Yang mana, yang kayak apa, sih? Tidak usah dicari di youtube, ya. Soalnya memang tidak ada di sana, tapi di sini, di rumah saya.
"Sogi, Sogi aku di sini."
"Sogi, Sogi aku di sini."
Pertama kali mendengar anak saya bernyanyi-nyanyi begitu saya tidak terlalu memperhatikan. Lama-lama penasaran juga, lalu saya tanya.
"Lagu apa tuh, Mas?"
"Sogi," jawabnya.
"Sogi itu siapa?" tanya saya lagi.
"Nggak tahu."
Sepintas saya, sih merasa pernah dengar nada lagu itu, tapi lagu apa saya tidak tahu. Baru beberapa waktu kemudian di suatu sore anak saya menyanyikan itu lagi saat lagu betulannya diputar keras-keras oleh tetangga saya.
"Sogi, Sogi aku di sini."
Astaghfirulloh. Ternyata lagu itu. Ternyata dari sana anak saya dapat lagu itu *nunjuk rumah tetangga*
Saya nyaris tak pernah mendengarkan dan memperdengarkan musik. Musik, lagu, jika ada pun yang miliknya anak-anak, kebanyakan soundtrack acara TV untuk anak.
Sebelum 'Sogi' pernah juga anak saya ketularan lagu 'Pokoke Joget' dari tetangga yang lain lagi.
Susah betul membentengi anak dari meniru-niru, apalagi yang ditiru adalah perilaku orang dewasa di sekelilingnya.
Berkenaan dengan 'Sogi', saya bilang kepada anak saya kalau itu lagu dewasa dan dia tidak boleh menyanyikannya. Tapi, karena tetangga yang memutar lagu itu keras-keras masih setia menyetel sampai suaranya ke mana-mana, maka anak saya bukannya jadi berhenti menyanyikan 'Sogi' malah makin fasih.
Terus terang ini membuat saya kepikiran. Kalau sekedar lagu mungkin saat ia bosan ia akan berhenti sendiri. Tapi kalau lebih dari lagu? *elus dada*
Harapan saya, melalui tulisan ini, bagi siapapun yang gemar memutar musik atau menyetel TV keras-keras hendaknya introspeksi. Siapa tahu ada tetangga Anda yang punya prinsip berbeda dalam menyikapi muatan sebuah hiburan.
Dan, ya, tidak ada kebebasan mutlak, bukan?
dampaknya bener2 ya mak uat anak2,disini juga banyak yg nyanyi itu,anak2 pula :(
BalasHapusiya mak. sudah gitu yg nyetel pun orang baik2 yg juga dihormati. jd mau kasih tau gimana ke anak, wong yg nyetel ya orang baik. beda kl yg nyetel orang kurang baik, kita bisa bilang "jangan niru2. nanti jd ketularan nggak baik."
BalasHapuswaduh serba salah ya :(
BalasHapusbanget mbak
Hapusanak-anak adalah penghafal paling kuat apa-apa yang dilihat dan didengarnya. Keluarga adalah benteng yang paling terakhir menjaga anak-anak dengan semua yang dipelajarinya
BalasHapusbetul. langsung masuk rekaman mereka
HapusBanyak anak-anak yang kayak gitu :)
BalasHapusmiris ya mas.
Hapusmak... ponakan saya juga gitu.... fasih banget nyanyi sampai jogetnya...
BalasHapuskadang kita susah sekali benar2 menghindari hal itu...
di TV ada, di tetangga ada, di pasar diputar lagu itu dimana-mana diputar, mungkin disekolah anak-anak juga brcanda dan mempraktekkan itu bersama-sama....
kalau kakak saya menyiasatinya adalah dengan membuat anaknya sibuk sehingga tidak terlalu banyak mendendangkan lagu itu....(meskipun bisa)
misal sore mengantarnya ke TPA yang tidak hanya membaca iqra tapi juga mengajarkan dendangan shalawat2, sesampai dirumah mamanya menanyakan diajaarkan apa? kalau anak sudah bercerita, mamanya meminta agar mengajarkan pada adiknya, mamanya dan papanya.....
maka yang jadi trend dalam keluarga tsb lebih banyak menyanyikan sholawat, bukan lagu dewasa, mamanya juga kadang meminta anaknya menelpon nenek dan eyangnya supaya menunjuukkan kebolehannya....
kalau lg selo dan tiba-tiba anak menyanikan lagu dewasa lagi, mamanya memanggilnya dan meminta anak tsb membantu mamanya, misal mama yg lagi masak minta anaknya memasukkan sayuran atau memetik sayur2annya....
pokoknya mengalihkan perhatian anak mak....
hehehe itu yang saya lihat dari kakak saya....
bagus tuh idenya mbak, dibikin sibuk ya. makasih sudah berbagi info.
HapusAnak-anak mendengarkan lagu dewasa ya mbak -,- , padahal tuh lirik cuma diulang" aja
BalasHapussebelumnya juga ada, sebelumnya lagi juga. zaman dulu juga ada aserehe. kayaknya semua zaman ada.
Hapuskalo bisa jauhkan anak anak sama lagu2 dewasa -_- miris banget kalo liat anak jamana skrg lebih hafal lagu sakitnya tuh disini dibanding lagu daerah atau lagu indonesia raya -_-
BalasHapusbetul mas. lagu kebangsaan juga bagus. daripada sakit nggak sembuh-sembuh, hehe
Hapus