KEB

KEB

BPN

BPN

About Me

About Me
Diah is here! Mom of three boys.

Saat Anak Bertanya Soal Tanda Anak Laki-Laki Mau Baligh

5 komentar
Tanda-anak-laki-baligh

"Yah, tanda-tanda anak laki-laki mau baligh itu apa?"

Uw...sebuah pertanyaan manis yang dilemparkan si Mas Kecil ke ayahnya.

Ibu diam mendengarkan sambil ngurusin tumpukan baju. Pura-pura cuek, tapi pasang kuping sambil deg-degan.

Baligh adalah saat ketika seseorang sudah matang secara seksual. Untuk laki-laki ditandai dengan mimpi basah, sedangkan untuk perempuan dimulai dengan menstruasi.

Dalam agama Islam, masa baligh ini tonggak penting, sebab ketika seseorang sudah baligh, ia telah sah dibebani hukum. Ringkasnya, orang tersebut telah memiliki kewajiban menjalankan syariat dan dicatat segala amalnya. Apakah berpahala ataupun berdosa.

"Tanda anak laki-laki mau baligh?" tanya Si Ayah.

"Ho oh."

Ibu narik napas dalam. Duh...Si Ayah mau jawab apa, ya...?

"Tanda-tandanya adalah mulai tertarik sama lawan jenis."

Wah, menarik nih bahasan Si Ayah. Ibu nguping dengan serius.

Bisa ga ya, Ayah menerangkan soal baligh ini sama anak laki-laki dengan bahasa yang pas. Yang mudah dimengerti, komplit tapi ga saru.

Terus-terang saja, saya kalau disuruh menjelaskan soal balighnya anak laki-laki ke anak laki-laki tuh agak kurang pede.

Selain tidak mengalami langsung yang namanya 'mimpi kecebur kolam' itu, ada perasaan risih dan khawatir juga kalau ditanya lebih jauh lagi.

Beda kalau yang nerangin Si Ayah. Pasti beliau sudah tahu soal ini secara personal dan bisa memilih kata yang tepat untuk bocah berusia 8 tahun itu.

Lha wong ditanya soal kucing ga menikah tapi kok bisa punya anak saja saya udah blangkemen alias kagak bisa jawab.

Kalau ditanya soal pacar, pacaran, soal menikah sih saya masih bisa jawab. Asal bukan menikah pada jumpa pertama lho, ya. 😅😅😅

Walau sebenarnya ga boleh kan orang tua merasa risih diajak bicara soal seks. Daripada anak dapat info dari temannya, kan bisa gawat!

Tidak semua informasi dari teman itu sesat sih, tapi kebanyakan didapat dari sumber yang ga jelas. Apalagi sekarang sudah bisa tanya langsung ke Google.

"Ok, Google."

Anak-laki-laki-mau-baligh

Dari Mana Pertanyaan Tanda-Tanda Anak Laki-Laki Mau Baligh Itu Muncul?

Sebetulnya salah satu anak saya sebelumnya sudah pernah disounding oleh guru di sekolah. Saat itu Mas Besar duduk di kelas 3 SD dan sepulang sekolah bercerita soal baligh ini kepada saya.

Bagus sih, menurut saya. Dengan begini orang tua bisa bersinergi dengan guru dalam meneruskan sounding tadi.

Sayangnya, pihak guru tidak memberitahukan kepada wali murid. Sehingga bisa jadi ada orang tua yang tidak menyambut gayung dari sounding tadi karena tidak tahu.

Bisa karena tidak tahu ada sounding soal baligh; bisa juga tidak tahu cara menjawab pertanyaan anak.

Barangkali ada baiknya di kesempatan lain ada bisik-bisik khusus antara guru dengan wali murid soal ini. Di grup WA sekolah, misalnya.

Bisa diinformasikan bahwa tadi anak mendapat pengetahuan baru soal baligh, lalu wali murid dimohon bersiap-siap menindaklanjuti di rumah.

Bisa juga kemudian di grup WA tersebut dihadirkan materi-materi pengenalan baligh dari segi agama, psikologis maupun biologis. Sehingga nantinya wali murid bisa kompak menjawab pertanyaan sejenis dari anak-anak mereka.

Seru juga, ya, kalau grup WA-nya mbahas ginian juga? Dan wali murid yang kesulitan menjawab bisa konsultasi ke grup.

Keren, ah!

Ada ga teman-teman yang punya grup WA sekolah kayak gini?

Menjelaskan Tentang Mimpi Basah, Momen Terpenting Dalam Tanda Anak Laki-Laki Mau Baligh

Kembali ke diskusi tadi, ya.

"Tanda-tanda anak laki-laki mau baligh itu mulai tertarik kepada lawan jenis," jelas Si Ayah.

"Maksudnya?" Mas Kecil mengangkat bahu sambil menautkan kedua alisnya.

"Iya. Tertarik sama lawan jenis, suka memikirkan lawan jenis," jawab Si Ayah.

"Nah, kalau memikirkan lawan jenisnya sampai terbawa mimpi, terus keluar cairan seperti ompol, itu namanya mimpi basah."

Wow...deskripsi Ayah keren!

Saya aja ga kepikiran menerangkan seperti itu. Saya masih bingung mikirin kalimat yang tepat untuk menjelaskan secara sederhana tentang proses pembelajaran istimewa dari Sang Maha Kuasa itu.

