KEB

KEB

BPN

BPN

About Me

About Me
Diah is here! Mom of three boys.

Mendampingi Anak Menghadapi Ujian



"Hari ini aku mau bolos aja," ucap si sulung pagi itu.

"Lho, kenapa, Mas?" tanya saya kaget.

Anak sulung saya yang masih kelas 2 SD itu menyedot ingus di hidungnya. Dan adiknya ternyata juga disibukkan oleh ingus. Oh, mereka pilek rupanya.

Hari sebelumnya memang mereka berenang sore hari pas gerimis. Mungkin karena itu daya tahan tubuh mereka menurun sehingga paginya mulai pilek.

Sebentar lagi UTS (Ujian Tengah Semester). Perlu persiapan khusus mendampingi anak menghadapi ujian.

Selain soal kesehatan dan perlengkapan tempur seperti alat tulis, masalah mental juga bisa jadi batu sandungan kalau tidak siap.

Disclosure: tulisan ini merupakan artikel bersponsor

"Nggak boleh bolos dong. Kalau pilek nanti Ibu beliin obat," kata saya.

Lagipula kenapa pakai istilah ‘bolos’, bukannya ‘izin’? Ada-ada saja si Mas ini.

Nah, kalau anak kedua saya istimewa banget. Tiap kali pilek dia malas ‘sisi’ alias mengeluarkan ingus dari hidungnya.

Bayangkan saja, ingus menumpuk-numpuk di hidung sampai mengering begitu, hiiiy...

Kalau saya bersihkan, dia pasti marah-marah. Sakit, katanya.

Iya, sih, hidung dipencet-pencet begitu ya pasti sakit sampai lecet-lecet. Tapi masak iya nggak dibersihkan??

Saya dan suami saya bukan tipe orang tua yang menuntut nilai bagus kepada anak-anak, tapi kalau bisa dapat nilai bagus kenapa harus dapat nilai kurang?

Lagipula kalau harus ikut remidi saya khawatir kepercayaan diri anak-anak bisa jatuh. Hmm...jadi ibu memang harus tahu cara menjaga kesehatan tubuh biar #Sehat365Hari .

Trik Khusus Mendampingi Anak Menghadapi Ujian

Di musim ujian seperti saat ini, saya punya trik khusus agar anak-anak siap.

Pertama, mengulang-ulang pemberitahuan kalau akan ada ujian. “Minggu depan ujian lho. Sudah siap?”

Kira-kira seperti itu, diulang-ulang pas makan sore, sesudah sholat maghrib, menjelang tidur dan saat mau berangkat sekolah keesokan harinya.

Kedua, menyiapkan alat tulis yang prima dan stoknya: pensil yang sudah diraut dan penghapus.

Tiap hari anak dibekali lebih dari satu alat tulis. Buat berjaga-jaga saja, siapa tahu pensilnya mendadak patah di tengah ujian atau yang lebih parah lagi, hilang.

Ya, namanya anak-anak, bukan cuma satu-dua kali mereka berangkat dengan perlengkapan komplit dan saat pulang tinggal menyisakan kotak pensil yang melompong.

Entah ke mana itu pensil dan penghapus, kalau ditanya mereka pun tak tahu jawabannya.

Baca juga: Yang Perlu Distok Saat Anak Masuk SD

Bekal anak menghadapi ujian. Gambar: koleksi pribadi

Ketiga, mencermati materi yang akan diujikan dan mempelajarinya bersama anak.

Ini, mah poin utama, ya.

Cek buku paket, catatan dan LKS, apakah sudah ada di tangan anak.

Soalnya, lagi-lagi, kadang anak saya meninggalkan buku atau LKS mereka di sekolah.

Nah, kalau kejadiannya pas mau ujian, emak bisa pusing kalau begini.

Alhamdulillah sekarang sudah ada teknologi komunikasi canggih seperti WA. Komunikasi dengan guru maupun sesama wali murid bisa lebih lancar.

