KEB

KEB

BPN

BPN

About Me

About Me
Diah is here! Mom of three boys.

Alasan Tidak Beli Motor Matic

2 komentar

Di bulan Agustus tahun lalu saya sedang sibuk-sibuknya mencari informasi tentang sepeda motor. Ya, kami memang berniat membeli sepeda motor karena urusan antar jemput anak ke sekolah sudah menjadi nyata. Repot kalau paginya harus diantar lalu dijemput lagi oleh suami. Alhamdulillaah ada rizki dari Alloh, maka kami pun bisa membeli sepeda motor baru dengan cara dicicil.

Masalahnya, mau beli motor apa? Motor kami sebelumnya, yang sudah dijual waktu mau pindah dari Jakarta ke Madiun, merknya Suzuki. Di sini kami dapat pinjaman motor kantor merknya Kawasaki. Saya sendiri dulunya pernah akrab dengan motor Yamaha 2 dan 4 tak. Terakhir motor yang saya tunggangi sebelum menikah adalah Honda. Dari semua merk motor itu, tak ada yang berjenis matic. Pernah juga sih pakai motor matic milik adik saya, tapi kagoknya tidak hilang-hilang.

Kembali ke acara pilih motor. Akhirnya, kami memutuskan untuk membeli motor Honda bukan  matic. Alasannya karena kagok? Bukan hanya itu, tapi juga karena:

Naik Turun Gunung
Kami memang bukan penjelajah sih, tapi sejak pindah ke Madiun, saya, suami saya dan dua anak kami punya kebiasaan piknik ke gunung. Naik ke desa-desa yang ada di kaki Gunung Wilis. Lewat persawahan, hutan jati, jalan berbatu nan berkelok-kelok. Tak arif rasanya kalau kami berempat berboncengan dengan motor matic menempuh perjalanan seperti itu. Pun motor baru kami memakai velg ruji, bukam velg model bintang sehingga lebih tahan di jalan berbatu.

Anak yang Cepat Besar
Sulung kami sekarang tinggi badannya sudah 120 cm. Umurnya baru 5 tahun lebih 3 bulan. Sekarang saja dia sudah pandai menyalakan mesin motor. Nah, kalau motor kami matic, apa jadinya? Tambah besar sedikit saja bisa-bisa sulung kami ini sudah war-wer-war-wer di jalanan. Oh, tidak! Saya ini termasuk ibu yang kuno, tidak akan membiarkan anak di bawah umur mengendalikan kendaraan ataupun gadget.

Itulah alasan saya tidak beli motor matic. Bagaimana, masuk akal, bukan?

Related Posts

2 komentar

  1. Iya mbk kl matic lgsg klik dan stater lgsg lari hehe..

    BalasHapus
  2. betul mbak. di jalan raya skrg jg yg pk matic, masih anak2 pula, kebanyakan ngebut dan salip sana-sini. bikin was-was. gimn kl dia jatuh? gimn jg kl pas apesnya kita yg senggolan, bisa2 kita jg yg disalahkan.

    BalasHapus

Posting Komentar