Step sejak 2016.

Oh iya, buat yang mau dengarkan versi suara dari tulisan ini, bisa klik yang di bawah ini, ya.



Trik Menulis Dalam Bahasa Inggris Di Blog


Sebenarnya trik ini bukan cuma untuk menulis di blog, ya. Menulis di mana saja.

Kita bahas kesulitan pertama saya, yaitu kosakata dulu, ya.

Miskinnya kosakata saya dalam Bahasa Inggris bikin saya sedih. Mau menyebutkan ini tapi ga tau Bahasa Inggrisnya.

Kadang sudah tahu, tapi lupa. Parahnya, memori itu saat dipanggil ga datang juga. Jadi geregetan, kan?

Solusinya apa?

Buka kamus. Cari terjemahannya di sana.

Masalahnya, kamus yang saya punya bukan kamus dua bahasa, tapi satu bahasa saja. Belinya di lapak buku bekas.



Kamus saku terbitan tahun 1987. Seumur-umur beli kamus Bahasa Inggris ya baru kali ini. Sebelumnya kan selalu nebeng punya orang tua dan adik yang kuliah di jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. . . Setelah zaman internet, tidak terpikir beli kamus karena hampir semua bisa diakomodasi oleh kamus daring. Tapi ketika melihat kamus ini ditawarkan di lapak buku bekas, tiba-tiba keinginan punya kamus muncul. . . Alhamdulillaah dapat kamus jadul ini dengan harga 15 ribu saja. Kemahalan apa kemurahan? Entahlah. Saya ga bisa mengkonversi harga tahun 1987 dengan harga 2017. Jadi, woles saja. Yang penting kamusnya orisinal. . . Instafriends juga punya kamus Bahasa Inggris? Terbitan mana? . . http://www.damarojat.com/2017/04/saya-pilih-beli-buku-bekas.html . . #instabook #oxforddictionary #instastory #blogpost #momblogger #bloggerperempuan #bloggermadiun #emakblogger
A post shared by Diah Dwi Arti (@diahdwiarti) on

Jadi, gimana kalau tidak ada kamus?

Googling.

Saya biasanya ketik saja di Google, misalnya"bahasa inggrisnya kunci".

Dari sana akan muncul banyak jawaban dari banyak situs. Ada dari blabla, xamux dan lain-lain. Tinggal klik dan lihat terjemahannya.

Ada dua kemungkinan setelah melihat kamus daring tadi. Pertama, langsung terapkan ketika sudah yakin itu kata yang dimaksud.

Biasanya ini yang terjadi kalau awalnya cuma lupa saja. Begitu lihat jawabannya di situs kamus daring tadi, langsung ingat. Biasanya diiringi ucapan, "Ooo iya..." 😅😅😅

Kemungkinan kedua, cek kata tersebut lagi di Google.

Ini terjadi kalau saya ga yakin dengan jawaban kamus daring. Benar ga, sih?

Kalau kurang yakin seperti ini biasanya saya ketik di Google kata dalam Bahasa Inggris tersebut dengan tambahan.

Misalnya saat saya menulis tentang emas. Saya ketik di Google 'bahasa inggrisnya emas batangan'.

Muncullah seketika kamus-kamus daring yang memberikan jawabannya: 'ada yang gold bar, bar gold, gold bullion. Yang mana yang benar?

Saya ketik saja frasa-frasa itu di Google lagi.

Setelah itu akan muncul banyak artikel yang memuat frasa itu. Saya lihat-lihat, klik dan baca artikel tersebut.

Dari situ saya bisa tahu apakah kata atau frasa itu memang lazim digunakan dalam Bahasa Inggris atau tidak. Saya pilih yang banyak digunakan orang.

Cara lain untuk mengetahui terjemahan kata adalah dengan melihat di Wikipedia.

Cari artikel yang memuat kata yang dimaksud dalam Bahasa Indonesia. Setelah ketemu artikelnya klik yang versi Bahasa Inggris.

Hahaha...curang, deh.

Mengatasi Problem Grammar Saat Menulis Dalam Bahasa Inggris


Terus terang saya tidak jago grammar. Tenses saja saya sering kebingungan.

Terus, gimana?

Untuk mengatasinya, saya usahakan dalam menulis cuma menggunakan tiga tenses. Present, past dan future. Jadi isinya cuma "I was..."  "I am...." "I will..."

