Perjalanan berjeda di Solo. Suami saya harus berhenti untuk sholat Jumat. Kami beristirahat di Goro Assalam, Solo. Sementara suami sholat Jumat, anak-anak bermain di dalam mall. Si sulung main skuter, si kecil tidur-tiduran di sofa yang dipamerkan di mall. Aduh, deeek...ini barang jualan, lho.
Selepas sholat Jumat kami melanjutkan perjalanan ke Jogja. Kami sampai di rumah orang tua siang sekitar pukul 14.00.
Sejak sebelum keberangkatan, suami saya sudah berencana akan mengunjungi 'rumah Teletubbies'.
"Penasaran", katanya. Maka, pada Sabtu pagi pun kami bergerak ke sana bersama Bapak dan Ibu saya. Ibu saya bertugas sebagai penunjuk jalan sebab beliau sudah pernah ke sana dua tahun yang lalu bersama rombongan santri TPA.
Kami menempuh rute terdekat melalui Berbah, persisnya jalan menuju gerbang AAU, tembus ke Piyungan, kemudian melintas ke wilayah Prambanan. 'Rumah Teletubbies' itu sendiri terletak di Dusun Sengir, Desa Sumberharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta. Jika masuk dari arah candi Prambanan, silakan mencari arah Balai Desa Sumberharjo. Dari sana masuk ke arah Timur. Selanjutnya silakan bertanya kepada penduduk sekitar, hehehe...
'Rumah Teletubbies' sebenarnya adalah kompleks rumah kubah alias dome yang dibangun pasca gempa Jogja 2006 silam. Bentuknya yang melengkung itu menyebabkannya dikenal sebagai 'Rumah Teletubbies'.
![]() |
Rumah Teletubbies Asli. Sumber dari http://arungalamdekatituhan.wordpress.com/tag/gunung/ |
![]() |
Rumah Teletubbies versi Jogja. Gambar: koleksi pribadi |
Rumah Teletubbies Versi Jogja
Akhirnya, setelah menanyakan arah hingga dua kali kepada penduduk setempat, kami sampai juga di kompleks 'Rumah Teletubbies'. Ada gerbang melengkung di pintu masuk kompleks. Sayang, saya tidak sempat mengambil gambarnya. Masuk gerbang, ada plang tanda parkir. Kami pun parkir di sana. Ternyata kami berhenti di rumah penerima tamu.
Tamu silakan meninggalkan jejak dulu di sini. Setiap tamu dikenai biaya Rp 2.000,00 dan parkir mobil Rp 5.000,00.
![]() |
Gambar: koleksi pribadi |
Baca juga: Wisata Tubing Di Brumbun Madiun
![]() |
Gambar: koleksi pribadi |
Di kompleks ini terdapat 80 rumah. Lima di antaranya digunakan sebagai ruang MCK, satu masjid dan satu aula. Memang di rumah ini toiletnya berupa toilet komunal. Wajar jadinya jika hanya komunitas ini yang bersedia dibuatkan rumah dome. Terbayang kan repotnya harus antri untuk keperluan MCK? Warga kompleks ini merupakan warga hasil relokasi setelah rumah mereka hancur digoyang gempa.
Tamu yang datang berombongan biasanya memberitahukan dulu kedatangan mereka. Jika mau, ada juga Teletubbies yang menyambut. Biayanya Rp 100.000,00 per Teletubby. Cocok untuk diajak berfoto tentunya.
![]() | |
Stiker kenang-kenangan. Maksudnya: the only one in Asia. | gambar: koleksi pribadi |
Bagi yang ingin merasakan sensasi tinggal di 'Rumah Teletubbies' bisa juga menginap. Biayanya Rp 120.000,00 per orang per hari dengan fasilitas rumah dome komplit dengan isinya plus dua kali makan. Bagi rombongan mahasiswa, ada harga khusus. Kalau berminat, bisa menghubungi Mas Sulasmono di nomor 085643657751 atau via BBM dengan pin 315O92C3.
Kunjungan kami cukup singkat, mengingat waktu sudah hampir Dhuhur dan anak-anak sudah rewel karena lapar. Sayang juga tak sempat mencicipi sholat di masjid di sana. Ya, mungkin di lain waktu kami bisa berkunjung ke sana lagi. Insya Alloh.
![]() |
Gambar: koleksi pribadi |
kok enggak mirip aslinya, ya?
BalasHapushehe...tidak mirip ya mas? krn rumah dome maka dinmkn sbg rumah teletubbies.
BalasHapusJadi pengen menjajal rumah Dome :D
BalasHapuskurang ijo deh hehehe
BalasHapus