KEB

KEB

BPN

BPN

About Me

About Me
Diah is here! Mom of three boys.

Kiat Aman Curhat Di Medsos

6 komentar

Orang tak selamanya tegar. Kadang ada masanya seseorang merasa hidupnya begitu bermasalah dan perlu nasihat dari sesamanya. Sesama ibu, misalnya. Curhat boleh dong? Boleh saja sih. Kalau curhat di medsos? Bisa aja sih asal tahu kiat aman curhat di medsos.

Curhat, walaupun boleh-boleh saja, tapi tetap harus aman. Apalagi di medsos yang bagai rimba informasi. Siapapun bisa share dalam hitungan detik. Salah curhat bisa jadi masalah. Bisa juga jadi bumerang. Nggak mau kan kalau curhat malah mengantar si pencurhat ke hadapan hukum? Hiiiy...naudzubillaahi min dzaalik.

Biar curhat aman, sebelum curhat perhatikan hal-hal ini:

Seberapa Penting Curhatannya

Tiap orang punya skala prioritas dalam hidup. Mulai dari hal kecil seperti mau mandi dulu atau makan dulu sampai hal besar seperti nikah dulu atau kerja dulu misalnya. Begitu juga dengan curhat. Ada curhat yang remeh banget ada yang penting banget.

Untuk memilah curhat mana yang pantas dilontarkan ke medsos, klasifikasikan dulu agar curhat kita di medsos berkualitas. Cieee...

Tapi kenapa harus curhat berkualitas?

Begini. Di medsos ada banyak orang berbicara. Jagad medsos adalah jagad yang riuh dan sibuk. Curhatan yang berkualitas bisa menjadikan nilai tambah bagi pembacanya. Curhat berkualitas itu berisi permasalahan yang kerap dialami orang banyak tapi cukup serius. Misalnya, "Kenapa sih tagihan XYZ membengkak lagi bulan ini?? Padahal pemakaiannya biasa aja lho??!"

Curhatan model ini kemungkinan akan dapat banyak masukan dari sesama pelanggan XYZ yang pernah dikecewakan. Kemungkinan mendapat saran jalan keluar juga besar. Curhat seperti ini juga bisa menjadi inspirasi bagi yang belum mengalami, untuk diambil hikmah dan langkah antisipasinya.

Apa curhatan macam, "Laper. Makan apa ga ya?" itu tidak akan mendapat banyak tanggapan? Ya bisa saja sih sesama yang merasa lapar mungkin bakalan berkomentar. Tapi ya sebatas itu saja. Manfaat untuk pembacanya kurang.

Gunakan Bahasa Yang Jelas

Curhat berpanjang-panjang boleh nggak? Boleh, kalau kata saya. Ya kalau curhatnya berkaitan dengan deskripsi peristiwa ya malah harus panjang-panjang. Meskipun begitu, berusahalah seefisien mungkin menggunakan kata-kata dan gunakan bahasa yang jelas. Jelas penulisannya (jauh dari typo dan bahasa singkatan yang bikin pening), jelas maksudnya. Walau namanya curhat, pembaca jangan sampai dibikin bingung, ini curhat tentang cabe apa seragam sekolah, misalnya. Tetaplah fokus pada bahasan utama curhat.

Hindari juga curhat dengan bahasa yang kasar, apalagi mengatai orang atau lembaga, terlebih lagi Tuhan. Duh...jangan! Bisa bermasalah hidup ini nantinya.

Pilih Medsos Yang Tepat

Mau curhat di mana saja, sama saja. Pilih media yang aman tapi bertanggung jawab. Misalnya di grup facebook yang khusus curhat-curhatan atau grup kecil di WA. Teliti juga grup itu dengan seksama sebelum lempar curhatan. Cara paling mudah adalah dengan membaca secara teliti aturan grup. Jangan sampai OOT dan kita malu sendiri.

Teliti juga apakah grup itu anggotanya simpatik atau tidak. Lihat di kolom komentar. Kalau banyak bullying, lebih baik ga usah curhat di situ. Daripada habis dibully anggota dan disentil admin kan?

Mau curhat boleh saja asal bisa membawa diri. Curhat pun ada ilmunya. Pelajari sebelum terjun ke dunia curhat. Meski begitu, curhatlah dengan bijak dan jangan jadikan curhat di medsos sebagai pengganti curhat kepada-Nya.

Teman-teman juga punya pengalaman berkesan seputar curhat di medsos? Boleh dong bagi ceritanya di sini. Yuk, yuk.

Artikel ini merupakan bagian ke-2 dari Seri Curhat. Sudah baca bagian pertamanya belum? Ada soal obat tidur di sana. Baca juga yuk Curhat Sang Nenek.

Related Posts

6 komentar

  1. Iya ya, curhat pun harus beretika di sosmed, bisa-bisa panas hati krn dibully.. Kalau aku suka curhat di twitter, soalnya aku tau temen yg aku sebelin gak main twitteran haha.. But, tetep masih elegan, soalnya kalo terbaca sama agency bisa gawat reputasinya eaaa

    BalasHapus
  2. jarang curhat di medsos sih... soalnya aku merasa orang lain itu ngga pingin tahu juga soal diriku... sebenarnya pingin curhat di blog tapi... masih merasa susah hihihi

    BalasHapus
  3. Curhat sama ngeluh..sama nggak mba.

    Klo aku, mles klo lihat status kok isinya keluhan teruuus. Ada lho yang kyk gitu.

    Kadang curhat di medsos..ujung2nya mlh dibully..itu yang bikin ngeri

    BalasHapus
  4. Sekarang saya lebih seneng curhat lewat blog, dengan laburan berbagai informasi lain, curhatan jadi lebih berbobot

    BalasHapus
  5. kadang curhat di medsos suka ada yang baperan mba makanya betul pilih2 sosmed paling baik :)

    BalasHapus
  6. Iya, Mbak. Bahasa juga jadi sorotan utama saya bagi warganet saat bermedsos. Kadang selain kasar juga bernada menyindir atau bersayap jadi berpotensi menyinggung orang lain yang tidak berkepentingan. Terima kasih sudah diingatkan ya. Saya sering mikir panjang sebelum bikin status, khawatir enggak bermanfaat.

    BalasHapus

Posting Komentar