Gitu.😆😆😆

Kalaupun ada perfect tense-nya itu biasanya main feeling. Atau pakai cara berikut ini.

Gimana caranya?

Baca artikel berbahasa Inggris yang memuat kalimat yang dimaksud. Cari di Google. Kalau muncul, berarti kalimat yang susunannya seperti itu sudah tepat.

Pokoknya saya mengandalkan jasa Google, deh.

Saya pernah juga pakai aplikasi Grammarly. Cuma sekarang sudah saya copot sebab memori di ponsel penuh, hihihi...

Trik-menulis-dalam-bahasa-inggris
Pakai Grammarly, salah satu trik menulis dalam Bahasa Inggris


Kalau pakai Grammarly kita nanti pakai keyboard khusus. Setiap mengetik kata langsung dicek oleh aplikasinya.

Kalau ada yang typo atau susunan kalimatnya kurang pas akan muncul saran dari Grammarly.

Gratis sih Grammarly ini. Asyiknya juga setiap bulan sekali kita dapat email yang berisi perkembangan kita dalam menggunakan aplikasi itu. Ibaratnya, sang guru Grammarly memberi kita nilai.

Trik Menghindari Bullying Karena Kurang Jago Menulis Artikel Dalam Bahasa Inggris

Eh? Ada triknya menghindari bullying gara-gara Bahasa Inggris kita kurang menggigit?

Ada dong.

Triknya adalah dengan membuat tulisan disclaimer.

Apa itu? Disclaimer itu semacam peringatan kalau menurut saya. Terjemahannya, sih 'penolakan' di kamus daring.

Intinya dengan disclaimer itu saya bilang bahwa saya ga jago-jago amat berbahasa Inggris. Jadi, please, tetaplah waspada dengan tulisan saya. Hahaha...

Eh bukan. Maksudnya saya ini ga mahir betul, jadi mohon maklum kalau ada kesalahan. Juga mohon jangan dijadikan acuan penulisan.

Begitu kira-kira. Kalau mau baca, ada di artikel English Is Not My Mother Tongue, Why Bother Learning It.

Bukan berarti dengan itu saya berlepas tangan, ya. Harapan saya sih tulisan berbahasa Inggris saya itu bisa sebagai hiburan.

Meningkatkan kemampuan? Ada dong usahanya. Saya berlangganan email dari beberapa bloger bule. Saya suka aja sih baca tulisan mereka. Sebagai hiburan gitu.

Kadang saya merasa puas dengan hasil tulisan saya, kadang juga tidak. Kalau kurang puas biasanya, kalau ada kesempatan, saya edit lagi. Sampai puas pokoknya.

Hahaha...

Yak. Itulah pengalaman saya menulis dalam Bahasa Inggris. Dengan trik itu saya jadi jago? Ga juga, sih. Tapi saya bahagia.

Gimana dengan teman-teman?

Related Posts

7 komentar

  1. Grammarly..menarik ya. Karena udah ga pernah dipakai...kemampuan b inggrisku yang awalnya biasa aja..makin buruk mba. Ngertine vocab standard. Nanti klo suruh nyusun kalimat...kacau sepertinya. Dan kayaknya grammarly cukup membantu ...

    BalasHapus
  2. Wah bermanfaat banget nih Mbak cara menulis artikel dalam bahasa inggris ini

    BalasHapus
  3. Wah ada aplikasinya nih ya Mbak buat menyaring kata agar tidak typo gitu hihi

    BalasHapus
  4. Wah saya jadi pingin nginstall aplikasinya juga nih Mbak, lihat memory dulu ah

    BalasHapus
  5. wah , aku gak lancar inggrisnay setelah gak pernah digunakan lagi

    BalasHapus
  6. langkah-langkahnya udah tepat mbak, saya sendiri meskipun jago ngomong udah percakapan sehari-hari, tapi ga jago nulis, soalnya 2 ketrampilan ini beda jauh.

    makanya saya lebih suka speaking n listening, ketimbang writing/reading

    keep it up mbak !!

    BalasHapus
  7. ga pede nulis blog pake bahasa inggris, cuma manfaatin aja widget google translate siapa tau ada orang di luar sana nyasar di blog saya dan ingin baca dengan bahasa mereka

    BalasHapus

Posting Komentar