KEB

KEB

BPN

BPN

About Me

About Me
Diah is here! Mom of three boys.

Yang Harus Ada Saat Musim Hujan

Desember! Kata orang Jawa "Gedhe-gedhene sumber". Air lagi banyak-banyaknya. Selepas itu, Januari, hujan sehari-hari. Jadi, intinya hujan banyak dan turun hampir tiap hari. 

Kita di Indonesia sudah biasa dong kehujanan. Tapi, meskipun musim hujan ini masih rajin mengunjungi kita setiap tahunnya, masih adaaa saja orang-orang yang mencari alasan saat hujan. Terlambat ke sekolah, terlambat masuk kerja, batalkan janji gara-gara hujan. Lha kalau karena hujan lalu kita kerap cari pembenaran untuk tidak ini dan itu, bisa-bisa separuh hidup kita jadi tidak produktif dong. Kan, separuh tahun diisi dengan musim hujan.
Terus, biar tidak cari alasan saat hujan, kita harus apa? Kita harus punya yang berikut ini:

Payung
Sedia payung sebelum hujan. Sudah jelas, ya. Kalau tidak mau kehujanan, pakai payung. Tapi jangan pakai paying saat bersepeda apalagi bersepeda motor. Jangan juga pakai payung saat angin kencang. Daripada seperti saya yang payungnya jadi terbalik. Aduh... Lebih baik menepi dulu kalau angin kencang. Tunggu hujan agak reda atau reda sekalian, baru jalan lagi.

Jas hujan
Yang ini juga sudah jelas. Fungsinya sama dengan payung: melindungi tubuh dari kebasahan akibat hujan. Malah sekarang model jas hujan bermacam-macam. Ada yang model batman, batman berlengan dan model baju lengan panjang plus bawahan. Bawahannya pun ada yang model celana panjang, ada yang model rok. Ada yang untuk anak-anak, ada juga yang untuk orang dewasa. Tinggal pilih deh. Tapi kalau pilih jas hujan, seperti halnya memilih jaket, pilihlah warna yang terang, kalau perlu yang mencolok seperti warna jingga agar terlihat jelas saat di jalanan.

Sandal atau sepatu anti air
Sandal jepit. Itu yang paling gampang. Kalau hujan dan tak ingin sepatu jadi basah, copot dan simpan sepatu, lalu pakailah sandal karet atau plastik. Kalau ingin lebih aman lagi, pakai sepatu boot karet. Sayangnya, dulu zaman masih sekolah saya gengsi bawa sandal jepit untuk cadangan seperti ini. Padahal saya ke sekolah naik sepeda atau bis. Jadi kalau hujan bela-belain sepatunya basah daripada malu pakai sandal jepit. Halah... Jadilah sampai di rumah nggarang sepatu di atas kompor. 

Tas plastik
Ini juga penting. Untuk apa? Untuk mengamankan tas. Kalau bisa bawa dua tas plastik. Yang satu untuk membungkus isi tas, satu lagi untuk membungkus tas. Jadi bawa dua gembolan, dong? Eh, enggak lah. Isinya tas ya tetap dimasukkan tas, jadi praktis. Pernah suatu ketika saya pulang sekolah naik sepeda plus kehujanan. Karena tidak punya keranjang sepeda, tas saya taruh di boncengan belakang. Dijepit. Aman saja, sih. Sampai akhirnya sepeda saya melalui kubangan yang tak terlihat dan ...byurrr...tas saya jatuh! Duh...basah semuanya deh.

Selain barang-barang wajib tadi, ada juga hal-hal yang harus dilakukan setelah kita kehujanan, baik basah kuyup ataupun basah sebagian.

Mandi
Boleh mandi air hangat, boleh juga dengan air biasa. Air biasa pun akan terasa hangat ketika diguyur ke badan setelah kita kehujanan karena air hujan lebih dingin lagi. Kalau ada air hangat, lebih bagus. Guyur seluruh badan dan kepala agar suhu tubuh sama. Kalau tidak bisa mandi? Keringkan tubuh, lalu pakai baju yang nyaman dan menghangatkan.

Pakai minyak
Hah, minyak? Untuk apa? Jelasnya minyak kayu putih untuk menghangatkan tubuh usai kehujanan. Terbayang kehangatannya, kan?

Minum yang hangat
Yang ini juga sudah jelas, ya. Boleh minum teh hangat, cokelat hangat atau susu hangat. Bisa juga jahe hangat. Pokoknya yang hangat dan menyenangkan buat kita.

Hmm...sepertinya nyaman ya? Hujan tidak berarti tidak menyenangkan, bukan? Ada saatnya hujan menjadi sesuatu yang ditunggu-tunggu, yaitu untuk merenung dan...tidur! Tidur diiringi suara hujan deras...alhamdulillaah ada musim yang namanya musim hujan!

Related Posts

Posting Komentar