'Penyakit' Akibat Gadget
Punya gadget tapi membelenggu? Aduh, itu saya. Pernah merasakannya sendiri deh. Cuma punya satu smartphone saja jadi tak produktif dan kurang humanis. Bayangkan saja, saya ini IRT, punya dua anak usia hampir 5 dan hampir 6 tahun. Jelas dong kerjaan banyak. Nah kalau ketemu gadget, biasanya saya mencari excuse untuk menikmati me time.
"Bentar ya, Nak, Ibu masih baca nih."
"Sebentaaar aja, ya, Ibu ngetik dulu. Pentingngng."
Padahal cuma baca status teman dan ngomentarin. Sepenting apa, coba?
Lama-lama saya merasa kalau begini ini nggak bener. Anak terlantar karena ditinggal chatting, pekerjaan di rumah terbengkalai gara-gara facebookan, jalan-jalan sama keluarga jadi nggak nyaman gara-gara sedikit-sedikit ambil gambar untuk diunggah.
Gambar dari http://lifehacker.com/5898612/how-can-i-stop-using-my-phone-all-the-time-and-actually-connect-with-people-in-the-real-world
Akhirnya, setahun belakangan ini saya memutuskan untuk lebih menjauh dari gadget. Caranya?
Satu: Hapus MessengerDuhai...tanpa WA (messenger saya waktu itu), dunia hampa. But, a promise is a promise. Hapus dan tidak cari penggantinya. Sip! Aman! Tak ada lagi pesan-pesan yang berseliweran 24 jam. Tangan tidak sedikit-sedikit pegang gadget.Kedua: Pegang Gadget Di Saat-saat Tertentu
Di rumah ada gawangan pintu (ventilasi di atas daun pintu) yang bisa saya manfaatkan untuk naruh smartphone. Jauh dari jangkauan, jadi cukup membantu untuk mengurangi kegatelan tangan mencari-carinya. Kalau pekerjaan sudah lumayan beres, anak sudah beres, baru deh saya intip si gadget. Itu pun paling juga cuma nengok grup di facebook, cek email, tulis draft kalau lagi ada ide. Sudah. Untuk urusan browsing yang lebih mendalam lagi saya lakukan di malam hari setelah anak-anak tidur.Ketiga: Hapus Aplikasi Yang Melenakan
Di ponsel saya sekarang cuma ada aplikasi untuk ngeblog, browser dan aplikasi pengunduh video saja. Yang lain sudah disingkirkan. Pokoknya minimalis.
Itulah langkah-langkah saya untuk menjauh dari gadget demi kelancaran dan stabilitas urusan di rumah. Ada yang punya pengalaman serupa dengan saya? Bagi ceritanya, yuk!
15 Comments
Iya..gadget kdng mbuat pekerjaan dmh agak terbengkelai....klo gak gitu, mata ngantuk krn keasikan browsing. Kadang klo udah gitu #beraniLebih ; Lebih enak tidur.... He..he
ReplyDeleteHaha...diprotes Alya ntar lis!
Deletesaya udah hapus twitter..FB ada rencana pengen dihapus..soalnya berat juga di HP. WA and BB masih perlu karena ada grup ortu sekolah :) perlu diet gadget saya juga nih mba
ReplyDeleteAsal ga kecanduan aja mak. Sebetulnya untuk bermessenger pun harus ada etikanya ya.
Deletewah memang gadget hp dan netbook bikin telena
ReplyDeleteeaaa
sukses ya mba buat lombanya
@guru5seni8
http://hatidanpikiranjernih.blogspot.com
Tinggal kitanya aja sih mbak. Kalo bisa ngendalikan diri ya bagus.
DeleteBener bgt mak, gadget emang bikin semuanya terbengkalai kalau kita sendiri tidak berani melawan nafsu sdr untuk mendewakan gadget. Sebaiknya yang wajar2 saja memperlakukan gadget, sukses bwt lombanya
ReplyDeleteKita yang pegang gadget atau gadget yang pegang kita ya mak.
Deletepake hape jadul yang cuma bisa sms atau telpon, sedikitnya itu bisa meminimalisir :D jadi gak tiap waktu onlinenya,, nah kalau netbuk masih susah buat #beranilebih jauh nya :( padahal kepala suka pusing kalau kelamaan ngenet.
ReplyDeleteNah hp jadul malah lebih bagus ya mbak. Hmm...kadang kita ini kalo belum kena batunya nggak berhenti.
DeleteHarus berani lebih dalam melepas ketergantungan ya Mbak.
ReplyDeleteSaya sepertinya sulit. Utk saat ini membutuhkan messengernya.
Febriyanlukito.com
Biar lebih produktif dan bertanggung jawab aja sih mas.
Deletesama nih aku juga blm bisa jauh dari gadget, tapi udah gak sesering dl
ReplyDeletebaru bisa pegang gadget kalo semua urusan rumah udah selesai ;)
Apalagi punya bayi ya mbak. Dijamin sukses puasa gadgetnya.
DeleteTerimakasih mak damarojat, ilmunya bermanfaat
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkunjung. Silakan berkomentar dengan baik dan sopan.
Mohon maaf, segala komentar spam, yang berisi link hidup atau yang menyebabkan broken link serta komentar yang mencantumkan identitas tidak jelas akan dihapus.
Komentar yang masuk tidak selalu saya balas.
Terima kasih.