Manusia yang menggunakan akalnya dengan baik akan mudah menemukan kebenaran. Kebenaran akan adanya Tuhan adalah kebenaran yang utama. Lewat pengetahuan itu, tumbuhlah keimanan, sebuah pokok dan alasan utama manusia beragama. Namun seringkali manusia mengandalkan akal terlalu banyak dan memberikan porsi terlalu sedikit kepada petunjuk Tuhan. Itulah sebab muncul kesombongan. Manusia merasa bisa menaklukkan dunia hanya berbekal akal. Hidayah hanya dianggap sesuatu yang tidak ilmiah. Seolah-olah segala persoalan tak melibatkan kuasa Tuhan di dalamnya. Maka muncullah teori-teori aneh yang tak masuk akal, seperti teori evolusi. Manusia yang beriman menggunakan akalnya untuk memahami duduk persoalan. Tak jarang mereka mendapati penyelesaian masalah bukan dari akal, namun dari petunjuk Tuhan. Simaklah kisah penghuni gua dalam surat Al-Kahfi berikut:
َﻛَﺬَٰﻟِﻚَ ﺑَﻌَﺜْﻨَﺎﻫُﻢْ ﻟِﻴَﺘَﺴَﺎﺀَﻟُﻮﺍ ﺑَﻴْﻨَﻬُﻢْ ۚ ﻗَﺎﻝَ ﻗَﺎﺋِﻞٌ ﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻛَﻢْ ﻟَﺒِﺜْﺘُﻢْ ۖ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﻟَﺒِﺜْﻨَﺎ ﻳَﻮْﻣًﺎ ﺃَﻭْ ﺑَﻌْﺾَ ﻳَﻮْﻡٍ ۚ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﺭَﺑُّﻜُﻢْ ﺃَﻋْﻠَﻢُ ﺑِﻤَﺎ ﻟَﺒِﺜْﺘُﻢْ ﻓَﺎﺑْﻌَﺜُﻮﺍ ﺃَﺣَﺪَﻛُﻢْ ﺑِﻮَﺭِﻗِﻜُﻢْ ﻫَٰﺬِﻩِ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟْﻤَﺪِﻳﻨَﺔِ ﻓَﻠْﻴَﻨْﻈُﺮْ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺃَﺯْﻛَﻰٰ ﻃَﻌَﺎﻣًﺎ ﻓَﻠْﻴَﺄْﺗِﻜُﻢْ ﺑِﺮِﺯْﻕٍ ﻣِﻨْﻪُ ﻭَﻟْﻴَﺘَﻠَﻄَّﻒْ ﻭَﻟَﺎ ﻳُﺸْﻌِﺮَﻥَّ ﺑِﻜُﻢْ ﺃَﺣَﺪًﺍ
Dan demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di antara mereka sendiri. Berkatalah salah seorang di antara mereka: Sudah berapa lamakah kamu berada (di sini?)". Mereka menjawab: "Kita berada (di sini) sehari atau setengah hari". Berkata (yang lain lagi): "Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lamanya kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara kamu untuk pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah ia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah ia berlaku lemah-lembut dan janganlah sekali- kali menceritakan halmu kepada seorangpun."
Setuju sekali dengan artikel ini, teladan seumur hidup nabi kita Rasullulah As..
BalasHapusPanutan terbaik memang Rosulullaah saw mbak.
HapusRendah hati itu susah banget, sering ingin menunjukkan bahwa saya bisa :(
BalasHapusYang besar pahalanya memang sulit ya mak. Semoga kita bisa.
HapusRendah hati bukan minder loch
BalasHapusOrang yang tinggi hati bisa celaka atau dijauhi sahabatnya
Terima kasih pecerahannya
Salam hangat dari Surabaya
Betul, Pakde. Bukan rendah diri. Senang kalau bertemu orang rendah hati.
Hapus