Baca juga: Ketika Si Kecil Menemukan Pujaan Hatinya

Saya kan mikirnya 'teknis' banget, macam, "Nanti kamu akan mimpi ketemu perempuan dan kamu berdua akan melakukan titik-titik." 😶

Titik-titik apa coba?

Tanda-anak-laki-laki-mau-baligh

Ternyata urusan rumit itu bisa dijelaskan dengan kalimat yang sangat sederhana.

Lanjut, ya.

"Nah, kalau sudah mengalami itu, setelah itu kamu harus melakukan yang namanya mandi besar."

Lalu Si Ayah menerangkan urut-urutan mandi besar. Mas Kecil menyimak dengan penuh minat. Biasalah, anak yang satu ini kalau sudah diajak diskusi serius hampir selalu langsung nyambung.

Mas Kecil mempertanyakan kenapa namanya 'mandi besar', apa ga boleh mandi kecil saja. 😅😅

Dia juga mempertanyakan kenapa harus mandi.

"Ya harus. Karena tubuh nanti akan terasa lemas," terang Si Ayah.

"Kok bisa?" kejar Mas Kecil.

"Iya. Soalnya mengeluarkan banyak tenaga dari semua bagian tubuh."

"Mulai dari detik itu juga, segala perbuatan, perkataanmu akan dicatat oleh malaikat di kanan-kirimu."

"Amal baik dicatat malaikat Roqib, amal buruk dicatat malaikat 'Atid."

Mas Kecil tampak mencatat itu semua dalam otaknya.

Saat seperti ini tepat sekali untuk bicara soal tanggung jawab laki-laki dengan anak laki-laki.

Saya menyimak terus percakapan mereka. Sayangnya Mas Besar saat itu tidak ikut nimbrung. Jadi, ada kemungkinan nanti saya atau suami saya harus mengulang diskusi ini.

Tak apa. Setidaknya saya sudah dapat gambaran nanti harus bicara apa kalau ditanya lebih lanjut. Lagipula, diskusi dengan satu anak malah bisa lebih fokus, sebab kebutuhan tiap anak akan informasi itu tidaklah sama.


"Yah, kalau mimpi basah itu kayak ngompol gitu?"

Sosok penasaran itu melanjutkan pertanyaannya.

"Ya seperti ngompol, dalam arti keluar cairan, tapi cairannya tidak seperti ompol."

"Cairan yang keluar itu lengket. Makanya harus dibersihkan dengan mandi besar."

Tiba-tiba saya ingin terlibat pembicaraan, "Cairannya kayak lem, gitu."

"Ooo...," junior kami serasa mendapat pencerahan.

"Kalau nanti kamu mengalami itu, kamu harus bilang ke Ayah," kata Si Ayah.

"Kenapa?"

"Karena nanti bisa jadi kamu merasa malu, atau senang, atau bingung."

"Kalau bilang ke Ibu, boleh?" Mas Kecil menawar.

"Boleh."

Bicara Soal Tanda Anak Laki-Laki Mau Baligh Itu Ternyata Tak Serumit Yang Saya Bayangkan

Fiuhhh...

Lega...

Lepas sudah perasaan khawatir saya. Menurut perkiraan saya sih, informasi yang diterima Mas Kecil tadi rasanya cukup.

Nyatanya dia tidak mengejar lebih jauh lagi.

Harapan saya sih, dia akan ingat untuk memberi tahu orang tuanya saat kejadian istimewa ini betul-betul mendatanginya.

Ternyata tidak sesulit yang saya bayangkan. Ya iyalah, bukan saya yang menjelaskan. 😅😅😅

Bisa jadi si Ayah juga agak-agak grogi menerangkannya. Eh tapi kayaknya kok enggak. Wallahu a'lam.

Nah, teman-teman yang punya anak laki-laki, ada pengalaman seputar diskusi soal tanda anak laki-laki mau baligh ga? Anak tanya ke siapa, ayah apa ibunya? Terus, gimana menjawabnya? Cerita dong biar bisa jadi bahan belajar buat saya juga. Yuk, yuk!

Related Posts

5 komentar

  1. Anakku blm nanyain itu..tp aku takut juga e. Lha itu ayahe pinter njelasin...bojoku yen ra omong ngono...njuk kepie... Aku mlh berharap itu masuk ke materi PAI biar yang nerangin gurunya . :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama kan, ada rasa takut. Kalo nerangin untuk anak perempuan rada gpp ya, soalnya kita ngalamin sendiri.

      Lewat sekolah juga ada sih biasanya zaman sekarang, tapi anak jadi kurang bisa tanya-tanya secara lebih dalam.

      Hapus
  2. karena memang gak merasakan, jadi gak tau ya mba, mimpi basah itu sprti apa... :)
    aku juga blm tau nih anakku udh mimpi basah atau blm, anaknya blm cerita apa2

    BalasHapus
  3. Saya juga sih mbak jadi lebih paham tentang mimpi basah, penjelasannya kerasa ringan dan jelas.

    BalasHapus
  4. Masyaallah, tabarakallah.
    Makasih mbak, ini pencerahan banget buat saya yang punya bujang OTW baligh, huhu
    Saya udah puyeng ini jelasinnya musti kayak gimana, ternyata bisa sesederhana itu ya...wkwkwk

    BalasHapus

Posting Komentar