Malam Ramadan hari kesepuluh di 2021 dimulai dengan buka puasa bermenu istimewa: ayam geprek! Si Mas Kecil sudah mengincar ini dari kemarin. Apalagi pas saya bilang ada promo Ramadan dengan harga 8.500 aja. Wuah...!
Ayam geprek Assalam 99 ini menunya enak sih. Sambalnya maksud saya. Ada 4 macam sambal: sambal terasi, sambal bajak, sambal korek, dan sambal bawang. Dan ayamnya beneran digeprek alias dipukul pakai ulekan dan dialasi cobek. Prekkk!!! Mantap.
Biasanya kami beli paket yang 16.000-an dapat nasi, ayam geprek, sambal, lalapan dan es teh manis. Lumayan banget lho. Nah kalau yang paket 8.500 ini minus es teh. Ya ga apa sih. Toh kami beli thai tea juga di seberang. Hahaha...
Nah, berhubung si Adek ga suka pedas, sambalnya biasanya diminta Mas Kecil. Lalapannya saya sikat.
Di warung itu juga ada menu lain kayak steak dan burger. Tapi belum pernah nyobain sih.
Oya, pas kami beli di sana, ada sepasang muda-mudi yang lagi makan. Jam masih menunjukkan pukul 5 sore kurang. Lalu terjadilah percakapan di antara saya dan Mas Besar.
"Kok makan? Mokel?" bisik Mas Besar.
"Ya mungkin memang ga puasa," jawab saya.
Anak usia hampir 12 tahun ini kelihatan kurang sreg. Tapi itulah kenyataannya. Di rumah, kami lanjutkan diskusinya.
Oiya, mokel itu artinya batal puasa di tengah-tengah.
"Ada 3 kemungkinan mereka tadi makan di sana. Satu, mereka tidak puasa. Dua, mungkin mereka bukan muslim. Tiga, mungkin membatalkan puasa," kata saya.
Belum tahu dia kalau pas menjelang lebaran di perjalanan pulang kampung bakalan banyak ketemu yang seperti ini. Alasannya bisa beragam, kita ga tahu latar belakangnya.
Lalu saya ingatkan lagi.
"Kemarin kita lihat Daud Kim di YouTube. Di Korea ga banyak yang puasa. Pas mau buka ga seramai di sini. Masih beruntung kita ini."
"Kalau pas kita puasa dan ada orang lain makan dengan bebas, anggap aja kita ini kayak Daud Kim," kata saya.
Ya, bisa jadi kelak anak-anak saya bertemu suasana seperti ini. Puasa sendirian di negeri orang. Semoga peristiwa ini bisa mereka kenang dan ambil pelajarannya. Puasa ya puasa aja. Ga usah tergoda meski iklan sirup meraja lela. Haha...
Oke, segitu dulu cerita malam Ramadan hari kesepuluh. Semoga Alloh anugerahi kita kesabaran dalam berpuasa. Aaamiiin.
