Halo, assalamu alaikum.
Beberapa waktu yang lalu saya menonton sebuah acara televisi di BBC Earth berjudul 'How to Stay Young', bagaimana tetap menjadi muda. Acara yang cukup menarik judulnya buat saya. Iya sih, siapa yang tak ingin muda terus kan... Hehe...
Bukan itu saja, tapi karena saya merasa sudah tidak begitu muda lagi. Tahun depan Insya Alloh usia saya akan menginjak 40 tahun. Sebuah fase yang penting dan mendebarkan.
Ada perasaan bertanya-tanya, nanti gimana ya kalau sudah 40+? Wajah kayak apa, badan kayak apa? Bisa nggak, ya, saya menua dengan senang dan tenang? Masihkah ada orang yang manggil saya 'Mbak' bukannya 'Bu'?
Baca juga: Menuai Di Kala Menua
Hehe...sensitif amat, ya? Tapi begitulah perasaan saya sambil mengkhawatirkan jumlah uban dan keriput yang nongol di sana-sini.
Padahal sebetulnya tak perlu sesensitif itu ya. Dulu, satu dekade yang lalu, saya juga mengalami ketakutan memasuki usia 30 tahun. Takut ini, takut itu.
Apalagi waktu itu diri ini belum laku alias masih jomblo. Aduh, rasanya ngenes gitu. Eh tapi setelah memasuki gerbang 30, biasa saja tuh. Tidak sekhawatir sebelumnya. Lha terus kenapa sekarang setelah menjelang 40 gelisah lagi?
Usia 40 Tahun, Tonggak Penting Dalam Hidup Manusia Agar Bisa Menua Dengan Senang Dan Tenang
Menurut penelitian, bahwa seseorang yang telah berusia 40 tahun otaknya akan menyusut sebesar 5% setiap dekade. ~ How to Stay Young/BBC Earth
Jadi apabila ada seseorang yang berusia 50 tahun, maka secara teori otaknya telah mengalami penyusutan sebesar 5% dibandingkan dengan keadaan otaknya ketika ia berumur 40 tahun.
Jika seseorang sudah berusia 60 tahun, maka secara teori otaknya telah menyusut sebesar 10% dari keadaan otaknya ketika ia berumur 40 tahun dan seterusnya.
Rupanya 40 tahun ini merupakan sebuah masa yang penting, bukan saja dilihat dari segi perkembangan otak akan tetapi juga dari segi perkembangan kejiwaan.
Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam pun diangkat sebagai nabi dan rasul ketika beliau berusia 40 tahun. Tampaknya memang 40 tahun ini merupakan sebuah masa keemasan pada diri manusia.
Kata orang, ketika seseorang telah mencapai usia 40 tahun kematangan jiwanya telah stabil. Apabila kita ingin melihat keadaan seseorang di akhir kehidupannya, bisa kita lihat keadaannya pada usia 40 tahunnya. Apakah ia baik atau tidak.
Tentu saja hal ini bukan mutlak, akan tetapi bisa memberikan gambaran saja.
Baca juga: Ketika Usia Membawa Perubahan
Iseng-iseng saya amati masyarakat kita. Ternyata ada sedikit ketakutan untuk memasuki usia 40 tahun (termasuk saya). Bahkan ada kecenderungan orang untuk menutupi usia 40 tahunnya.
Tidak semua tentu, tetapi ada sebagian orang yang dengan senang mengatakan hal-hal semacam, "Aku 23 tahun dengan 17 tahun pengalaman hidup".
Hal ini setidaknya menunjukkan bahwa ada sebagian orang yang tidak ingin terlihat seperti 40 tahun. Ada sebagian orang yang tidak ingin orang lain mengetahui bahwa dia sudah 40 tahun.
Tidak salah sih. Sah-sah saja setiap orang berusaha tampil semuda mungkin. Asal tidak berlebihan. Kalau kebablasan nanti malah jadi sasaran produk-produk antiaging. Hehe...
Di atas segala keinginan dan usaha untuk tetap (terlihat) muda itu, menurut saya yang lebih penting adalah bagaimana kita bisa meningkatkan kualitas diri. Yaitu meningkatnya kemampuan mengendalikan diri dan memperdalam kearifan agar kita bermanfaat bagi orang banyak dan kita sendiri di dunia hingga di akhirat.
Cara Agar Menua dengan Senang dan Tenang
Masih dari acara 'How to Stay Young'. Menjadi tua atau bertambah tua itu tidak masalah asalkan keadaan fisik kita dan mental kita sehat.
