KEB

KEB

BPN

BPN

About Me

About Me
Diah is here! Mom of three boys.

Bantu Difabel Menyeberang

30 komentar

Waktu saya masih single dulu, di depan kantor sering lewat pasangan suami-istri yang bekerja sebagai tukang pijat urut. Ya, betul. Pasangan suami-istri itu adalah penyandang tuna netra.

Biasanya di jam tertentu mereka melintas. Jalan di depan kantor saya adalah jalan kampung.

Persis di ujung kantor adalah perempatan tempat bertemunya jalan kampung dengan jalan raya yang menjadi urat nadi di wilayah itu.

Meski ramai namun karena posisinya di pedesaan maka tidak ada rambu lalu-lintasnya.

Baca juga: Beri Saya Dua Detik Saja

Suatu pagi ada kejadian heboh. Dari perempatan terdengar jeritan perempuan dan suara gedubrakan. Kecelakaan, pikir saya. Maklum, tidak ada rambu lalu-lintas jadi laka lantas cukup sering terjadi.

Saya melihat dari teras lantai tiga. Betul, ada kecelakaan.

Dua orang ibu tampak jatuh terduduk di jalan raya dengan sepeda motor mereka yang ambruk.

Menabrak apa atau siapa? Rupanya ibu-ibu tadi nyaris menabrak si bapak tuna netra.

Kedua ibu tadi sempat marah-marah. Mereka terjatuh karena menghindari bapak tuna netra yang, menurut mereka, menyeberang jalan dengan tiba-tiba.

Tapi ketika kedua ibu tadi tahu bahwa si bapak yang nyaris tertabrak tadi adalah tuna netra, mereka berhenti marah-marah dan sepertinya terjadi perdamaian.

Beruntungnya lagi, alhamdulillah, si bapak tuna netra tidak terluka.

Baca juga: Kenapa Anak Kecil Rentan Tertabrak di Jalanan

Zona Difabel Aman, Penyeberangan Khusus Difabel

Teringat kisah itu, saya jadi berpikir. Barangkali perlu adanya rambu-rambu untuk mengingatkan pengguna jalan akan adanya tuna netra dan kaum difabel lain yang mungkin menyeberang.

Semacam Zona Selamat Sekolah, supaya pengemudi kendaraan mengurangi kecepatan mereka saat melintas di situ.

Kemudian dipasangi rambu peringatan kurangi kecepatan di kanan-kiri jalan.


Gambar dari https://id.m.wikipedia.org/wiki/Zona_sekolah


Tempatkan zona penyeberangan ini, katakanlah Zona Difabel Aman, dan rambu tadi di daerah yang sering dilewati kaum difabel.

Kalau Zona Selamat Sekolah dicat merah, Zona Difabel Aman ini bisa dicat kuning, sesuai dengan warna paving pemandu bagi difabel seperti yang sering dijumpai di trotoar.

Kelebihan dan Kekurangan Zona Difabel Aman

Keuntungan Zona Difabel Aman ini antara lain:
  • Relatif murah dan hemat karena tidak mengubah bentuk fisik jalan raya
  • Tidak memerlukan perawatan khusus seperti lampu lalu-lintas yang harus sering diperiksa
  • Tidak perlu petugas penjaga.

Kekurangannya:
  • Perlu sosialisasi menyeluruh kepada masyarakat dan terus-menerus
  • Mudah dilanggar pengendara
  • Penyeberang bisa kesulitan mengakses mengingat letaknya di tempat-tempat tertentu saja
  • Kurang cocok di jalanan yang padat kendaraan.

Prinsip dari Zona Difabel Aman ini adalah memberikan fasilitas penyeberangan yang aman dengan biaya terjangkau.

Mengapa harus terjangkau? Sebab kaum difabel tersebar tidak hanya di perkotaan yang identik dengan fasilitas memadai, namun juga di pedesaan.

Sosialisasi Zona Difabel Aman

Sebetulnya ada juga kota yang sudah memiliki fasilitas penyeberangan khusus difabel, seperti di kota Depok yang wujudnya adalah zebra-cross.

Namun fasilitas ini sekarang entah bagaimana kabarnya.

Punya Zona Difabel Aman memang bisa jadi tidak mudah terutama karena butuh sosialisasi yang terus-menerus.

Trotoar dan zebra-cross saja masih sering diabaikan, apalagi zona khusus yang baru kemunculannya.

Ya, memang harus selalu didengungkan di media, itu pun kalau ide ini terwujud.

Related Posts

30 komentar

  1. memang penting banget yah ada zona difabel ini Mbak, ini salah satu cara kita menghormati mereka :)

    BalasHapus
  2. wah keren idenya...saya gak kepikiran ide ini

    BalasHapus
  3. wah marka/rambu ya? mantab

    @guru5seni8
    http://hatidanpikiranjernih.blogspot.com

    BalasHapus
  4. Banyak tempat umum yang kurang ramah bagi difabel...

