Tema LBI kali ini agak sulit buat saya: Pelajar SMP-SMA Ngeblog. Kenapa? Jawabannya karena saya sudah jauh dari masa itu. Saya juga belum punya anak usia belasan tahun. Adanya cuma kepo. Keponakan, maksudnya. :-D Dua keponakan saya (kelas XII dan IX) pun ketika saya tanya apakah mereka mengenal blog, jawabannya adalah tahu, tapi tidak punya blog. Teman di sekolah mereka ada yang punya blog tapi jumlah mereka tidak banyak.
Ya sudah, saya cari saja di internet perihal pelajar blogger atau blogger pelajar. Hasilnya? Ada juga komunitas Blogger Pelajar. Sayangnya sudah tidak di-update lagi. Jadi, betulkah pelajar kebanyakan cuma jadi blogger sesaat ketika ada tugas dari guru TIK? Menurut beberapa teman blogger sih begitu karena sebagian ada yang mengalaminya sendiri.
Menulis yang katanya sulit itu sebenarnya punya manfaat besar. Apa saja manfaat menulis bagi anak sekolah?
![]()
Melatih Penggunaan Bahasa yang Baik, Benar dan Efektif
Jelas dong ya, menulis menuntut kita untuk memahami bahasanya terlebih dulu. Mau Bahasa Indonesia ataupun bahasa lain, sama saja. Kemampuan berbahasa yang baik, benar dan efektif ini bukan hanya bisa menunjang nilai di sekolah saja tapi juga seterusnya dan akan sangat terasa saat anak sekolah nantinya dewasa dan memasuki dunia kerja. Membuat surat laporan, membuat surat perjanjian kerja sama hanyalah sedikit contohnya. Mau jadi bos atau karyawan, sama saja, tetap akan bertemu dengan urusan surat-menyurat yang membutuhkan ketrampilan berbahasa.
Membentuk Mental Bertanggung Jawab
Menulis itu punya budaya yang berbeda dengan share. Di dalam sharing, seseorang tidak dituntut untuk bertanggung jawab atas isi tulisan. Isi tulisan merupakan tanggung jawab penulis. Jadi, enakan share dong daripada menulis? Oh, belum tentu. Kebiasaan menulis akan menumbuhkan kebiasaan bertanggung jawab yang sangat berguna nantinya saat memasuki dunia kerja. Mau jadi bos atau karyawan, sama saja, setiap orang dituntut untuk bertanggung jawab.
Melatih Logika Berpikir yang Runut
Menulis menempa kita untuk mengurai permasalahan dan menjabarkan solusinya setahap demi setahap. Mengenali masalah, mengidentifikasi penyebab dan merumuskan langkah penyelesaian adalah ketrampilan mental yang wajib dimiliki setiap orang. Mau jadi pemimpin atau warga biasa, sama saja. Seseorang yang mentalnya telah terbentuk akan mampu mengatasi masalah dengan baik bahkan mencari alternatif solusi dan mengantisipasi kemungkinan lain.
Itulah tiga manfaat menulis bagi anak sekolah. Kalau tidak percaya sila coba sendiri untuk menulis. Mulai dari yang sederhana: satu kalimat, lalu satu paragraf, lalu dua paragraf daaan seterusnya. Masih malu menulis di blog? Hmmm...jangan takut mulai menulis di blog. Tulisan pertama jelek? Ga apa, tulisan pertama mungkin jelek, tapi jujur.
Ya sudah, saya cari saja di internet perihal pelajar blogger atau blogger pelajar. Hasilnya? Ada juga komunitas Blogger Pelajar. Sayangnya sudah tidak di-update lagi. Jadi, betulkah pelajar kebanyakan cuma jadi blogger sesaat ketika ada tugas dari guru TIK? Menurut beberapa teman blogger sih begitu karena sebagian ada yang mengalaminya sendiri.
Menulis yang katanya sulit itu sebenarnya punya manfaat besar. Apa saja manfaat menulis bagi anak sekolah?
Melatih Penggunaan Bahasa yang Baik, Benar dan Efektif
Jelas dong ya, menulis menuntut kita untuk memahami bahasanya terlebih dulu. Mau Bahasa Indonesia ataupun bahasa lain, sama saja. Kemampuan berbahasa yang baik, benar dan efektif ini bukan hanya bisa menunjang nilai di sekolah saja tapi juga seterusnya dan akan sangat terasa saat anak sekolah nantinya dewasa dan memasuki dunia kerja. Membuat surat laporan, membuat surat perjanjian kerja sama hanyalah sedikit contohnya. Mau jadi bos atau karyawan, sama saja, tetap akan bertemu dengan urusan surat-menyurat yang membutuhkan ketrampilan berbahasa.
Membentuk Mental Bertanggung Jawab
Menulis itu punya budaya yang berbeda dengan share. Di dalam sharing, seseorang tidak dituntut untuk bertanggung jawab atas isi tulisan. Isi tulisan merupakan tanggung jawab penulis. Jadi, enakan share dong daripada menulis? Oh, belum tentu. Kebiasaan menulis akan menumbuhkan kebiasaan bertanggung jawab yang sangat berguna nantinya saat memasuki dunia kerja. Mau jadi bos atau karyawan, sama saja, setiap orang dituntut untuk bertanggung jawab.
Melatih Logika Berpikir yang Runut
Menulis menempa kita untuk mengurai permasalahan dan menjabarkan solusinya setahap demi setahap. Mengenali masalah, mengidentifikasi penyebab dan merumuskan langkah penyelesaian adalah ketrampilan mental yang wajib dimiliki setiap orang. Mau jadi pemimpin atau warga biasa, sama saja. Seseorang yang mentalnya telah terbentuk akan mampu mengatasi masalah dengan baik bahkan mencari alternatif solusi dan mengantisipasi kemungkinan lain.
