KEB

KEB

BPN

BPN

About Me

About Me
Diah is here! Mom of three boys.

'Katanya'

Betapa rumitnya hidup ketika berjumpa dengan 'katanya'.

Katanya, kalau menikah tidak boleh di bulan anu. Katanya, kalau di malam anu harus melakukan anu. Katanya, kalau mendengar suara burung anu berarti akan terjadi anu. Katanya...katanya... Duh, malah jadi ingat lagunya Trio Kwek-kwek deh.

Katanya, semua 'katanya' itu wejangan orang tua. Katanya, yang melanggar tahu sendiri akibatnya. Katanya ingin tak percaya, tapi kok ya terjadi.

Seribu 'katanya' konon terbukti kebenarannya. Tapi jika ditelusuri agak jauh sedikit saja, 'katanya' itu akan menjumpai percabangan dan akhirnya tidak jelas asal muasalnya. Bahkan ada yang makin menyesatkan. Tapi seribu 'katanya' itu pun tak tergoyahkan. Kalimat pamungkas 'kata orang tua' sungguh sulit dibantah. Padahal, tahukah bahwa 'kata orang tua' ini juga diucapkan orang-orang di masa dulu?

Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang diturunkan Allah." Mereka menjawab: "(Tidak), tapi kami (hanya) mengikuti apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya." Dan apakah mereka (akan mengikuti bapak-bapak mereka) walaupun syaitan itu menyeru mereka ke dalam siksa api yang menyala-nyala (neraka)? (QS. Luqman [31] ayat 21)

Orang yang hidup di zaman serba digital ini pun banyak yang tersandera 'katanya'. Mau melawan arus, takut dianggap tak berbakti, padahal hati sungguh tak ingin. Apalah daya, iman hanya berwujud dalam lantunan doa, sebagai bukti keberadaannya masih tersisa.

Gambar dari http://www.okeygan.com/2012/10/informasi-banyuwangi-tumpeng-seribu.html

Siapa yang masih percaya 'katanya', konon katanya ia menjunjung nama para pendahulu.

Related Posts

18 komentar

  1. Aku sih ngga percaya "katanya", percaya Allah aja deh biar selamet ;)

    BalasHapus
  2. konon "katanya" itu menyesatkan ya mbak...kata ibu ini,kata ornag ini...pasti jebule panjang..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menyesatkan ketika nggak ada sumbernya yang jelas, Mbak. Mirip sama hoax deh gitu.

      Hapus
  3. Australia negeri wol... katanya-katanya :D
    *nyanyi lagu Trio Kwek-Kwek :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di sini Jogjakarta...Sri Sultanlah rajanya..waw...waw... :-)

      Hapus
  4. katanya itu sama dengan mitos ya Mbak ?

    BalasHapus
  5. Hiheihei susah juga kalau gitu pembuktian dari "katanya"

    BalasHapus
    Balasan
    1. Meski susah tapi tetap dipercaya, Pak. Tuh, susah, kan? :-)

      Hapus
  6. Kalau nurutin "katanya" akan panjang and ribet mak urusannya. mentok sana-sini. Jadi bener "SAY NO TO SYIRIK" :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, Mak. Cuma kalau dibilang syirik nggak terima. Ditanya sumbernya, nggak jelas. Duhai...

      Hapus
  7. Katanya itu 'jarene' Mak hehehe.

    Memang agak susah menyadarkan kalo sudah ketemu yg namanya 'katanya'

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jarene ngono, Mak. Nah, yang penting adalah cara menghentikan informasi salah itu ke generasi berikutnya.

      Hapus
  8. Nanti klo yang tua tua dah ga ada...."kata" nya masih ada ga ya....yang penting sumber bisa dilacak, dan ada penjelasan yang bisa masuk logika menurutku mbak....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya itu. Kalau ada sumbernya dan nggak bertentangan dengan agama. Kadang ada juga 'katanya' yang jadi salah jalan karena pakai bahasa tersirat. Nah!

      Hapus
  9. Ahahaaiii... benerr banget mak... Sebaiknya kita percaya apa yang difirmankan Allah dalam Al-Qur'an yaaa...

    BalasHapus

Posting Komentar