Di suatu siang menjelang sore di sebuah mall di tengah kota Yogyakarta, saya sedang 'menjabat' sebagai penunggu stand pameran. Perusahaan tempat saya bekerja ikut dalam sebuah pameran perusahaan periklanan yang diselenggarakan oleh PPPI Yogyakarta.
Saya menggamit lengan seorang rekan penjaga pameran di lapak kami. Ia adalah mahasiswi magang.
"Nis", kata saya.
"Apa, Mbak?", tanya Anis, si anak magang tadi.
"Coba lihat. Kebanyakan orang yang ngambil selebaran di meja kita ini ngambilnya di tumpukan yang lebih sedikit", kata saya lagi.
"Masak sih, Mbak?"
Di meja kami tersedia dua tumpukan selebaran yang bersisian. Yang satu tumpukannya tinggi, yang satu lagi rendah.
"Eh, betul, Mbak", ucap Anis setelah beberapa kali mengamati perilaku pengunjung.
"Kenapa, ya?", tanya Anis. #
Siang itu penjabat lapak ada tiga orang. Yang satu lagi adalah Yanti, sekretaris perusahaan kami. Berhubung sudah cukup penat saya pun berpamitan kepada Yanti dan Anis untuk cuci mata sebentar. Saya melenggang mengitari mall.
Selesai cuci mata, saya kembali ke lapak kami dan langsung disambut Yanti dengan pertanyaan, "Sudah sholat, Mbak?". Haah...?! Ternyata saya keasyikan sampai hampir kehabisan waktu!
Sambil menyesali diri saya segera meluncur dengan lift ke lantai bawah tanah, tempat musholla mall diletakkan.
Usai sholat asar yang disambung maghrib, saya merenung. Saya berkesimpulan ini terjadi karena di dalam mall semua bermandikan cahaya lampu. Saya yang terbiasa dapat 'melihat' dan 'merasakan' perguliran waktu bersama datang dan perginya sinar matahari ini menjadi tumpul di situ.
Berkilaunya Pentagon City Mall
Waktu bagaikan berhenti di dalam, sedangkan di luar tidak. Inikah penjabaran teori relativitas di mall?
Saya pikir wajib bagi kita membawa perangkat yang bisa mengingatkan kita akan waktu ketika di mall, terutama waktu sholat. Atau pergi bersama orang lain yang bisa mengingatkan kita. Juga berdoa agar terjauhkan dari godaan gemerlapnya dunia mall.
Ngomong-ngomong, sudah tahu belum jawaban dari pertanyaan Anis tadi?
Tulisan ini diikutsertakan dalam My 1# GiveAway Rodamemn
saya juga dulu sering lupa waktu kalo ngemall,sekarang kalo ke mall pasti setelah shalat,,biar tenang^^
BalasHapussalam kenal
betul mbak. lagipula biasanya tpt sholat di mall seringkali mengenaskan. salam kenal kembali.
BalasHapuskayak.ada gap habis ngomongib brosur tahu2 lompat ke relativitas :D
BalasHapushehehe...iya mbak. soalnya max 300 kata. #alasan
BalasHapusbetul sekali ke mall suka lupa waktu ya...makasih udah "berani bicara", makasih udah iktan GA-ku :)
BalasHapussenangnya dikunjungi yang punya gawe!! makasih y mak Dame.
BalasHapusiya, kalau jalan2 puter2 mall memang rawan lupa waktu. Sekeliling mata memandang hanya produk2, orang2, & gemerlap lampu. Seperti ruang yg memenjara waktu jadinya :)
BalasHapusmakanya banyak yang 'linglung' kyk saya ya mak. lha ga jelas kapan siang kpn malam.
BalasHapus