Sayur-mayur mengandung banyak zat gizi bagi tubuh, seperti vitamin dan serat. Anak pada masa pertumbuhan memerlukan sekali dua zat ini. Kurang vitamin bisa menghambat pertumbuhannya, kurang serat bisa mengganggu pencernaannya. Sama-sama nggak enaknya, kan?
Nah, supaya si picky eater ini tidak bisa beraksi lagi, menu makanan yang mengandung sayur seyogyanya ditampilkan tanpa sayur. Suah amat kedengarannya? Tidak juga. Yang penting bagaimana cara agar sayur tidak terlihat di mata picky eater. Berikut beberapa trik menyembunyikan sayuran yang pernah saya coba dan cukup berhasil.
![]() |
sumber gambar: Pixabay (dengan tambahan teks) |
Parut saja wortel dengan parutan keju. Cara ini cukup efektif sebab si picky eater biasanya tidak menyadari kehadiran wortel model ini di piringnya. Wortel parut ini bisa dimasukkan ke dalam sup, sehingga setiap kali anak meminum kuahnya, wortel ikut masuk.
Buang Bagian Keras Sawi Putih
Sawi putih termasuk favorit saya, sebab warnanya tidak terlalu hijau sehingga kemungkinan untuk ditolak anak lebih kecil. Namun adanya bagian keras sawi putih dalam sayur sering menjadi alasan anak untuk mengelepeh (memuntahkan kembali) makanan. Jadi, buang saja bagian kerasnya.
Potong-Potong Lembut Sayuran
Sayur yang tampil utuh sering juga ditolak anak. Maka potong lembut saja brokoli rebus, sawi, bayam, kangkung dan yang lainnya.
Buang Isi dan Kulit Tomat
Kulit tomat seringkali susah dikunyah oleh anak. Triknya, buang saja kulit dan isi tomat. Gunakan hanya daging buahnya saja lalu cincang kecil-kecil sebelum dimasak.
Bagi anak yang masih disuapi, atur posisi sayuran hingga berada di bawah timbunan nasi pada sendok yang hendak disuapkan atau di bawah lauk kesukaannya.
Bagi anak yang suka memperhatikan isi sendok yang disuapkan, alihkan perhatian anak dengan cara diajak berbicara atau bermain sehingga anak tak sempat mengamati isi sendok. Misalnya dengan mengajaknya bermain pesawat sendok. Jadikan sendok sebagai pesawat yang akan masuk ke dalam 'goa', yaitu mulut si kecil. Permainan klasik ya!
Trik tersebut hanyalah sedikit dari sekian banyak cara. Tentunya masih banyak cara yang bisa dikreasikan sendiri.Jangan lupa pula untuk tetap memperhatikan cara memasak sayuran yang benar sehingga kandungan gizi dalam sayuran tidak rusak.
Yang tak juga kalah penting adalah mengajak anak suka makan sayur dalam jangka panjang. Untuk itu jadilah teladan. Ibu dan ayah juga harus menunjukkan suka makan sayuran kepada anak sehingga anak melihat dan meniru.
Ceritakan juga manfaat makan sayur kepada anak. Beri dorongan dan beri pujian jika anak mau makan sayuran.
Posting Komentar
Posting Komentar