Andaipun buku atau LKS tertinggal di sekolah, orang tua masih bisa menanyakan materi ujian dan mengajarkan ke anak sesuai bab yang diujikan. Meski harus peras otak mengingat-ingat yang tersisa di kepala, hehehe...

Keempat, mendoakan mereka, baik sesudah sholat, di waktu-waktu mustajab, maupun saat mereka berangkat ke sekolah.

Kecupan di kening dan usapan di kepala diiringi doa orang tua itu ampuh untuk meningkatkan kepercayaan diri anak lho!

Pengalaman pribadi nih. Dulu zaman masih sekolah kalau digituin sama Ibu, wah...semangat membara!

Sedikit mengenang masa lalu, tiap kali saya menghadapi ujian akhir untuk kelulusan, Ibu selalu membangunkan saya untuk sholat malam.

Tak jarang Ibu menggendong saya di punggung, memasukkan saya ke kamar mandi agar saya melek.

Saya ingat, sampai ujian SMP pun saya masih digendong. *terharu*

Dan tiap saya menghadapi ujian, Ibu selalu melarang saya berpuasa.

“Biar Ibu dan Bapak yang puasa. Kamu nggak usah.”

Tak lupa, uang jajan pun diberikan lebih supaya saya bisa konsentrasi dengan perut kenyang.

Luar biasa, Ibu dan Bapak. Mungkin saya juga akan melakukan hal yang sama kelak kepada anak-anak saya.

Sebelum berangkat ke sekolah pun Ibu dan Bapak selalu mewanti-wanti agar saya berhati-hati di perjalanan.

Soalnya penah ada kejadian seorang anak dari temannya ibu saya mengalami kecelakaan saat dalam perjalanan pulang dari sekolah pas musim ujian kelulusan SMP.

Tangan kanannya patah. Nggak bisa nulis dong, ya.

Akibatnya, meski anak itu pandai luar biasa, nilai ujiannya jatuh dan dia tak bisa masuk ke SMA idamannya. Sedih, kan?

Baca juga: Yang Harus Disiapkan Jika Ingin Anak Bersekolah Di SD Full Day

Kelima, membuat peraturan yang harus ditaati saat musim ujian. Yang paling jelas adalah aturan nonton TV dan jam istirahat.

“Pulang sekolah main di dalam rumah aja. Boleh nonton TV mulai jam 4 sore. Cuma boleh nonton acara ini dan itu.”

Kadang harus otoriter juga sih, tapi nggak apa, anak-anak saya masih di kelas 1 dan 2 SD, masih butuh diotoriteri, hehe...

Untungnya, biasanya ustadz/ustadzah juga membuat peraturan serupa: selama musim ujian tidak boleh nonton TV. Kompak, deh!

Mendampingi Anak Menghadapi Ujian Ketika Mereka Menunjukkan Gejala Sakit

Nah, kalau anak-anak sudah ada tanda-tanda mau sakit, biasanya saya suruh mereka banyak istirahat.

Istirahat di sini artinya tidur dan tiduran. Minum sari buah segar dan perbanyak minum air putih serta tidak jajan sembarangan.

Bersyukur sekali kalau dengan cara itu mereka sudah bisa sembuh. Soalnya kalau tidak kunjung membaik, terpaksa obat-obatan dijadikan teman.

Tidak tega rasanya melihat anak-anak minum obat apalagi kalau harus minum antibiotik. Duh...

Sari jeruk sebagai bekal anak menghadapi ujian. Gambar: instagram.com/diahdwiarti
Pas saya baca-baca di internet, saya nemu link ini http://www.serbaherba.com/daya-tahan.html.

Menurut situs ini, daya tahan tubuh bisa meningkat jika sistem imun tubuh kuat.

Apa sih sistem imun itu?
Sistem imun adalah mekanisme tubuh mempertahankan diri dari serangan kuman dari luar. 

