KEB

KEB

BPN

BPN

About Me

About Me
Diah is here! Mom of three boys.

Tempe Bungkus Godhong

Tempe bungkus godhong alias tempe berbungkus daun masih jadi favorit saya sampai sekarang dibandingkan dengan tempe bungkus plastik. Aroma tempe yang berbaur dengan daun pisang itu menyenangkan dan menenangkan. Terbayang rasa dan tekstur tempe goreng yang garing dan gurih. Menurut saya, tempe bungkus godhong lebih cocok untuk digoreng. Sedangkan tempe bungkus plastik lebih cocok disayur.

Jenis-jenis Tempe Bungkus Godhong

Tempe bungkus godhong ini ada tiga macam: tempe bakal, tempe jadi dan tempe bosok/semangit. Tempe bakal maksudnya tempe yang belum jadi. Wujudnya masih berupa kedelai yang berjejer rapat dan berselimut tipis jamur.

Sedangkan tempe jadi, kedelainya sudah terbungkus rapat oleh jamurnya. Putih bersih warnanya. Kalau tempe bosok atau semangit (agak bau sangit/nggak enak) adalah tempe yang sudah kedangon alias kelamaan atau ketuaan. Tempe bosok ini agak lengket di beberapa bagian. Warnanya mulai kecoklatan. Kalau digoreng rasanya pahit. Meski begitu, tempe bosok ini dipakai sebagai bumbu masak aromatik pada sayur lodeh, misalnya.

Ukuran Tempe Bungkus Godhong

Di Madiun sini saya ketemu tiga ukuran tempe godhong. Saya kasih saja mereka nama: tempe biasa, tempe kembar dan tempe kembar mini.

Tempe biasa dan tempe kembar mini

Tempe biasa terdiri dari satu buah tempe yang cukup tebal. Bentuknya segi empat panjang, yaitu sisi panjangnya lebih panjang dari sisi lebarnya. Biasanya dibungkus dua-tiga lembar potongan daun pisang dan kertas. Ini ukuran yang paling umum ditemukan. Kalau beli tempe biasa, dua ribu rupiah dapat delapan bungkus. Harga satuannya berapa, hayo?

Tempe kembar bentuknya lebih mendekati persegi. Lebih lebar dari ukuran tempe biasa. Satu bungkus isinya dua buah, bersisian dengan pembatas daun pisang. Yang istimewa, tempe kembar ini tipis. Cocok sekali digoreng garing dengan tepung basah, dimakan sama pecel Madiun. *cesss* Harga mentahnya lebih mahal dari tempe biasa. Per bungkus 500 rupiah. Tapi sepadan kok dengan rasa dan teksturnya.

Kalau tempe kembar mini, tempe ini persis dengan tempe kembar, cuma ukurannya mini. Lebih kecil dari tempe biasa. Isinya dua, disekat dengan selembar daun juga, persis seperti seniornya.

Bentuknya juga mirip, mendekati persegi dan tipis. Rasanya juga sama. Yang beda harganya. Tempe kembar ini harganya 250 rupiah per bungkus. Tapi jangan beli satu bungkus, ya. Pembelian minimal seribu rupiah. Kayak belanja di toko online aja, ya, pakai pembelian minimal segala. Hehehe...

Jenis Pembungkusnya

Kebanyakan dibungkus daun pisang yang dikombinasikan dengan lembaran kertas bekas buku pelajaran (nah lho). Ada juga yang dibungkus daun pisang dan kertas khusus pembungkus makanan yang warna coklat itu. Apa, ya nama kertasnya?

Ada juga yang dibungkus dengan daun tanaman Pisang-pisangan alias Heliconia. Tak ada daun pisang, daun heliconia pun jadi, ya. Pernah juga lihat tempe yang dibungkus daun jati setengah kering. Cuma saya lupa, lihatnya di mana.

Digoreng dengan Apa

Seperti yang saya bilang di awal tadi, menurut saya tempe bungkus godhong itu paling pas kalau digoreng. Nah, digoreng dengan apa? Dengan wajan. Eh, maksudnya digoreng tanpa tepung bisa, pakai tepung juga mak nyuss.

Kalau digoreng tanpa tepung, tinggal ulek bawang putih, ketumbar dan garam sampai halus. Beri air sedikit saja untuk mencelupkan tempe ke dalamnya. Tunggu beberapa saat, baru deh tempenya digoreng. Tempenya boleh digarit atau disayat-sayat dulu seperti gambar ### di permukaannya, boleh juga tidak. Kalau saya dulu suka menyayati permukaan tempe dengan nama saya.

Digoreng tepung juga enak. Tepung basah bisa, tepung kering bisa. Kalau tepung basah tinggal campur tepung terigu, garam dan sedikit air. Aduk rata sampai jadi seperti bubur. Celupkan tempe, bolak-balik, angkat, goreng. Mau tepungnya tebal atau tipis, monggo. Kalau saya suka yang tipis kayak gini:

Kalau teman-teman, suka makan tempe nggak? Kalau suka, tempenya diapakan? Cerita yuk, cerita.

Related Posts

6 komentar

  1. Tiada hari tanpa tempe...tiap hari pasti selalu ada tempe di rumahku mbak..kalo di Purworejo tempe godongnya enak, nggak kecut..makanya kalo pas pulang pasti mborong..

    BalasHapus
  2. Kalau saya lebih suka tempe di campur dengan nasi liwer itu muantapppnya luar biasa mbak.

    BalasHapus
  3. Mendoan...mendoan. Masak tempe hari ini mb?

    BalasHapus
  4. aku juga lebih suka tempe yang dibungkus godong, lebih suka digoreng aja sih pake tepung...mendoan lebih enak hihihi...duh jadi laper :(

    BalasHapus
  5. Saya paling suka sama tempe bungkus godhong kemudian dijadikan mendoan, makanan khas banyumas yang begitu terkenal karena nikmat rasanya :')

    BalasHapus
  6. Aku lebih suka sama tempe ini daripada tempe bungkus plastik tapi sayangnya di Jakarta jarang banget yang jual. Tempe ini enak digoreng jadi tempe jait ato dibacem.

    BalasHapus

Posting Komentar