    BalasHapus
  5. Mungkin zona aman difabel terutama buat nyebrang bisa dideketin ma pospol, jadinya ada yg bantu nyebrangin. Tapi kalau masyarakatnya bersahabat dan mau bantu sepertinya dimanapun ok.

    Btw Pelican cross yg seperti apa ya mbak? Di Depok dimananya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh iya lupa belum di-link pelican-crossnya. Itu adalah semavam zebra cross yang dilengkapi lampu penyeberangan yang harus dipencet dulu oleh calon penyeberang.

      Di Depok di depan Balai Kota Depok mbak.

      Hapus
  6. Boleh juga idenya. Zona aman Difabel. Tapi kayaknya masih harus diajagain. Kalau dilanggar pengendara kan tetep aja bahaya.

    @gemaulani

    BalasHapus
  7. Setuju. Sudah saatnya para difabel didukung dengan berbagai fasilitas agar mandiri dan berprestasi

    BalasHapus
  8. Mungkin bisa ditambahi keterangan visual nya tentang pelican-cross. Barusan sempet searching ttg itu, bermanfaat banget ya, lampu lalu lintas dioperasikan oleh pejalan kaki. Dimana pejalan kaki harus menekan tombol untuk meminta "waktu hijau" pada pengendara kendaraan sehingga pengendara kendaraan berhenti dan pejalan kaki dapat menyebrangi jalan. Dibutuhkan pengertian dan toleransi yang tinggi dari pengendara kendaraan guna memprioritaskan pejalan kaki menyeberang karena pelican crossing biasanya berada bukan pada persimpangan jalan, tetapi pada lokasi-lokasi yang terkadang ramai oleh pejalan kaki.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mas. Makasih, sudah saya tambahkan link pelican-cross nya.

      Hapus
  9. Kalau menurut saya perlu ada sosialisasi kepada masyarakat tentang fasilitas khusus difabel, Mbak. Sering saya lihat fasilitas pengguna difabel dimanfaatkan masyarakat normal untuk alasan kepraktisan.
    Ah, semoga kejadian diatas menjadi pelajaran buat kita semua agar selalu menghormati disabilitas :)

    BalasHapus
  10. Ide nya cukup cemerlang, namun memang tetap harus ada sosailisasi karena masyarakat negara ini masih umum memanfaatkan fasilitas yg terkadang bukan diperuntukan baginya

    BalasHapus
  11. Harus dijaga itu ya fasilitas untuk kaum difabel. Kan kasihan.

    BalasHapus
  12. Ide bagus mbak.. Temanku yang lg nemeni istrinya di australi kyknya pernah crito bab pnyebrangan kyk gini. Di indonesia udah ada to trnyta...

    BalasHapus
  13. Baru tahu loh kalau ada Zona Diffabel Aman, hehehe :)
    Nambah pengetahuan nich...


    @witri_nduz

    BalasHapus
  14. klo di luar negeri (bbrp negara yg sdh aku pernah ke sana sih mba), difabel sudah aman dan nyaman deh buat nyeberang...
    mungkin karena gak terlalu ramai juga pengguna jalan juga taat sm aturan zona aman difabel ini.
    di kita msh perlu lebih ditingkatnya kesadarannya pun msh rendah. klo urusan sebrang menyeberang, jangankan yg difabel, yg normal aja suka susssah bgt nyebrang. yang aman kyk jembatan penyembarangan aja msh dikit, paling di pusat kota.

    BalasHapus
  15. Intinya, mereka yang difalbel hanya perlu difasilitasi dan bebas diskriminasi =)

    @kening_lebar

    BalasHapus
  16. keren juga idenya,, semoga fasilitas untuk difabel di negara kita semakin ditingkatkan
    @aleksdejavu

    BalasHapus
  17. Indonesia, kaum lemah seperti disabilitas pasti tertindas.Mungkin kita kurang peka terhadap mereka, lagian tidak semua fasilitas umum ramah terhadap mereka. Semoga pemerintah bisa terus mengembangkan fasilitas umum bagi kaum difabel ini yah mba?

    BalasHapus
  18. saya pernah lihat zona merah di jalan raya, tapi sepertinya berada dekat sekolah.

    Sdh saatnya ada zona penyebarang khusus untuk difabel

    @ririekayan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak. Itu zona selamat sekolah. Idenya dari situ.

      Hapus
  19. Sepertinya akan sangat bermanfaat jika zona penyeberangan khusus difabel ini diterapkan. Di desa saya pun, masih belum ada penerapannya.

    BalasHapus
  20. Di daerah saya belum ada kayak gini

    @amma_chemist

    BalasHapus
  21. Warbiyasaaaak. Inovasi yang (sekilas) simple, tapi sangat bermanfaat yah

    bukanbocahbiasa(dot)com
    @nurulrahma

    BalasHapus
  22. Iya mak suka khawatir kalo liat tuna netra nyebrang :( masih jarang ya zona aman ini

    @umimarfa

    BalasHapus
  23. fasilitas difabel masih bnayak disabotase.. ksian kadang :(
    @mutmuthea

    BalasHapus

Posting Komentar