KEB

KEB

BPN

BPN

About Me

About Me
Diah is here! Mom of three boys.

Pikiran Ngeres

6 komentar

"Masak kek gitu porno? Pikiran lo tu yg ngeres."

"Jangan ngeres ya. Ini cuma guyonan, kok."

Pernah ketemu kalimat-kalimat semacam itu? Apa? Sering? Anda yang ngucapkan atau Anda yang dikatain?

Pikiran ngeres artinya pikiran yang nyerempet ke hal-hal porno atawa cabul. Pikiran ngeres alias pikiran kotor alias otak kotor sering jadi bahan obrolan khususnya di dunia maya.

Dunia maya tempat bersembunyi
Dunia maya sekarang ini sudah jadi bagian dari kehidupan nyata. Bahkan ada yang meramalkan di masa mendatang yang tak jauh dari masa kini, dunia maya akan menempati 70% dari hidup manusia. Wow! Kita ini nyata atau tidak, ya?

Eksis di dunia maya berarti kita punya dua identitas. Yang nyata dan yang maya. Terkadang kedua identitas ini saling mendukung, kadangkala pula bertentangan. Bagi manusia yang tingkat kedewasaannya sudah tinggi, kedua identitasnya saling mendukung. Di sini ia begini, di sana ia pun begini. Di dunia nyata ia santun, di dunia maya pun santun.

Sebaliknya, pribadi labil akan jejingkrakan saat punya dua identitas, sebab ia akan bisa begini di sini dan begitu di sana. Ia adalah dua pribadi berbeda di dua dunia yang berbeda. Orang lain akan terkejut saat bertemu dengan sosoknya di dunia nyata yang jauh atau berbeda dengan di dunia maya.

You are what you post
Pribadi yang labil cenderung memanfaatkan dunia maya sebagai pelarian. Mirip anak yang manis di rumah tapi nakal di sekolah. Di dunia maya ia bisa bebas berkeliaran, berkoar-koar, menyebar berita tak bermanfaat, melepas isu-isu murahan, mengekspos kekurangan orang lain secara membabi buta. Tingkah polah pribadi labil macam ini bisa menimbulkan masalah, baik bagi dirinya maupun bagi orang lain. Sudah banyak contoh "harimaumu memakan mulutmu" terjadi. Ada yang berujung bui, ada pula yang tidak.

Pribadi labil ini juga kerap mengunggah hal yang menampar susila. Foto tak senonoh, gambar editan, guyonan saru dan sara. Jika ada yang mengingatkan, mereka dengan enteng berkata "Pikiranmu yang ngeres tuh." atau "Kalo nggak suka ya gpp." Ada juga yang kemudian nyerempet sara seperti yang terjadi pada satu grup tempat saya bergabung di facebook ini:

Bingung, deh saya. Ini orang sudah salah, diingatkan, malah cari masalah. Katanya sih "iya, iya", buntutnya dia berkata "Kalau nggak senang ya gpp." Sedihnya, ternyata ada juga orang-orang yang merasa terhibur dengan ini dan mendukung si penulis postingan. Tambahan, sang administrator grup seperti tak peduli postingan di grup itu seperti apa, terlihat dari beberapa kali muncul postingan kurang pantas di sana. Duh!

Dunia maya memang banyak mengubah dunia, termasuk saya. Berteman atau putus itu mudah saja, tinggal klik, klik, klik, semudah kita menyebar hasil pemikiran kita. Saya tak ingin jadi bahan bullying di sana, maka saya pun klik tombol 'keluar dari grup'. Selesai.

Related Posts

6 komentar

  1. baiknya memang yg begituan gak usah ditanggapin mak, makin dikomenin makin dia seneng karena postingan itu makin naik ke atas, kalau kasusnya di postingan facebook gitu mak, makin dia populer. Memang tujuannya bikin kehebohan biar disorot terus ama orang. Capek deh! tinggalin aja mak, buang waktu, gak penting! hehe...sabar ya mak :)

    BalasHapus
  2. iya mak, drpd cape sendiri mending cabut aja...

    BalasHapus
  3. mak Dame: iya mak. kayaknya kok yg aneh2 begitu cepet banget lakunya. prihatin...

    mak Nathalia: cabut but but but ya mak.

    BalasHapus
  4. Betul, Mak. Ngobrol saru sama temen dunia maya emang bikin kikuk, tapi kalo sama orang yang sudah kenal baik sih biasanya lebih asik :D

    http://thehappymimi.blogspot.com/

    BalasHapus
  5. Banyak yg asal memasukkan kita digrup nggak jelas. Jadi biasanya tinggal keluar aja :-)

    BalasHapus
  6. Saya paling tega nge-blokir akun orang yg aneh2, "Kita adalah teman kita".
    Sdh setahun ini alhamdulillah bersih. Sebelum nge-add saya liat dulu temannya siapa? isi akun nya apa? Bahasanya alay atau tidak? dll. Jangan ragu untuk menghapus Mbak, klw cm bikin kesal/dosa.

    BalasHapus

Posting Komentar