Halo, assalamu alaikum.
Pernah dengar kisah seorang suami yang menyerahkan istrinya kepada lelaki lain?
Ih, suami apaan kayak gitu?
Tunggu. Cerita ini malah sedikit 'lucu' sekaligus mengharukan.
Gimana ceritanya?
Gini.
Seorang tetangga saya punya anak laki-laki. Sebut saja namanya si Adi. Adi sudah menikah dan punya satu anak yang masih kecil.
Adi ini orang kecil. Sungguhan kecil. Dari segi ekonomi maupun fisiknya. Badannya tidak terlalu besar tapi nyalinya patut dipuji.
Adi bekerja sebagai sopir pribadi. Istri Adi, sebut saja Betty, bekerja di sebuah toko. Anak mereka dititipkan ke nenek si bocah.
Karena ingin mandiri, mereka tinggal di sebuah kontrakan kecil tidak jauh dari tempat Betty bekerja.
Sebagai pasangan muda, biasalah ya kalau ada riak-riak kecil dalam kehidupan pernikahan. Nggak usah pasangan muda, pasangan tua, eh, lama aja sering berselisih paham juga. Iya nggak?
Baca juga: Bedanya Lamaran Nikah di Jogja dengan di Jawa Timur
Nah, suatu ketika Betty mengalami sebuah masalah serius yang merupakan puncak dari serangkaian upaya sabotase dalam rumah tangga.
Dia kesurupan!
Pernah dengar kisah seorang suami yang menyerahkan istrinya kepada lelaki lain?
Ih, suami apaan kayak gitu?
Tunggu. Cerita ini malah sedikit 'lucu' sekaligus mengharukan.
Gimana ceritanya?
Gini.
Seorang tetangga saya punya anak laki-laki. Sebut saja namanya si Adi. Adi sudah menikah dan punya satu anak yang masih kecil.
Adi ini orang kecil. Sungguhan kecil. Dari segi ekonomi maupun fisiknya. Badannya tidak terlalu besar tapi nyalinya patut dipuji.
Adi bekerja sebagai sopir pribadi. Istri Adi, sebut saja Betty, bekerja di sebuah toko. Anak mereka dititipkan ke nenek si bocah.
Karena ingin mandiri, mereka tinggal di sebuah kontrakan kecil tidak jauh dari tempat Betty bekerja.
Sebagai pasangan muda, biasalah ya kalau ada riak-riak kecil dalam kehidupan pernikahan. Nggak usah pasangan muda, pasangan tua, eh, lama aja sering berselisih paham juga. Iya nggak?
Baca juga: Bedanya Lamaran Nikah di Jogja dengan di Jawa Timur
Nah, suatu ketika Betty mengalami sebuah masalah serius yang merupakan puncak dari serangkaian upaya sabotase dalam rumah tangga.
Dia kesurupan!
Orang-orang heboh.
Kenapa kesurupan?
Ternyata itu bukan kesurupan biasa. Betty rupanya mengalami stres berat. Entah apa nama stres model begini.
Usut punya usut, ternyata Betty ini stres karena punya PIL. Pria Idaman Lain.
Pujaan Lain? Jangan!!! |
Ya namanya masih muda, hidup tak hanya di dunia nyata saja kan? Yang udah tua-tua aja juga.
Di dunia maya, Betty bertemu kecengan masa sekolah dulu. Intens di facebook sudah cukup membuat Betty kelimpungan.
Adi tahu dan mengingatkan istrinya. Ponsel Betty ditahannya.
Tapi dasar setan suka menggoda, nekatlah si PIL tadi menemui Betty di tempat bekerjanya.
Karena Betty bekerja di toko, si PIL ini selalu punya alasan untuk menemuinya. Yang beli ini lah, yang beli itu lah. Pokoknya alibi selalu tersedia.
Baca juga: Menikah pada Jumpa Pertama
Anehnya, walaupun si PIL ini tahu Betty sudah berkeluarga, tahu kalau Betty sudah punya anak, tapi masih saja ngejar.
Hmmm...prestasi terbesar setan memang adalah ketika ia bisa memisahkan suami-istri.
Menyadari bahaya yang dihadapi rumah tangganya, Adi pun dengan berani mengambil tindakan.
