KEB

KEB

BPN

BPN

About Me

About Me
Diah is here! Mom of three boys.

Cindera Mata Dari Luar Negeri

Ingin-ke-luar-negeri

Halo, assalaamu alaikum.

Kemarin pas syawalan keluarga besar saya dapat oleh-oleh banyak. Biasanya kalau kumpul-kumpul begitu memang masing-masing kepala keluarga bawa sesuatu untuk dibagikan. Paling sering sih bawa makanan khas daerahnya, tapi pernah juga ada yang bagi-bagi jilbab, sandal, peralatan masak, bahkan mukena. Jadilah acara syawalan ini makin meriah. Lebaran kali ini saya dapat juga cindera mata dari luar negeri, oleh-oleh dari perjalanan dinas kakak ipar saya ke luar negeri.

Iseng-iseng, saya bongkar-bongkar tuh koleksi cindera mata dari luar negeri yang pernah saya dapat. Eh kok ya cukup banyak, ya. Wah, bisa nih jadi bahan tulisan di blog.

Cindera mata dari luar negeri yang pernah saya terima itu kalau dikelompokkan ada 3 golongan. Yang pertama, golongan pajangan. Cantik dipandang dan awet biasanya, menceritakan tentang suatu negeri. Contohnya adalah magnet kulkas, miniatur landmark.

Yang kedua, fungsional. Biasanya selain enak dipandang juga punya fungsi yang bermanfaat. Jadi punya dua fungsi, ya. Biasanya juga awet karena ditujukan untuk dipakai. Misalnya t-shirt, clutch.

Yang ketiga, yang habis dikonsumsi. Contohnya makanan atau minuman. Ya jelas ya kalau golongan ketiga ini disukai tapi juga ga bisa dikenang banget kecuali difoto dulu sebelumnya.

Koleksi Cindera Mata Dari Luar Negeri Yang Saya Dapatkan


Koleksi saya meliputi ketiga golongan itu. Ada yang buat pajangan, ada yang saya pakai, ada juga yang sudah habis saya makan.

Dari golongan pertama ada barang-barang ini:

Magnet
Magnet kulkas

Magnet kulkas dari berbagai negara. Ada dari Australia, oleh-oleh kakak ipar nomor 8. Terus yang dua lagi magnet kulkas oleh-oleh kakak ipar nomor 3 dari perjalanan umrohnya. Sebetulnya masih ada lagi 2 magnet kulkas dari Singapura dan China tapi udah rusak diutak-atik sama bocah-bocah saat ditempel di kulkas. Hhhh... Makanya magnet yang lain saya simpan aja.

Ada juga boneka koala dari Australia, temannya magnet kulkas tadi. Yang ini beneran saya simpan aja. Ga tahu mau dipakai untuk apa.

Koala
Sepasang koala Australia

Golongan fungsional yang saya dapat ternyata lumayan juga jumlahnya. Ada t-shirt, tas, clutch, pin, gantungan kunci, sumpit dan gantungan multi fungsi.

T-shirt-nya dari Qatar, tas dari Singapura, clutch dari Shanghai, gantungan multi fungsi dari Malaysia. Itu semua oleh-oleh dari kakak ipar nomor 8. Yes, beliau emang sering dinas ke luar negeri, jadi sering banget bawain cindera mata. Alhamdulillaah, terima kasih untuk kakak ipar. Semoga makin lancar dalam bertugas.

Shanghai
Clutch-nya doang yang mejeng

Sumpit dan gantungan kunci ini dari Hong Kong, oleh-oleh dari Mbak Tarry Kitty pas kami kopdar untuk yang kedua kalinya. Ga heran dong dari Hong Kong karena Mbak Tarry dulu bekerja di sana selama bertahun-tahun.

Hongkong
Sumpit dan gantungan kunci

Sumpitnya sih beneran sudah dipakai untuk makan cuma karena anak-anak naruhnya sembarangan maka saya simpan lagi. Sayang dong kalau hilang satu per satu. Sedangkan gantungan kuncinya saya simpan saja, ga dipakai. Eman-eman. Lhah jadi sebenarnya ini masuk golongan pajangan apa fungsional? Dua-duanya deh, hehehe...

Sebetulnya ada lagi sih, boneka onta dari Dubai, tapi sudah lama almarhum. Dulu dibawain kakak ipar nomor 8 pas beliau bertugas ke UAE. Oleh-oleh untuk anak sulung saya yang waktu itu masih bayi. Bonekanya bisa gerak-gerak dan ada suaranya gitu.

Pin! Nah, ini termasuk yang spesial buat saya. Pin ini oleh-oleh dari temannya ibu saya yang waktu itu baru pulang dari pelatihan guru di Australia. Waktu itu ibu saya cerita tentang saya yang pingin banget bisa sekolah ke luar negeri (catatan tambahan yang penting banget: yang sampai sekarang belum kesampaian😄).

Sidney-opera-house
Pin Sidney Opera House

Beliau kasih pin Sidney Opera House nan mungil ini dan satu lagi pin model jarum bergambar kangguru, yang sayangnya hilang terjatuh pas saya pakai. Hiks... Waktu itu saya baru kelas 2 SMA, sekitar tahun 1993. Umurnya sudah 25 tahun, yaaa...subhanalloh. Ini cindera mata tertua dari luar negeri yang pernah saya dapatkan.

Pin ini dulu sering saya sematkan di jilbab seragam sekolah sambil berdoa suatu hari nanti semoga saya bisa ke sana, melihat Sidney Opera House betulan bukan cuma lihat di acara TV. Aaamiiin.

Cindera mata dari luar negeri golongan ketiga yang pernah saya dapat adalah camilan dari Jepang, minuman sari buah dari Singapura dan camilan khas haji yang dibeli di Arab Saudi beneran.  Ga ada fotonya semua ya. Udah habis duluan. Jadi ya ga bisa diceritain.

Camilan Jepangnya dari kakak ipar nomor 8 (she's the best lah), minuman sari buahnya dari tetangga yang berdinas ke Singapura dan camilan khas hajinya dari bapak dan ibu saya. Ada zaitun, kacang pistachio, kismis dan tentu saja air zam-zam.

Oke deh, itu dulu cerita seputar cindera mata dari luar negeri yang pernah saya dapat. Ada lagi sih beberapa postcard dari Jepang tapi udah ga tahu ke mana barangnya. Maklum, ga saya bawa pindah saat keluar dari rumah orang tua karena nikah dan ikut suami.

Intinya sih, saya senang dapat cindera mata dari luar negeri. Tiap benda pasti ada ceritanya tersendiri untuk dikenang. Saya juga sangat menghargai usaha si pemberi karena bagaimanapun barang-barang tersebut harganya ga bisa dibilang murah. Ada bentuk perhatian khusus dari sang pemberi. Semoga yang memberikan mendapat keberkahan dari sedekah itu dan semoga saya bisa mengunjungi negeri-negeri yang selama ini baru sebatas saya lihat dari cindera matanya saja. Aaamiiin.

Kalau teman-teman bagaimana? Ada kisah menarik juga di balik cindera mata dari luar negeri yang pernah diterima? Atau teman-teman malah termasuk kategori pemberi cindera mata? Boleh dong bagi ceritanya di kolom komentar. Yuk, yuk!

Related Posts

Posting Komentar