Cerita lucu kali ini terjadi waktu saya baru saja resmi jadi ibu lima tahun yang lalu.
Selesai dilahirkan, anak pertama saya, dijadwalkan dapat suntikan
antibiotik dua kali sehari selama beberapa hari. Penyebabnya, sebelum ia lahir, air ketubannya sudah bocor duluan selama lebih dari 12 jam. Takutnya si bayi kena apa-apa, begitu ringkasan penjelasan dari mbak bidannya waktu itu. Setelah bertanya kepada kakak ipar saya yang seorang dokter, saya dan suami pun mengiyakan saran dari bidan rumah sakit itu.
Gambar dari bidanku
Suntikan dilakukan pagi dan malam. Sebetulnya saya sudah boleh pulang, tapi bayi saya belum karena harus disuntik itu. Yah, tidak mungkin lah saya pulang tanpa bayi saya.
Kami dirawat di rumah sakit itu selama empat hari. Waktu itu bayi saya masih belum saya susui karena ASInya belum keluar. Pagi, siang, sore bayi saya dibawa ke kamar saya untuk belajar menyusu. Sedangkan kalau malam hari bayi-bayi di kamar bayi disusui dengan susu formula memakai sendok.
Suatu malam saya tak bisa tidur, kepikiran anak saya. Waktu itu jam berkunjung ke kamar bayi sudah lewat. Saya nekat ke sana mencari anak saya. Karena lewat jam, saya ditolak halus. Tapi saya memaksa. Saya bilang kalau mau belajar menyusui lagi. Akhirnya, alhamdulillaah, mbak bidan tidak tega melihat saya yang memelas-melas. Saya pun diizinkan menyusui bayi saya, tapi tidak di kamar saya, cukup di ruang sebelah kamar bayi. Oke, tidak masalah.
Di tengah asyiknya memeluk bayi laki-laki saya, seorang bidan datang dan meminta bayi saya untuk disuntik sebentar. Saya pun menyerahkan bayi saya ke bidan itu. Si mbak bidan menerima dengan hati-hati, lalu bayi saya dililing (apa ya Bahasa Indonesianya? Dipandangi wajahnya terus diajak bicara, begitu).
Katanya, "Diah...Diah...yuk, disuntik dulu." Saya pun bengong,sementara si mbak bidan membawa pergi bayi saya. Selesai bengong saya pun tertawa geli sendiri. Lah, mbak! Diah itu kan nama saya!
Rupanya si bidan menyebut nama. 'Diah' karena melihat nama bayi di boks bayi yang tertulis "By Ny. Diah" (bayi Ny. Diah).
Huaaa...mbak bidan, saya nggak mau disuntiiiik...!
Mungkin si embak salah.
BalasHapusyang mau di liling bukan bayi mbak. tapi ibu si bayi
hehe
hihihi...mungkin juga ya mbak.
BalasHapusHihi..salah baca ya bidannya...
BalasHapusiya mbak. keburu2 mungkin bidannya jd salah baca.
BalasHapusbuwahahaaa....lagian moso bayi baru brojol ko' udah ada namanya...diah pulak...ngga keren bingit deh ih...
BalasHapus*Cling...kabur, takut bakiak nemplok dijidat
hihihi...lha iya. mana namanya nama jadul lagi.
BalasHapus