Dimintanya Betty berhenti bekerja. Dicarikannya pekerjaan lain yang lebih baik yang tidak memungkinkan si PIL bebas menemuinya.
Lalu ditemuinya si PIL.
Ngapain?
Berantem?
Tidak, Saudara-Saudara!
Kisah pertemuannya dengan si PIL ini legend banget.
Adi menemui si PIL lalu berkata baik-baik.
Baik-baik!
Kira-kira begini kalimatnya:
"Jadi maumu apa? Kalau memang kamu suka sama Betty, ya sudah aku serahkan dia untuk kaumiliki.
Tapi kita menghadap orang tuanya dulu.
Sebab dulu aku memintanya baik-baik dari orang tuanya. Sekarang pun akan kuserahkan baik-baik.
Istriku boleh kamu ambil tapi biar anakku aku yang jaga."
Mak jleb, bukan?
Dewasa sekali si Adi. Mungkin dia telah lulus belajar hal-hal yang wajib dipelajari lelaki sebelum menikah.
Saya sungguh merasa campur-aduk dengar kisah ini. Antara terharu dengan ketegaran Adi plus mau ketawa membayangkan ekspresi si PIL yang pasti kaget.
Rasain!
Tukang ganggu rumah tangga orang!
Berani kau ambil tanggung jawab itu?
Daaan...pertemuan itu manjur. Si PIL tak lagi berani menampakkan diri baik di dunia maya maupun dunia nyata. Semoga dia bertaubat, begitu juga Betty.
Jadi, apa hikmahnya? Jelas kita jangan jadi Betty atau si PIL.
Rumah tangga kita adalah amanah yang harus dijaga.
Sekuat apapun godaan dari luar, ingatlah, si penggoda itu bukan pasangan sah kita.
Dia hanya seprintilan kecil dari bala tentara setan yang hendak menjerumuskan kita. Semoga kita terhindar dari yang demikian.
Aamiin. Bener katamu Mbak kalau Adi walau kecil tapi bernyali besar. Nggak seperti PIL yang mungkin kebalikan dari Adi, hehe.
BalasHapusDibalik fisiknya yang kecil...suami Betty berhati besar ya mbak..
BalasHapussi Adi berhati besar ya mbak... jarang ada lelaki seperti itu.. kebanyakan mah jotosan dah..
BalasHapusHahaha...cara cerdas dan bertanggung jawab ya!
BalasHapusHahaha...cara cerdas dan bertanggung jawab ya!
BalasHapuscerdas banget tuh suami, biasanya orang seperti itu hanya untuk main2 bukan seriusan. betul kan, nyatanya dia tak mau.
BalasHapushahahha.. lagian PIL juga aneh, tahu si Betty sudah punya anak dan suami, eh dia masih ngejer.. haduehh.. semoga betty dan pil tobat amin. salam kenal~
BalasHapusaduh ampun, si adi itu kata2nya bikin aku merinding disko mencoba untuk wise ya mba hohoho...
BalasHapusTemenku ada yang begitu Mbak, tapi dasar setan lebih kejam. Si PIL tetep aja lanjut ngrebut istrinya.
BalasHapusEtapi jarang2 lho Yang kayak gitu. Biasanya langsung hajar, kemudian cerai. Tak lama kemudian dapat ganti lagi. Miris, pernikahan kayak permainan aja
Cerdas! dan yang jelas cerdik akal. hihihi... Salut pada Adi
BalasHapusPerempuan tuh kudu cari laki-laki yang tegas dan berani maju menghadapi masalah keyak si Kecil itu. Bravo Mas Kesil, hehe...
BalasHapusMbak Damarojat, tampilan blognya cantiiik...Bunda jadi naksir designnya, hehe... #belajardonk!
BalasHapusLagi lagi FB jadi biang kerok ihik ihik
BalasHapusSepertinya ini bisa jadi juga, ahi hi hi.
BalasHapusHebat dengan Adi. Dia bisa menyikapinya dengan cerdas :)
BalasHapusSalut buat mas Adi *jempol*
BalasHapussemoga kita dijauhkan dari hal-hal seperti itu yah Mba, amin..
Tmnku pernah begitu tuh, tapi posisinya masih pacaran, selingkuhi hahahahhaha. Ngga jaman main maki2, bicara sopan jauh lebih menyakitkan untuk mereka berdua.
BalasHapus