Penting sekali untuk menjaga kesehatan tubuh dan kebugaran otak. Kesehatan tubuh tentu saja dapat dijaga dengan cara berolahraga yang disesuaikan dengan umur kita.
Jalan kaki dipercaya dapat menjaga kebugaran tubuh. Lagipula cara ini murah-meriah. Asal ada niat dan tekad insya Alloh mudah dilaksanakan. Melakukan olahraga permainan yang melibatkan otot dan otak juga baik dilakukan, seperti tenis meja.
Adapun kebugaran otak dapat kita jaga dengan beberapa cara:
Pertama, dengan makan makanan yang bergizi. Beragam buah beri dan sayuran berwarna ungu baik bagi sirkulasi darah ke otak.
Kedua, dengan cara banyak menulis dan membaca. Seseorang yang menulis secara lugu di masa mudanya mempunyai kecenderungan mengalami demensia di masa tuanya dibandingkan dengan orang yang menulis dengan pilihan kata yang lebih kompleks.
Jadi disarankan agar anak-anak dibiasakan banyak membaca untuk memperkaya wawasan dan kosakata; serta menulis untuk mengembangkan daya pikir dan imajinasinya.
Bersyukurlah jika kita sudah punya kegiatan membaca dan menulis. Bagi yang belum, tidak ada kata terlambat untuk memulainya. Menulis di blog merupakan salah satu cara terbaik dan termudah di era sekarang.
Ketiga, mempelajari hal-hal baru. Otak dirangsang untuk terus bekerja; di antaranya seperti mempelajari permainan baru, mempelajari bahasa lain atau bahasa asing, mengisi TTS, mengerjakan soal Sudoku.
Bahkan, saya kira, yang dulunya belum sering terjun ke dapur untuk memasak atau sekedar membantu, bolehlah dicoba. Itu termasuk melakukan hal baru, kan?
Baca juga: Kalau Saya Sudah Berumur 50 Tahun
Beruntunglah para penanggung jawab makanan keluarga di rumah, sebab tiap hari ditantang untuk menyiapkan menu makanan yang berbeda, sehari tiga kali. Hehe...
Keempat, dengan mendapat dukungan dari lingkungan sekitar. Di Okinawa, Jepang, banyak lansia yang masih sehat sebab mereka mendapat apresiasi dari lingkungan.
Dihargai, dimanusiakan, tidak dikucilkan. Bahkan lansia yang masih melakukan hobinya berpeluang tetap sehat di kala tua.
Hmmm...betul sekali. Orang tua bagaikan batu intan yang tertempa oleh waktu. Jangan sia-siakan mereka. Sungguh, ada ilmu dan kearifan yang mereka simpan bagi kita.
Kelima, ini tambahan dari saya, dengan membaca dan atau menghafalkan Al-Quran bagi muslimin. Al-Quran insya Alloh akan menjadi penolong bagi pembacanya di akhirat kelak.
Rasulullah Sholallahu Alaihi Wa Sallam bersabda dalam sebuah hadits, "Bacalah Al-Quran. Sesungguhnya ia akan datang di hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi yang membacanya." (HR Muslim).
Baca juga: Cara Menghafal Juz Amma Untuk Para Ibu
Sangat banyak keutamaan dari membaca dan menghafal Al-Quran. Antara lain: diangkat derajatnya di dunia dan akhirat, menjadi keluarga Alloh di muka Bumi, bersama malaikat yang mulia.
Dengan cara-cara tersebut Insya Alloh otak dan badan kita akan terjaga dari kerusakan. Dengan demikian kita dapat tumbuh menua dengan senang dan tenang.
Tulisan ini merupakan collaborative blogging dengan tema Usia
Simak juga tulisan
Ade Delina Putri: What's On 23 Years Old
Simak juga tulisan
Ade Delina Putri: What's On 23 Years Old
Tipsnya bermanfaat banget deh Mbak Diah.
BalasHapusTerima kasih sudah mengingatkan.
Btw, bulan ini saya 43 th. Dan masih tetep dipanggil "Mbak..." hehehe. Dumay bikin awet muda.
Aku termasuk yang ketakutan setiap kali ulang tahun. Karena udah tambah tua artinya :v Tapi memang, umur berapapun harus disyukuri. Bersyukur bahwa kita masih diberi kehidupan :)
BalasHapusMbak Liza: waaah...masih ya, mbak. eh iya. tuh masih 'mbak'. ga usah resah deh ya...
BalasHapusMbak Ade: jatah berkurang ya, mbak, tiap tahun.