Sistem imun ini bisa ditingkatkan dengan mengkonsumsi imunomodulator yang fungsinya membantu tubuh memproduksi antibodi.

Gampangnya, imunomodulator ini seperti pasukan cadangan yang siap siaga membantu pasukan utama memerangi serangan dari luar.

Masih menurut situs tersebut, di Indonesia dikenal yang namanya tanaman meniran yang baik untuk meningkatkan sistem imun tubuh.

Saya baru tahu lho kalau tanaman yang sering saya pakai mainan zaman SD dulu itu ternyata berkhasiat sebagai imunomodulator, antibakteri, hepatoprotektor, antidiabetes dan antikanker . Kirain cuma rumput biasa yang tak bergoyang hehe...

Dulu saya tahunya itu pohon kelapa-kelapaan. Soalnya buahnya bulat-bulat banyak di bawah daun, mirip kelapa. Khayalan anak kecil, hahaha...


Meniran (Phyllanthus niruri)
Sumber gambar: www.serbaherba.com

Kalau mau mengkonsumsi meniran ini caranya direbus, disaring dan diminum airnya.

Nah, kalau mau yang sudah jadi, bisa minum Stimuno Syrup yang sudah mengandung ekstrak meniran di dalamnya, dengan rasa yang segar dan tanpa alkohol!

Wah, bagus! Anak-anak insya Alloh bisa membaik tanpa perlu minum obat, cukup minum Stimuno setiap hari sampai sembuh.

Siap menghadapi ujian dengan Stimuno Syrup rasa anggur. Yang rasa original juga ada. Gambar: koleksi pribadi

Stimuno Syrup ini asli produk lokal, lho. Diproduksi oleh Dexa Medica yang beralamat di Palembang, Sumatera Selatan.

Bahan mentahnya diambil dari Tradimun, Gresik, Jawa Timur. Pabriknya juga di Indonesia, di Cikarang, Jawa Barat.

Meskipun bentuknya sirup, Stimuno Syrup bisa juga diminum oleh orang dewasa.

Dosis yang dianjurkan untuk anak-anak berusia di atas 1 tahun adalah 1 sendok takar (5 mL), 3 kali sehari. Untuk orang dewasa 2 sendok takar (10 mL), 3 kali sehari juga.

Kemasan Stimuno Syrup ada dalam ukuran 100 mL dan 60 mL. Yang saya beli dalam botol plastik berukuran 60 mL, sudah lengkap dengan sendok takarnya.

Tutupnya mudah dibuka, tinggal dipelintir saja. Harganya di Kabupaten Madiun 24.000 rupiah. Di daerah lain mungkin sedikit bervariasi, ya.


Stimuno Syrup agar siap menghadapi ujian. Stimuno Forte untuk orang dewasa juga ada.
Sumber gambar: koleksi pribadi

Sebelum diminum, jangan lupa Stimuno Syrupnya dikocok dulu sampai betul-betul tercampur. Jangan lupa juga, sesudah diminum, tutuplah botolnya dengan rapat.

Simpan di tempat yang terlindung dari cahaya matahari langsung dan pada suhu di bawah 30°C.

Oya, Stimuno ini belum direkomendasikan untuk ibu hamil dan menyusui, ya.

Harapan saya, bersama Stimuno Syrup, saat musim ujian tiba, anak-anak sudah sehat dan bugar kembali serta siap menghadapi ujian.

Nah, teman-teman ada juga yang punya pengalaman mendampingi anak menghadapi ujian? Bagi dong ceritanya di kolom komentar. Yuk, yuk!

Informasi produk Stimuno: https://sahabatdexa.com/stimuno

Related Posts

34 komentar

  1. Ujian nya anak, itu masa sibuknya orang tua juga mb...
    Dan anehnya...saat belajar...anakku jd sering sok sibuk. Tiba2 suka ngemil...tiba2 pngen bntu2☺ pdhl asline dia cuma pngen mengulur2 wktu..