Itulah tiga manfaat menulis bagi anak sekolah. Kalau tidak percaya sila coba sendiri untuk menulis. Mulai dari yang sederhana: satu kalimat, lalu satu paragraf, lalu dua paragraf daaan seterusnya. Masih malu menulis di blog? Hmmm...jangan takut mulai menulis di blog. Tulisan pertama jelek? Ga apa, tulisan pertama mungkin jelek, tapi jujur.
Nah akupun agak kesulitan sama tema pekan ini hehe. sepupu udah pada lulus tahun lalu. ponakan masih bayi. muehehe. Iya sih belajar tanggung jawab dengan apa yang dituliskan
BalasHapus@gemaulani
Ternyata keponakan itu penting. Eh hahaha
HapusNah mumpung anaknya masih kecil. Dimotivasi sejak dini lebih bagus.hehe
BalasHapus@adibriza
Anak saya sukanya nggambar mas :-D
Hapusoh melatih bertanggungjawab toh...dikit ya...kenapa bubar ya komunitas blogger pelajar? sayang ya
BalasHapus@guru5seni8
http://hatidanpikiranjernih.blogspot.com
Iya mbak. Sayang sudah pada nggak diupdate itu komunitas.
HapusYa, saya percaya kok. Karena semasa sekolah dulu saya punya blog tapi bingung mau diisi apa.. Gitu juga manfaatnya.. Haha.. Kemudian perlahan-lahan tau.
BalasHapus@epatyci16
Kayaknya pada gitu ya mbak. Setelah timbul niat yang kuat baru deh jalan.
HapusKarena begitu banyak manfaat menulis, hingga begitu banyak lomba menulis yg diselenggarakan oleh suatu lembaga.
BalasHapusIya kak. Kadang mikir, andai sekarang masih jadi anak sekolahan, kenyang ikut lomba deh. Maklum dulu kan lombanya perwakilan sekolah, jadi yang ikut ya yang dipilih guru.
HapusSaya pas pertama bikin blog juga bingung mau diapain. Dan itu pas saya kuliah, karena masih malas dan belum ada keingin tahuan serta niatan yang kiat. Jadinya blog nya terbengkalai.
BalasHapusMasalah niat ya mbak. Dulu awal bikin blog saya juga bingung mau nulis apaan. Akhirnya gonta-ganti blog sampai akhirnya jadi blog damarojat ini
HapusMenulis dengan baik dan benar dianggap sangat membosankan dan tidak berguna. Padahal....
BalasHapus@f_nugroho
...penting banget dan bermanfaat.
HapusMenulis satu kalimat, dulu saya pernah nyoba menulis satu kalimat, Hello World (itupun sudah ada di template-nya)...trus posting :) betul. Dimulai dari satu langkah kecil. Setuju. @ge1212y
BalasHapusRa usah cah smp mb...kakakku itu juga sempat punya blog...tapi gara2 ne pas ikut diklat, trus dapet materi mbuat blog. Bar kui yo wassalam... Mungkin pemikiran bagi yang ndak seneng nulis, act lngsung aja...tanpa ditulis
BalasHapusOh sekarang nek pelatihan gitu ada materi blogging juga ya. Memang udah zamannya blogging sekarang.
Hapusdl aku terbiasa meringkas pelajaran. jd pas ngeblog gak kaget
BalasHapusRajin banget mbak dirimu... Pasti banyak yang pinjem ringkasannya ya di kelas dulu.
HapusBbrp waktu lalu anaknya temanku (SMP) bilang mau ngadain event sekolah, salah satunya lomba blog & aku diminta jadi juri. Entah jadi, entah enggak tu lombanya.
BalasHapusWah asyik tuh mbak lomba blog anak SMP. Berasa pingin jadi anak sekolahan lagi. Hehe
Hapushmm, kalau masalah menulis manfaatnya apa untuk anak sekolah, sebagai anak SMA sih saya merasa banayak banget. kalau kita emang benar2 aktif di blog, sangat jelas dampaknya bisa melatih merangkai kata jadi lebih profesional. selain itu, status "blogger" di kalangan teman2 sekolah kita bisa menjadi salah satu hal yang cukup menyenangkan. pokoknya, kerasa banget deh! :)
BalasHapusWow...kesaksian yang mantap nih. Status blogger pelajar punya nilai tambah ya kak. Salut!
Hapuspas SD aku rajin banget nulis, kadandan kalau bukunya sudah habis terus ganti buku aku tulis ulang yg dbuku sebelumnya ganti ke buku yg lebih tebal hahhaa...
BalasHapuskalau saya dulu bukan menulis di blog mba, tapi di buku harian, sampai sekarang juga saya masih punya buku harian disamping ngeblog hehehee
BalasHapusWah padahal bagus yaa itu kalau komunitas blogger pelajarnya masih ada, tapi bener sih biasanya yang masih sekolah mah bikin blog cuma karena disuruh guru aja hehe
BalasHapusBtw, aku jadi tertarik buat ajak adik sepupu bikin blog juga deh, buat ngelatih dia biar rajin nulis. Semoga anaknya mau :D
Hmm ... menurutku setiap anak karakternya berbeda. Mungkin ada yang suka dan ada yang nggak suka menulis kali ya. Tapi kalau membaca (sebagai amunisi menulis) sepertinya perlu digiatkan ya mba. 😊
BalasHapusDulu ngga suka nulisss, tapi sukanya ngeblog. Lama lama ya nulis juga jadinya wekekek. Malahan ngga terlalu suka ama pelajaran Bahasa Indonesia. Kayaknya klo anak-anak itu klo emang udah passionnya nulis, bakalan suka banget. Jadi mungkin saat sekolah masih mencari jati diri.
BalasHapus