Etapi ga kelihatan kalau udah hampir 40 Mbak. Mungkin karena wajahnya imut :)
BalasHapusMeski blm 40..tapi aku jg dah 35+. Takut juga sih kadang...tapi akhire cuek... Sing penting sehat ☺☺☺
BalasHapusAku 3 Bulan lagi udah 26, berasa cepet bangettt waktunya
BalasHapusTenang aja, saya masih panggil mbak kok ��
BalasHapusMbak Tarry: mosok to mbak? dibungkus soalnya jadi ga ketahuan :-D
BalasHapusSulis: dulu kukira sehat di usia tua itu gampang. ternyata ya kudu usaha tenanan.
Mbak Witri: masih muda mbaaak. semoga makin seger
Mbak Virly: makasih mbaaak... ;-)
huaaa, tahun ini saya 31 tahun Mba, padahal rasanya baru kemarin saya tamat SMA, eh sekarang masa-masa itu udah belasan tahun berlalu..
BalasHapusMbak Irawati: cepat banget berlalu ya mbak. tapi masih muda tuh, 31. hehe... yang penting produktif ya mbak.
BalasHapusAku sudah 40 tahun lebih, mau setengah abad malahan, hahahaha tua banget ya.
BalasHapusBaru kemarin ngobrol sama suami, kubilang aku nggak mau dikenal karena ketuaanku (usia) tapi mau orang mengingatku karena diriku :)
Inspiratif tulisannya, terakhir itu memperkuat ibadahnya makjleb :)
Jalani aja ya mbaaa.. Aku pun segera menuju kepala 4 insya Allah..
BalasHapussuka dengan kata2, seperti Rasulullah yang diangkat menjadi Rasul pada usia 40 tahun. Seakan menjadi gambaran bahwa puncak kehidupan manusia tertinggi di masa itu, mungkin karena dari segi kematangan lebih stabil.
BalasHapusjadi koreksi diri, usia itu apa udah mencapai puncak? hihi
Soal kebugaran otak, Insyaallah udah memenuhi 4 langkah. Seharusnya udah memenuhi "How to Stay Young" ya mbak? tapi kok masih ada keriput, xixixi .... faktor alam kali ya
Wah, biar usia mau kepala 4, semangatnya masih tetep 20-an Mbak :p Makanya ya banyak orang bilang, "Life begins at 40"
BalasHapusmenjaga semangat agar tetap muda memang susah-susah gampang ya mbak. kalau saya sejauh ini belum mengalami ketakutan-ketakutan seperti yang mbak Diah alami. palingan pertanyaan-pertanyaan seputar status yang masih single ini xixiixii..
BalasHapusbiar awet muda, resep ala ibuku kurleb sama kayak mak diah ... oya waktu di ujung kepala 4, ibuku baru kenal medsos dan grup whatsappnya lebih banyak dari akooooh
BalasHapusLima hal yang sangat penting itu, Mbak. Makasih banyak nggih.
BalasHapusWah udah kelewat itu aku, jadi otakku berkurang 5% ya heheheee... Kalau nasehat orang2tua, yang penting terus bergerak & asah otak, termasuk ngeblog. :))
BalasHapusWah udah kelewat itu aku, jadi otakku berkurang 5% ya heheheee... Kalau nasehat orang2tua, yang penting terus bergerak & asah otak, termasuk ngeblog. :))
BalasHapusaku thn ini 39 & menanti2 umur 40 hihihih... tapi entah kenapa orang2 ngga percaya aku dah 39, ngga keliatan dewasa & ngga berwibawa nih kayaknya aku XD
BalasHapusTerimakasih infonya mbaaak sangat berguna. Saya harus banyak2 jalan, makan makanan seimbang, minta dicintai suami dan anak anak hehe, membaca dan menulis dan haruuuusss banget rajin2 baca Al Quran. Semangat menyongsong 40 mbak, semangat!
BalasHapusSebelum memasuki usia 40 aku juga deg-degan bakal gimana gitu. Ternyata sama seperti tahun-tahun lalu. Jadi merasa nggak menjadi lebih baik. Btw...tipsnya bagus. dan menjadi pengingat diri.
BalasHapusPenasaran nih, kak. Gimana kalau di poin 4,ada yang lingkungannya enggak kondusif. Apa harus mencari komunitas khusus berkepala empat kah? Penasaran banget, karena belum tau nanti akan berada di lingkungan seperti apa dan bagaimana.
BalasHapusBisa juga sih. Cari komunitas perempuan usia segitu. Atau bikin sekalian. Yeay!
HapusKl ga salah Mbak Alaika Abdullah itu punya komunitas semcm ini
ulang tahun malah tambah sedih 😅
BalasHapus