    Yup, kesehatan penting bnget. Terlebih pas masa ujian. Untung ada stimuno

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha..ada-ada aja alasannya ya lis.

      betul banget. anak ujian, ortu ikut ujian :-D

      Hapus
  2. Saat menghadapi ujian, latihan soal-soal menjadi cara terampuh belajar anak

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul mbak. jadi penting banget buku tersedia di saat ujian biar bisa dapat kisi-kisi

      Hapus
  3. Anakku masih TK nol kecil. Seringnya kudampingi saat dia beraktivitas mewarna atau belajar menulis ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. belum terasa ya mbak kalau masih TK. tapi anak sehat itu penting ya.

      Hapus
  4. Belum punya anak, jadi belum punya trik khusus untuk mendampingi ujian. hahahah..

    Btw, nice article :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa disimpan buat nanti kalau sudah ada anak. *modus*

      Hapus
  5. Alhmadulillah. Anak ujian aku juga selalu mendampingi mba. Makaish sudha berbagi mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kaish sudah berkunjung mbak. alhamdulillah, ibu siaga ya.

      Hapus
  6. Anakku yang sulung pas ujian sekolah nih

    BalasHapus
  7. kalau keponakan, malah pengin nyantai kalau ujian, karena merasa ujian ya kayak pelajaran biasa :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. berarti bekalnya udah cukup itu mbak. bisa juga memang dasarnya sudah cerdas.

      Hapus
  8. Belajar tiap hari mbk biar waktu ujian gak kelabakan ngebut belajar..supaya gak kayak emaknya dulu hihiii..

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihihi...sistem kebut semalam ya mbak. jangan deh.

      Hapus
  9. Mantap sekali tips untuk selalu sehatnya mbak, salam kenal

    BalasHapus
  10. Anak akan melangsungkan ujian, sebagai ibu aku juga harus sehat dan siap menghadapi. Sehat terus ya abang,

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener banget mbak. semoga yang ujian tetap sehat.ibunya juga.

      Hapus
  11. Aseeeeg dpet ilmu lg, buat persiapan kalau si ken sekolah nanti, tengkiuuuuu

    BalasHapus
  12. wah, semoga putranya bisa segera pulih agar dapat mengikuti ujian ya.
    jadi terharu baca kisah gendong malem2 di masa kecilnya mbak. so sweet... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillaah, sehat semua. iya, mbak, saya juga masih selalu terharu kalau ingat itu.

      Hapus
  13. Terimakasih tipsnya.. nanti kl dah berkeluarga saya praktikum ah..

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama-sama mbak. probandusnya anak, ya, hehehe...

      Hapus
  14. Stimuno memang tepat buat jaga daya tahan tubuh… cocok juga buat keluarga disaat traveling…

    http://fiandigital.com/travelling-bersama-stimuno-forte/

    BalasHapus
    Balasan
    1. apalagi pas traveling, ya, butuh stamina bagus betulan biar bisa enjoying the trip.

      Hapus
  15. Sehat selalu ya Nak, jadi bisa ikut ujian dan lancar hingga lulus ujiannya, nilainya juga bagus2.

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillaah sehat mbak dan ujian sudah selesai. terima kasih atas doanya.

      Hapus
  16. saat ujian..anak jangan sampai sakit..biar bisa fokus belajr..

    stimuno pilihan tept deh..

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak, kalau anak sakit dikit aja, biasanya pada males-malesan karena badan terasa ga enak.

      Hapus
  17. Wah kalo pas ujian dan anak sakit, pasti bundanya juga kepikiran. Pasti deh khawatir juga nilainya menurun.

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau anak ujian memang bundanya ikut ujian juga. nah kalau anak sakit, biasanya bundanya juga nyusul. gawat deh.

      Hapus

Posting Komentar