Ada Bayi di Perut Ibu
Bermula dari keraguan. Benar nggak ya saya hamil? Sudah terlambat datang bulan beberapa hari tapi kok nggak terasa mual? Kehamilan yang sebelumnya selalu pakai acara mual muntah. Saya pun menyempatkan diri melakukan tes dengan test-pack. Hasilnya garis dua! Alhamdulillaah.Saya sudah merancang bulan ini mau beli handuk bayi. Bulan depannya nyicil beli bedong dan popok. Bulan depannya lagi beli baju bayi. Kan belum tahu jenis kelaminnya, kok udah berencana beli baju bayi? Nggak apa-apa, toh baju bayi biasanya satu set isinya bermacam warna. Kalau mau netral ambil kuning atau hijau. Eh tapi kata siapa sih anak laki-laki harus warna biru dan perempuan pink?
Sudah terbayang juga nanti kalau si bayi sudah lahir saya ajak dia ke sekolah mas-masnya untuk mengantar makan siang mereka. Pokoknya sudah hepi banget lah. Anak-anak juga antusias sekali menanyakan kabar calon adik mereka, "Bagaimana keadaan bayinya? Apa baik-baik saja?"
Berhubung ini adalah kehamilan ketiga, saya cukup percaya diri untuk beraktivitas seperti biasa. Belanja, bersih-bersih rumah, antar-jemput anak sekolah dan lain-lain. Barangkali inilah penyebab saya keguguran, karena ada satu hal yang saya lupakan: usia saya saat hamil.
Ada harga, ada rupa. Ada umur, ada tenaga. Usia saya saat ini nyaris 39 tahun. Sudah cukup tua untuk hamil, ya. Relatif juga sih. Ada kakak sepupu saya yang melahirkan di usia 40 ya biasa saja, padahal anak keempat. Okelah, secara umum usia 39 tidak muda lagi, bahkan digolongkan kehamilan beresiko tinggi jika pada usia itu hamil untuk pertama kalinya. Tetapi, reaksi dokter dan bidan saat saya periksa biasa saja yang saya artikan hamil di usia 39 adalah fine-fine saja. Ohya? Hmm...tergantung kondisi si ibu juga.
Flek-Flek, Lalu...
Namun, Selasa kemarin (1/3) kami harus merelakan kepergian si calon bayi. Saya mengalami keguguran. Sedihnya...
Flek muncul lima hari sebelum keguguran, selama tiga hari berturut-turut. Kenapa tidak dibawa ke bidan atau dokter? Saya pikir ini cuma kecapekan. Saat saya kurangi aktivitas, flek tidak muncul lagi. Tapi mendadak di pagi hari tanggal 1 Maret bukan flek lagi yang keluar, tapi darah mengucur, persis seperti datang bulan.
Panik, dengan diantar suami, saya pergi ke bidan. Di bidan, saya dites urin lagi. "Positif, Mbak, tapi tipis garisnya," kata Bu Bidan. "Ke dokter saja. Di-USG biar bisa diambil tindakan," lanjutnya.
Saya pun pulang, menyiapkan kendaraan, anak, bawa pembalut cadangan, menyiapkan uang. Setelah sopir datang, saya bersama suami dan anak saya yang nomor dua berangkat ke RS Griya Husada Madiun. Di sana saya bertemu dr. Maya Purwaningtyas, Sp.OG. Di ruang praktik dokter, saya di-USG. Ternyata kantung ketubannya tidak tampak. "Ada dua kemungkinan," kata Dokter Maya. "Bisa jadi kantungnya belum terbentuk karena usia kehamilan masih muda, atau memang sudah keluar." Saya cuma bisa menahan napas berharap yang pertamalah yang terjadi
Dokter melakukan pemeriksaan dalam. Deg-degan. Berharap dan khawatir jadi satu. Ternyata...jalan lahir sudah pembukaan satu... Tidak ada jalan lain, si calon bayi harus dikeluarkan dari rahim.
Tarik napas dulu. Bersambung ke Keguguran Saat Hamil Muda (Bagian 2), ya.
aku juga pernah keguguran, calon anak pertama. rasanya....
BalasHapusSedih ya mbak. Berapa lama mbak bisa move on dari kesedihannya?
HapusApa flek darah itu artinya keguguran ? Apakah karena capek.. Atau mengkonsumsi apa.. Kalau ibuku gak suka warna kuning, katanya kalau bayi jangan dikasih warna kuning. Trus bukannya belanja kebutuhan bayi setelah 7 bukan ya mba ?
BalasHapusFlek itu tanda-tanda ada yang ga beres mbak. Harus segera konsultasi ke dokter/bidan. Jangan telat kayak saya.
HapusHehe...belanja bajunya diajukan (remcananya) karena kalo nunggu tujuh bulan pas diperkirakan lagi repot karena si kakak masuk SD.
Aku keguguran dua kali dan harus kuretase sebelum benar-benar diamanahi Si Ifa.. bahkan yang Ifa pun hampir dikuretase juga.. Tiga kali hamil pasti selalu flek-flek dan bleeding... :(
BalasHapusWah berarti tiap hamil kudu waspada ya mbak. Ga boleh capek. Terus pas Ifa itu dikasih hormon mbak?
Hapusiya mbak... tiap hamil perasaannya campur aduk antara bahagia dan was2... enggak mbak, enggak dikasih hormon, cuma dikasih penguat sama asam folat dosis tinggi
Hapushiks sedihnya :'(
BalasHapustetap semangat yah Mbak, Allah tahu yang terbaik..
*bingung mau komment apa :(
Iya mbak. Mestinya ada hikmah yang belum saya pahami mbak.
HapusAku jg pernah keguguran pas hamil pertama di usia 20minggu. Tiba2 ud pembukaan 3, akhirnya di induksinya trus lahiran normal. Rasanya.... Sakit berlipat Ganda :(
BalasHapusHamil berikut nya saya bedrest Dr bulan ke 4-lahiran, alhamdulillah lahir selamat.
Skrg lg Hamil ketiga, alhamdulillah sih masih normal aktivitas tapi emang ga cape2 mbak. Begitu badan ud ngerasa cape dikit langsung stop
Duh sedih ya mbak. Memang kita ini cuma dititipi. Kalau sudah begini baru paham artinya hamba. Hanya Dia yang berhak menentukan.
HapusAku dah pernah blighted ovum mb...ending kuret...4 bulan kemudian pisitif dan jadi Alya itu.. Semoga ndang positif lagi..trus rojat punya adek cewek yang rambutnya bisa dikucir kucir yaaa....
BalasHapusWah empat bulan ya lis. Cepet juga ya dikasihnya. Aaamiiin. Deg-degan juga setelah ini mau gimana.
Hapus