KEB

KEB

BPN

BPN

About Me

About Me
Diah is here! Mom of three boys.

Hal Yang Wajib Dipelajari Lelaki Sebelum Menikah

29 komentar
Menikah? Siap aja! Tinggal ke KUA, beres. Bagi perempuan, menikah bisa mengubah banyak hal sehingga tak sedikit perempuan yang mempersiapkan kehidupan barunya dengan serius. Menikah itu bukan cuma upacara pernikahannya, lho, tapi juga hidup sesudahnya. Buat para lelaki, ada hal yang wajib dipelajari sebelum terjun ke dunia orang dewasa ini. Apa saja?

Belajar Memuji

Memuji siapa? Memuji istri, tentunya. Pujian bagi istri bagaikan tebaran confetti, bagaikan percikan hujan di siang terik. Sedangkan sindiran, celaan bagai kesenggol setrika panas yang lukanya nggak seberapa tapi bikin trauma.

Belajarlah memuji. Apapun itu. Masakan istri, dandanan istri, ide istri,apapun. Kalau belum terbiasa memuji dengan kata-kata, cobalah ungkapkan dengan bahasa isyarat. Misalnya dengan memberi jempol pas makan masakan istri.

Gimana kalau sebetulnya istri belum pantas dipuji? Senyum aja. Tahan diri. Jangan sampai mencela atau mengejeknya. Ingatlah, ketika masih gadis, istri adalah kesayangan keluarga.
"Anak Ibu pintar."
"Anak cantik."
"Anak sholihah."
"Hebat! Kamu jadi lulusan terbaik. Bapak bangga!",
dsb.
Pujian dari keluarga membuat istri diperhatikan. Kini urusan puji-memuji itu akan berpindah menjadi bagian suami. Kalau sampai istri suka cari perhatian, bisa jadi istri kurang mendapat pujian dari suami.

Memuji pun tak cuma secara langsung. Membicarakan kebaikan istri di hadapan saudara suami juga merupakan bentuk pujian.

Belajar Berterima Kasih

Istri adalah partner, bukan budak atau robot. Istri juga butuh pengakuan atas jerih payahnya.
"Terima kasih, sayang."
rasanya tidak sulit, kan? Seorang karyawan berprestasi saja berhak menerima ucapan terima kasih dan pujian, masak istri tidak dapat?

Memangnya prestasi istri apa? Menaklukkan hati suami tentunya. Yang nggak setuju berani ngacung nggak?

Ucapan terima kasih yang tulus akan menyemarakkan hati istri. Memang istri itu makhluk yang halus perasaannya. Curahan kasih sayang sedikit saja sudah mampu membuatnya bahagia. Bagi istri, punya suami yang secara fisik macho tapi bahasanya santun dan enak didengar adalah surga! (Apalagi ucapan terima kasihnya disertai sebungkus cokelat.)

Gambar dari pixabay.com

Belajar Menerima Tangisan

Barangkali di kala kecil suami termasuk tipe anak yang tidak mendapat kesempatan menangis yang cukup. Hardikan atau ejekan saat seorang anak lelaki menangis ternyata memberi pengaruh buruk kepada istrinya kelak. Gara-gara tak boleh menangis, maka ketika istri menangis, bingunglah sang suami. Hardikan yang sama bisa jadi keluar dari mulut suami,
"Gitu aja nangis."

Percayalah, istri tak akan senang diperlakukan begitu. Bagi istri, menangis adalah salah satu bentuk komunikasi, mengindikasikan ada yang salah. Jadi, belajarlah menerima tangisan istri. Di saat istri menangis, peluk dan jangan katakan apapun. Belaian di kepala bisa membantu menenangkan istri.

Kalau istri menangis karena marah atau kecewa kepada suami, diamlah. Jangan pergi meninggalkannya saat istri berkata,
"Aku ingin sendiri."
Jangan pergi. Rengkuh istri. Andai istri menolak suami dengan cara mendorong atau memukul, jangan lepaskan. Toh suami lebih kuat badannya dari istri. :-P

Bersama istri saat menangis memberi rasa tenang kepada istri. Istri akan tahu bahwa suami tak akan meninggalkannya meski saat itu istri sedang berada dalam kondisi terburuknya. Efeknya istri akan kuat secara mental dan merasa ikatannya dengan suami adalah ikatan yang sangat berharga baginya yang tak ingin ia lepaskan.

#

Nah, gimana para calon suami? Sudah siap?

Related Posts

29 komentar

  1. boleh juga dan sangat penting untuk para lelaki yang sebentar lagi berencana hendak menikah agar ilmu diatas dapat membimbing pernikahannya menuju rido-Nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillah jika para calon suami bersedia membaca tulisan ini.

      Hapus
  2. Karena perempuan makhluk verbal ya mb..dan karena wanita ingin dimengerti.....* dadi kangen Ada band

    BalasHapus
  3. lelaki lebih suka bertindak daripada berucap, begitu kira-kira kata suamiku

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul, mbak. tapi berhubung sudah nikah ya sebaiknya ada keseimbangan di antara tindakan dan ucapan ya.

      Hapus
  4. Hihihii

    Coba-coba belajar memuji yang lain...
    *ngasahgolok

    BalasHapus
  5. Hihihi pelukan suami memang obat kuat yg mujarab ya mba

    BalasHapus
  6. Betul sekali, para bujangan mesti baca ini ... Share aah :)

    BalasHapus
  7. sepertinya memang segalanya kudu dipersiapkan sebelum menikah, terutama untuk laki-laki...heheheh

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mak, biar nggak cuma perempuan aja yang heboh nyiapin nikah ya.

      Hapus
  8. Nomor 1 & 2 OK yg nomer 3 kayaknya suami harus baca nich. Ehehe

    BalasHapus
  9. No 1,2,3 kalau sebelum nikah sepertinya kebanyakan laki-laki bisa melakukannya ya mak, nah mempertahankannya ini yang sepertinya sulit kalau sudah nikah hihi..
    Salam kenal mak :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi...gitu kali ya mak. Salam kenal kembali.

      Hapus
  10. Wah, saya bukan calon suami. Heheee

    BalasHapus
  11. Beberapa poin juga senada dengan buku saya yg ke 11 yg akan terbit bulan November
    Terima kasih tipsnya
    Salam hangat dari Jombang

    BalasHapus
  12. Bener nih mba, dipeluk suami pas sedih itu luar biasa sekali rasanya :)

    BalasHapus
  13. setuju sekali, semoga para calon suami baca ini ya :)

    BalasHapus
  14. jangan lepaskan ya Mbak, kadang istri pura-pura menolak padahal...

    BalasHapus
  15. Makanya ada nasehat bagus, carilah suami yang memahami baik hukum islam sehingga nantinya bisa mngayomi keluarganya terutama bagaimana membuat istrinya bahagia.

    BalasHapus
  16. betullll, belajar memuji itu penting, sekecil apapun tetep akan membuat istri bahagia hahai

    BalasHapus
  17. beneerrr banget setuju sm ke3 poin diatas mba diah hehehe...

    BalasHapus
  18. Saya belum jd suami, tp yg begini udah kepikiran, bagaimana berkomunikasi baik dengan istri. Secara saya sadar diri kalau saya romantis dan pengertian

    BalasHapus

Posting Komentar