KEB

KEB

BPN

BPN

About Me

About Me
Diah is here! Mom of three boys.

Alhamdulillah, Akhirnya Dapat Vaksin Dosis Kedua

1 komentar

Alhamdulillah, akhirnya dapat vaksin dosis kedua! Komplit sudah vaksinasi Covid-19 saya. Insya Alloh bisa membentuk kekebalan tubuh terhadap penyakit baru tersebut.

Setelah sempat galau akankah gagal vaksin dosis kedua, terbitlah kabar melegakan: jadi dapat jatah dosis kedua.

Di tulisan saya sebelumnya, saya bercerita kalau gagal dapat dosis vaksin yang kedua. Stok vaksin di puskesmas habis dan harus menunggu sampai ada pemberitahuan selanjutnya. 

Kabar ini seperti membuktikan bahwa stok vaksin tidak tersedia, seperti yang saya lihat di media sosial. "Duh, kok saya alami juga," batin saya. Sudah muncul rasa pesimis juga, jangan-jangan mundurnya kejauhan. 

Pemberitahuan dari puskesmas juga menyertakan informasi bahwa jarak dari suntikan dosis pertama dengan dosis kedua minimal 28 hari. Jadi, tidak ada masalah kalau mundur dari jadwal semula. Cuma saya tidak tahu interval maksimalnya berapa.

syarat-vaksin-kedua

Akhirnya sore itu Bu RT memberitahu lewat grup WA bahwa vaksin dosis kedua diberikan minggu ini. Wah, lega, alhamdulillah. Jadwal kami hari Sabtu, 7 Juli. Syarat vaksin kedua adalah membawa sertifikat vaksin 1 dan fotokopi KTP. Eitdah kenapa pakai fotokopi KTP lagi. Padahal menurut saya bisa dengan menunjukkan KTP saja. Tapi, ya daripada ga dapat.

Sabtu pagi, jam 6, kami mengambil nomor antrian di tempat yang ditentukan. Sepagi itu kami dapat nomor urut kepala empat. Lah, terus yang dapat nomor 1 ambil jam berapa, tuh? Hahaha...

Ternyata pelaksanaan vaksinasi kali ini sedikit berbeda dengan saat suntikan dosis pertama. Ada dua baris petugas yang siap melayani. Mulai dari pendaftaran, screening, hingga penyuntikan dan pencetakan sertifikat. Lebih cepat. Bagus sekali! Bahkan sertifikat vaksin kedua tidak perlu ditunggu. Nanti akan dibagikan lewat RT masing-masing. Nah ini sip banget! Selesai divaksin, langsung pulang. Ga ada berkerumun lagi. 

Untuk yang kedua ini saya acungi jempol bener kepada sistem dan cara kerja petugas. Kecuali di bagian fotokopi KTP.

Prosedurnya sama dengan vaksin pertama. Datang, nunggu dipanggil nomornya, lalu ke bagian pendaftaran. Petugas mengisi blangko berisi data diri dan meminta fotokopi KTP kita. Sertifikat vaksin pertama tidak diminta. 

Setelah itu pindah ke meja screening. Dicek tekanan darah dan temperatur tubuh dengan thermogub. Ditanya-tanya: batuk pilek atau tidak, pernah Covid-19 atau belum, ada alergi setelah suntikan pertama atau tidak, ada riwayat tekanan darah tinggi dan diabetes atau tidak? Kalau lolos, lanjut ke meja vaksinasi. Langsung disuntik. Selesai. 

Ada KIPI nggak? Alhamdulillah, adanya cuma ngantuk dan ngantuk saja. Selebihnya tidak ada keluhan. 

Ya, alhamdulillah saya sudah dapat vaksin dosis kedua. Sudah lengkap. Insya Alloh kebal. Meskipun ada informasi bahwa kekebalan hanya bertahan 6-12 bulan. Tapi ini sudah baik sekali, daripada tidak.


Related Posts

1 komentar

  1. aku baru satu dosis... Akhir bulan ini jadwalnya dosis kedua. Semoga lancar. Efektif sih menurut aku vaksin ini mba. Bbrp tetangga di bantul terkena cov, tapi posisi sudah vaksin..

    Meskipun sudah tua, tapi Alhamdulillah bisa sembuh, sehat kembali. Ibarat kita main hujan2an..minimal dah make mantol...tetep.bisa basah, tapi ga basah kuyup

    BalasHapus

Posting Komentar